Lingkungan strategis bukan hanya milik “ketahanan negara” yang dikaji dan diformulasikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), akan tetapi dapat menjadi kajian untuk dan atas nama penyelenggaraan kepemerintahan oleh aparautur sipil. Tulisan ini tidak diarahkan untuk mengkaji latar belakang situasi yang mengharuskan aparatur pemerintah bekerja, akan tetapi bagaimana aparat bekerja ketika sedang terjadi perubahan dan dinamika yang mewarnai kehidupan. Reformasi hidup bernegara dan bermasyarakat di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 20 tahun dan terus dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang terjadi. Setidaknya ada 7 perubahan llingkungan strategis yang mengubah cara pandang, cara bekerja, cara beritenraski aparatur sipil negara, ke 7 perubahan itu adalah 1) Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia, 2) Pelaksanaan Demokratisasi, 3) Pengaruh Globalisasi, 4) Implementasi Desentralisasi, 5) Teknologi Infomasi, 6) Milenial & Zilenial, 7) Tuntutan Inovasi dan kreatifitas.
Read MoreSiang ini Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Prof. Dr. Haryono Suyono didampingi Wakil Ketua Ibu Dra Nina Akbar Tanjung MSi dan seluruh anggota Dewan Pembina berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pembina nomor 1 tahun 2021 tertanggal 17 Agustus 2021, berhubung Ketua yang lama Ibu Dra Melangoni Subiakto habis masa jabatannya, mengesahkan penugasan kepada Ibu Dra Efin Suhada Effendi SE, MSi sebagai Ketua Umum yang baru. Siang ini Ketua Umum, Sekretaris, Bendahara dan Pengurus baru lengkap.
Read MoreMelalui Pidato singkat dalam jalur Webinar melalui sistem Zoom diharapkan para Kepala BKKBN dan jajaran relawan dari seluruh Indonesia yang sebagian diwakili oleh para Bupati dan secara fisik oleh Bupati Bogor di Bogor, Deputi BKKBN dan jajaran lainnya yang berkumpul di Kabupaten Bogor diresmikan di Bogor. Kepala BKKBN Pusat Dr(HC) dr Hasto Wardoyo SpOG dalam Pidato singkatnya menjelaskan bahwa dikembangkannya Dapur DAHSAT adalah untuk membantu menangani kasus stunting. Dalam pidatonya yang juga di dukung penuh Bupati Bogor dalam Pidato secara langsung dijelaskan bahwa berbagai langkah telah diambil bersama para petugas dan partisipasi masyarakat secara langsung. Dikatakan bahwa dengan penanganan yang intensif tersebut kasus Covid-19 maupun stunting sudah mulai kelihatan menurun. Bupati dengan seluruh aparat desa bersama Wakil-wakil Kampung Keluarga Berkualitas atau Kampung KB bekerja keras menangani masalah yang gawat dewasa ini yaitu pandemi Covid-19 dan masalah kurang gizi dan stunting.
Read MoreSatu demi satu Strategi penanganan Covid-19 yang secara berturut-turut dimuat dalam media sosial gemari.id secara terbuka mulai mendapat perhatian dan diterapkan. Yang pertama adalah bahwa serangan Virus tidak dianggap sebagai penyakit seperti halnya kehamilan. Tetapi akan menjadi penyakit kalau “daya tahan” tubuh tidak kuat. Karena itu penanganan pertama adalah memperkuat daya tahan tubuh yang dilakukan melalui Vaksinasi dan memperkuat dengan Vitamin dan makanan bergizi yang sebaiknya dilakukan dengan menggerakkan setiap keluarga menanam sayur, buah-buahan, memelihara ternak dan ikan di kolam sekitar rumahnya. Dalam mengembangkan program KB dibuat Lembaga baru BKKBN, tetapi dalam kasus Corona Menteri Kesehatan yang biasanya selalu seorang dokter ditunjuk Menteri Kesehatan baru yang bukan seorang dokter dengan wakilnya seorang Guru Besar yang dokter yang mempermudah “pendekatan di luar klinik bisa dilaksanakan dengan berani”.
