Kepala BKKBN meresmikan Dapur DAHSAT Bantu Atasi Stunting

upgk8.jpg

Melalui Pidato singkat dalam jalur Webinar melalui sistem Zoom diharapkan para Kepala BKKBN dan jajaran relawan dari seluruh Indonesia yang sebagian diwakili oleh para Bupati dan secara fisik oleh Bupati Bogor di Bogor, Deputi BKKBN dan jajaran lainnya yang berkumpul di Kabupaten Bogor diresmikan di Bogor. Kepala BKKBN Pusat Dr(HC) dr Hasto Wardoyo SpOG dalam Pidato singkatnya menjelaskan bahwa dikembangkannya Dapur DAHSAT adalah untuk membantu menangani kasus stunting. Dalam pidatonya yang juga di dukung penuh Bupati Bogor dalam Pidato secara  langsung dijelaskan bahwa berbagai langkah telah diambil bersama para petugas dan partisipasi masyarakat secara langsung. Dikatakan bahwa dengan penanganan yang intensif tersebut kasus Covid-19 maupun stunting sudah mulai kelihatan menurun. Bupati dengan seluruh aparat desa bersama Wakil-wakil Kampung Keluarga Berkualitas atau Kampung KB bekerja keras menangani masalah yang gawat dewasa ini yaitu pandemi Covid-19 dan masalah kurang gizi dan stunting.

kelmiskin.jpg

Acara dilanjutkan dengan dialog yang dipandu oleh Deputy BKKBN Dr. Ir. Dwi Dani Listyawardani MSc bersama wakil-wakil dari daerah-daerah di seluruh Indonesia yang mengikuti acara ini secara daring pada fasilitas BKKBN di masing-masing daerah. Perhatian terhadap acara ini sungguh menarik seperti halnya pada waktu program KB sedang gencar dilaksanakan pada tahun 1980 – 1990 yang lalu. Setiap peserta menuliskan nama dan alamatnya pada kolom chat yang disediakan pada sistem hubungan daring yang disediakan BKKBN. Kesempatan itu dipergunakan dengan baik oleh mantan Kepala BKKBN selama 17 tahun dan mantan Deputy BKKBN selama 10 tahun untuk memberikan sumbang saran sebagai petunjuk perluasan jangkauan dan fokus sasaran yang menurut pengalaman lapangan mempertajam dan memberi fokus yang berarti.

zaman3.png

Berdasar beberapa pengalaman itu dimohon sebagai kelanjutan dari Pencanangan Dapur DAHSAT yang dilakukan hari ini segera dilakukan tindak lanjut. Setelah dicanangkan agar dalam waktu singkat Dapur DAHSAT bisa dalih fungsikan sebagai pusat perluasan jangkauan untuk dikembangkan dengan membantu keluarga prasejahtera muda, yang baru menikah atau masih ikut orang tuanya, untuk mengadopsi gagasan Dapur DAHSAT tersebut. Perluasan itu adalah memasak dengan pilihan makanan sehat dan bergizi. Untuk itu, dengan prioritas keluarga prasejahtera mengolah halaman rumahnya menjadi Kebun Bergizi sehingga dapurnya bisa memasak dari hasil kebunnya sendiri. Kalau tidak memiliki Kebun pada halaman rumahnya, anggota keluarga prasejahtera tersebut oleh para penggerak di desanya dianjurkan mengolah halaman tetangga yang memiliki halaman menjadi Kebun Bergizi sehingga sebagai kompensasi bisa ikut memetik sayur dari halaman tetangga yang diolahnya secara gotong royong. Dengan disertai Vaksinasi dan imunisasi sebelum mengandung dan makanan bergizi yang teratur maka ibu muda itu akan tertolong hamil sehat. Sesudah melahirkan dalam 1000 hari pertama makan dengan sayur, buah dan ikan di kolam yang menambah gizi sehingga air susu yang diminum anaknya akan mengandung gizi yang baik.

zaman2.jpg

Dapur yang diresmikan hari ini kiranya tidak diarahkan menjadi dapur umum agar tidak berdampak ketergantungan rakyat pada penyediaan makan secara masal. Arahan praktik pembangunan perlu diarahkan tidak mengurangi kemerdekaan keluarga untuk menjadi keluarga yang mansiri, bahagia dan sejahtera seperti di cita-citakan pemerintah sejak berdirinya BKKBN. Dapur DAHSAT berfungsi memberikan penyuluhan dan pelatihan praktik masak dengan kadar gizi tinggi dari bahan lokal. Keberhasilan dapur DAHSAT harus diukur dari replikasi atau adopsi dari keluarga Desa yang dapurnya menyajikan masakan bergizi dari bahan baku lokal atau sayur darinhalaman rumah masingmasing. Sehingga Kepla Desa, Camat dan Bupati menyediakan hadiah untuk inovasi dan kreatifitas kemandirian seperti itu, bukan jumlah proposal yang minta bantuan dari Dinas atau Bupati Walikoyta yang menggerus anggaran belanja pembangunan vital lainnya. Bukan hidup untuk makan tetapi makan untuk hidup dan berkarya secara mandiri.

whkn5.jpg

Semoga Acara Peluncuran upaya mengurangi stunting hari ini berhasil bukan karena program pemerintah saja, tetapi kesadaran rakyat yang tinggi untuk siap hamil sehat, menunjang kehidupan seribu hari pertama dengan susu ibu yang didukung gizi tinngi hasil pertanian lokal dan hasil Kebun Bergizi pada setiap halaman rumah penduduk yang dimasak secara tepat. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment