Hari ini Prof. Dr. Haryono Suyono dengan diantar oleh kedua putrinya, Ria dan dr Rina, meluangkan waktu untuk berkunjung ke Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangun Kusumo di Jakarta guna melakukan pemeriksaan kesehatan. Secara khusus sebagai seorang dokter, dr. Rina langsung menuju ke loket-loket yang memberikan pelayanan administrasi dan langsung menuju ke ruang dokter, Dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp PD-KGH. Kita menunggu dokter datang. Setelah dokter datang, segera melayani dua orang pasien yang mendaftar lebih dulu. Pasien pertama dan kedua dipanggil, diperiksa oleh dokter dengan baik, terkesan karena waktu keluar dari kamar dokter kelihatan wajahnya tersenyum menandakan kepuasan atas pelayanan dokternya.
Setelah program KB berkembang pesat, para Akseptor KB bersatu dalam Kelompok Akseptor sebagai forum silaturahmi antar akseptor KB. Kegiatan mereka umumnya membandingkan keadaan pribadi masing-masing setelah mengikuti KB dengan minum Pil atau dipasang IUD. Pembicaraan sangat bebas, ada yang serius tentang rasa pusing atau rasa adanya sesuatu dalam rahim karena ada IUD, sampai kepada hal-hal yang “bersifat pribadi” tentang “hubungan suami istri”, sambil cekikan dibisikkan “ bertambah nikmat” karena “tidak takut hamil” lagi. Kelompok Akseptor yang anggotanya makin banyak karena ada ajakan dari anggota kepada ibu lain sahabat mereka sehingga menimbulkan tanda tanya bagi yang bukan akseptor, termasuk ibu-ibu tua yang segan ikut KB karena tidak lagi memiliki kegiatan reproduksi. Mereka juga ingin menjadi anggota karena tidak mau dikucilkan.
Read MoreKarena tekad BKKBN “tiada hari tanpa inovasi”, kegagalan “Kampanye Kondom 25” tidak membuat BKKBN putus asa mengajak dan mendidik peserta KB menjadi peserta yang setia, berkelanjutan dan mandiri. Setelah evaluasi bersama Prof Dr. Masri Singarimbun bersama staf dan Perusahaan Iklan yang mendukung, langsung diadakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk inovasi program berikutnya. Salah satu yang diketemukan adalah bahwa “pembawa pesan Kampanye Kondom 25 seakan bersaing dengan Kampanye Program KB”, karena secara fisik tidak melibatkan pejabat BKKBN, biarpun kondom dan hubungan dengan lembaga donor difasilitasi BKKBN.
Read MoreDalam sejarah Program KB di Indonesia banyak dilakukan penelitian dan pengembangan. Ada yang dilakukan secara khusus melihat dan menyelidiki pengetahuan, sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap program atau alat yang digunakan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah bagaimana mengubah kebiasaan program yang alat kontrasepsinya, termasuk kondom, di berikan secara gratis kepada semua pasangan usia subur yang ikut KB, menjadi sesuatu yang karena keyakinan para peserta dianggap tinggi, mereka perlu membayar keperluannya sendiri. Pemberian gratis itu dimaksud sebagai perkenalan yang mengharapkan setelah masyarakat yakin kepentingannya tinggi, bisa dan mampu membeli alat KB sendiri.
Read MoreMenjelang Hari Ulang Tahun Prof. Dr. Haryono Suyono, Dr. dr. Wekadugunawan MPh yang memiliki dan mengasuh Acara Webinar Weka & Indah Talk mengundang dalam acara bincang-bincang melalui Webinar yang rencananya akan disiarkan secara langsung dan ditayangkan secara luas melalui You Tube dan media sosial lainnya. Dalam acara itu dimanta secara khusus ingatan pak Haryono tentang langkah-langkah strategis tentang program dan gerakan KB secara nasional yang diasuhnya di masa lalu dengan para karyawan dan sukarelawan yang mengejutkan dunia. Acara itu dirancang untuk selama satu setengah jam dengan pembukaan Dr. dr. Wekadugunawan pribadi didampingi dua pendamping muda, cantik dan cerdas, Indah dan Vivi yang biasa dipanggil Ipip dimasa muda. Dari petunjuk Dr. dr. Weka pengalaman mengundang beberapa tokoh penting dalam Weka Talk, diminta paparan singkat yang disambung dengan pertanyaan dua pembawa acara yang s3belumnya telah mempelajari materi untuk acara Talk itu, mengorek informasi mendalam yang diminati banyak penonton generasi muda.