Read MoreSalah satu revolusi media di negara maju adalah konten tayangan televisi, terutama di pagi hari, dengan tontonan yang berisi ketawa dan senyuman. Film komedy berseri “The Cosby Show” yang episode pertama tayang tanggal 4 September 1984, sampai sekarang termasuk film komedi yang diputar ulang, menjadi sitcom.families yang paling disukai.
Read MoreSelama hampir dua jam dengan dipandu oleh Rektor Universitas Guadarma Prof. Dr. ES Margianti SE, MM dan Prof Dr. Ir. Budi Hermawan MM tampil dalam Acara UGTV dengan judul “Jendela Negeriku Ekslusif Menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 75” membahas pengalaman mulai dari Sekolah Dasar di Pacitan, Sekolah Menengah di Yogya, Akademi Ilmu Statistik di Jakarta, Pendidikan tinggi pada Universitas Chicaoi sampai kiprahnya dalam program KB yang berhasil di Indonesia serta pengalaman sedikit selama masa pensiun sampai dewasa ini.
Read MoreRanking orang tua sebagai “idola” anak pada masa lalu dengan masa sekarang sangat jauh berbeda, pada tahun 60-an dan 1970-an orang tua dan guru agama berada di tingkat pertama dan kedua ketika pertanyaan diajukan kepada anak-anak “siapakah yang paling kamu idolakan dalam hidup kamu”, sekarang kedudukan orang tua, pendidik agama (ustadz, guru ngaji, pastor, pendeta) dan tokoh panutan lainnya sudah berada di ranking 4-5 dan seterusnya. Anak-anak lebih mengidolakan teman sebaya, artis dan olahragawan. Dengan demikian menjadi orang tua di era sekarang berbeda dengan masa lalu. Dahulu orng tua menjadi figur panutan anak dalam keluarga, sekarang posisi orang tua mengalami distorsi. Proses belajar sosial anak seringkali berada di luar figur orang tua.
Read MoreSungguh suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa dalam suasana Peringatan Hari Prklamasi 17 Agustus 2021, dari Malang di Jaqwa Timur, sahabat lama kami dr. Mulyohadi Sungkonono SpOG dari HOGSI Malang bersama Dr. dr. Marwani Ketua STIKES Ken Dedes di Malang mengundang kami untuk mengantar suatu Webinar dengan judul Kebun Gizi halaman Rumah yang sangat menarik. Webinar ini menyajikan dua orang pembawa materi yang sangat berpengalaman, Ir. Bambang Irianto dan Prof. Dr. Djanggan S dalam mengolah, mengelola dan mengembangkan Kebun Bergizi dari satu halaman rumah menjadi “Desa berKebun Gizi” yang berhasil dengan sangat baik. Kami katakan sangat baik karena membuat Kebun bukan membuat suatu Pabrik yang segala sesuatunya bisa diatur dalam isolasi dengan produksi yang bisa dirancang dengan baik atas kondisi yang terkontrol rapi. Sedangkan Kebun Bergizi sangat tergantung pada tanah, pupuk dan kesiapan tanah, sinar matahari dan situasi alam seperti angin dan hujan yang seluruhnya masih sangat diatur oleh alam yang hanya bisa diubah sedikit sekali oleh rekayasa manusia.
Selama Bapak HM Soeharto menjabat sebagai Presiden, dilanjutkan oleh Presiden pengganti beliau, kita para pengasuh Gerakan Pramuka, merasa bangga bahwa setiap tanggal 14 Agustus berkumpul dengan baju seragam Pramuka, dihiasi tempelan simbul tanda kehormatan serta pencapaian krida dari masing-masing dengan penuh kebanggaan. Sejak pagi Lapangan Cibubur yang biasanya sepi sudah penuh anggota segala usia, datang dari segala penjuru tanah air, ada yang muda dan ada yang tua. Setalah itu ruang tamu yang sangat luas satu demi satu diisi oleh tamu-tamu terhormat tetap dalam pakaian Pramuka, HIPPRADA, atau pejabat dengan pakaian resmi sebagai tamu untuk upacara yang bisanya dipimpin langsung oleh Bapak Presiden HM Soeharto dalam seragam Pramuka. Biasanya didampingi Ibu Tien Soeharto yang sangat sayang pada Gerakan Pramuka.