Read MoreSecara spontan tanpa undangan dan sangat rahasia seluruh keluarga, anak-anak, menantu, cucu dan cicit pada sore hari Kamis tanggal 6 Mei, bertepatan dengan hari tahun Bapak dan kakeknya berdatangan untuk berbuka bersama. Alangkah bahagia bahwa bapaknya yang hampir satu tahun ini ditinggal ibu Astuty menghadap Sang Khalik, kedatangan anak-anak, cucu dan cicit secara spontan memberikan kegembiraan yang sangat mengharukan. Secara rahasia, tanpa sepengetahuan bapaknya, di atas meja ruang kuliah HSC terpampang hiasan bunga dan kue ulang tahun siap untuk menunggu Azan di potong bersama anak-anak untuk awal atau akhir makan berbuka.
Read MoreBeberapa sahabat lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang dulu berstatus sampai Akademi Ilmu Statistik, dan bekerja pada BKKBN seperti Dr Wendy Hartanto dengan istri Neng Amiati, Dr Munawar Asikin, Dr Edy Setiawan, Chryssanti Widya MSc dan Dr Mulyono Dani Prawiro pada hari Selasa 4 Mei mengadakan silaturahmi diakhiri dengan berbuka puasa bersama di kediaman Jl. Perdatam, menikmati masakan seorang dokter dr. Rina Mardiana. Menjelang jam 17.00 para sahabat telah datang langsung berbincang masa lalu tentang perbedaan pendidikan dalam Akademi Ilmu Statistik dengan Politehnik atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang maju pesat. Untung bahwa pada Akademi Ilmu Statistik untuk tiga atau mungkin sampai angkatan kelima diajar oleh Dosen terdiri Tenaga Ahli PBB yang diperbantukan untuk berbagai Sensus seperti Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Industri.
Read MoreBeberapa tahun lalu, tatkala Yayasan Damandiri bersama UST mengembangkan kegiatan pemberdayaan keluarga di desa-desa, sekarang mungkin dinamakan kesempatan “Merdeka Belajar” bersama keluarga desa, Salah satu hasilnya pada bulan Ramadhan seperti sekarang, penduduk Desa yang sebelumnya dilatih dan didampingi mahasiswa, menggelar pasar selama berhari-hari menjual makanan, barang-barang keperluan sehari hari dan persiapan Hari Raya Idulfitri.
Read MoreSampai hari ini kegiatan Vaksinasi untuk Covid-19 masih berjalan lancar di semua tempat. Salah satunya di Kompleks Pusat Pelatihan di Jalan Hang Jebat Jakarta. Beberapa waktu lalu tempat Vaksinasi di Jalan Hang Jebat itu di khususkan untuk para lansia. Pertama kali dilakukan Vaksinasi di tempat ini mantan Menteri Prof. Dr. Subroto, mantan Menteri Prof. Dr. Emil Salim dan mantan Menko Prof Dr. Haryono Suyono yang pada saat kegiatan itu sempat dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI. Ketiga beliau itu melakukan vaksinasi pertama bersama ratusan mungkin ribuan penduduk lanjut usia pegawai negeri dari berbagai Kementerian yang mendapat undangan dari berbagai kalangan.