Read MoreHari ini anak-anak Ria, Fajar dan Rina bersama suaminya, tidak seperti gambar di samping lagi, berkunjung dan makan siang bersama. Kedatangan mereka seakan memenuhi undangan yang disampaikan secara batiniah karena kami lagi rindu mengingat bahwa bulan Agustus adalah bulan yang membawa kenangan sangat indah karena pada akhir bulan, tepatnya tanggal 31 Agustus 1963 kami menikah. Karena acara pernikahan dilakukan dalam “adat Betawi”, maka acara itu “diiringi pesta” tiga hari dan tiga malam tanpa henti di tempat kediaman pengantin perempuan. Biasanya pengantin laki-laki boleh pulang ke rumahnya, tetapi kami bandel ikut dalam silaturahmi antar sahabat pengantin. Sewaktu-waktu nimbrung menemani tamu sambil memperkenalkan diri. Malam harinya, biarpun terpaksa menggelar kasur di lantai kamar pengantin, karena tempat tidur pengantin harus tetap terpajang indah dengan aneka hiasan agar setiap tamu yang ingin melihat indahnya hiasan kamar dan tempat tidur pengantin tetap bisa menikmati. Pengalaman “malam pertama yang indah” tidak di atas tempat tidur dengan kasur empuk, terasa sangat mengesankan, biarpun di atas kasur yang digelar di muka tempat tidur pengantin.
Read MoreAda dua pepatah lama (ungkapan filosofis) yang terkenal dalam dunia kemitraan, 1) “Satu orang musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit” adalah ungkapan yang menggambarkan bahwa menjalin kerjasama dan kemitraan menjadi kunci sukses pergaulan, pekerjaan dan pembangunan khususnya dalam menyelenggarakan kepemerintahan. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh seseorang tanpa intervensi dan campur tangan orang, manusia adalah makhluk “zoon polikon (Aristoteles)”, manusia adalah makhluk sosial, memiliki ketergantungan satu sama lain. Demikian juga “suatu organisasi tanpa mendapat dukungan dan kerjasama dengan organisasi yang lain”, menjadi organisasi ibarat bumi tanpa cahaya, tidak bersinar dan mungkin menjadi organisasi yang tidak produktif, 2) “Kerbau yang punya susu, sapi yang dapat nama”, ini adalah sindirian keras, bila mana ada satu organisasi “meng-klaim” bahwa hasil dan prestasi kerjanya mengabaikan sentuhan dan peran pihak lain”.
Read MorePada sekitar tahun 1973 – 1980 kegiatan Program KB di Indonesia relatif baru dikembangkan sari pendekatan klinis sejak tahun 1970 menjadi pendekatan berbasis masyarakat. Program yang dicanangkan secara resmi Presiden HM Soeharto tahun 1970 melalui suatu proses panjang dengan awalan Program resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu berkembang sangat cepat. Kegiatan KB didukung secara nasional bahkan oleh Konperensi Kependudukan Asia Tenggara tahun 1967 di Jakarta.
Read MoreHari ini melalui sistem Zoom diadakan Peringatan Ulang Tahun Organisasi Pensiunan Pegawai BKKBN “Juang Kecana” atau “Juken” oleh para anggotanya dari seluruh Indonesia. Juken yang dewasa ini dipimpin Drs Pristi Waluyo mantan Deputy BKKBN tersebut beranggotakan pensiunan dari seluruh Indonesia yang setelah pensiun tinggal di tempat tugas terakhir, di kabupaten tempat lahir atau pindah ke desa menikmati masa pensiun bersama keluarganya.
Read More