Read MoreSejak kita memperkenalkan program dan gerakan KB secara masal, lebih-lebih sejak Dr. Haryono Suyono memegang kendali sebagai Deputi Operasional KB, para petugas diberi petunjuk ketat bahwa “program KB adalah gerakan sayang anak”. Lebih dari itu gerakan KB juga sebagai program sayang ibu, termasuk ibu hamil, maka pertama-tama kita mengembangkan Posyandu pada tahun 1983 yang dilayani oleh setiap Posyandu adalah ibu hamil dan anak balita. Pengertian ilmu kesehatan yang ruwet disederhanakan untuk ibu-ibu di desa, kepada Ibu hamil diberikan penjelasan sangat intensif oleh para bidan dan PLKB serta ibu-ibu Pengurus Posyandu agar setiap ibu hamil ditimbang berat badannya bahwa. Analisis kesehatan yang sulit disederhanakan bahwa apabila berat badannya setiap bulan naik, berarti anak dalam kandungan tumbuh aik. Keterangan itu memperbesar rasa bahagia ibu hamil. Karena itu Ibu hamil makin rajin ke Posyandu menimbang berat badannya. Lebih lanjut kepada setiap ibu hamil yang datang ke Posyandu diberikan penjelasan bagaimana merawat kehamilannya, bahkan diberi tahu bahwa minimum selama masa kehamilan harus datang minimum empat kali untuk mendapat penjelasan tentang perawatan kehamilannya dari bidan. Kegiatan itu merupakan bukti yang sangat nyata bahwa seluruh petugas lapangan PLKB diarahkan mencintai bayi sejak dalam kandungan.
Read MoreBeberapa bulan sebelum bulan Ramadhan, sambil merancang pembaharuan pengelolaan Kebun Nenek Astuty di Cinangka, beberapa lahan yang penuh belukar, di sebelah atau disela-sela pohon langka yang menjadi kebanggaan Ibu, mulai di babat rumput liarnya dan diolah. Pengolahan tanah-tanah liar itu dilanjutkan dengan pemupukan seperlunya karena selama ini tanah-tanah kosong di sela atau di sebelah pohon liar itu dibiarkan tidak ditanami kecuali rumput liar. Sebenarnya rumput liar bisa dihabiskan oleh kambing yang otomatis menghasilkan kotoran sebagai pupuk, tatapi karena tidak banyak memiliki kambing, maka pembersihan dilakukan dengan membabat rumput liarnya. Hasil babatan rumput sebagian untuk makan kambing dan sebagian lain disiapkan untuk menggarap lahan lainnya.
Read MoreKonsep bahagia itu sangat beragam dan tentu saja sangat subyektif, setiap individu punya alasan tersendiri untuk mengatakan dirinya sedang bahagia, pernah bahagia atau tidak pernah merasa bahagia seumur hidupnya. Maka ketika mencoba mengukur dengan sebuah Indeks misalnya, tentu saja akan sangat sulit menentukan indikator pembentuknya. Dalam tulisan ini akan dicoba membawa pembaca kedalam dunia yang luas dalam makna, tapi sederhana dalam realita. Awali dari mengenal diri sendiri.
Read MoreHari Pendidikan Nasional yang kita peringati hari ini antara lain mendapat inspirasi dari Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro yang semasa hidupnya berjuang dengan gigih mendirikan Sekolah Dasar dan seterusnya, sampai akhirnya mendirikan juga Perguruan Tinggi. Salah satu Perguruan Tinggi yang terkenal dan bermutu adalah Perguruan Tinggi Taman siswa yang ada di Yogyakarta yang dipimpin oleh Rektornya Prof. Drs. H. Pardimin MPd PhD. Hari Pendidikan Nasional pada saat Presiden Soeharto mulai menjabat sebagai Presiden menghasilkan gagasan dikeluarkannya Inpres SD, SMP sampai SMA karena pada waktu beliau menjabat ternyata tingkat pendidikan kita sangat rendah. Selain tingkat pendidikan yang sangat rendah, cakupan anak didik dibanding dengan jumlah penduduk setiap usia untuk SD, SMP dan SMA juga sangat rendah. Karena itu Inpres Sekolah Dasar dan seterusnya diikuti dengan Keputusan Wajib Belajar, suatu keputusan yang sangat bijaksana.
Selama bulan Ramadhan, sambil mengenang dan mendoakan ibu, nenek dan buyut tercinta, anak-anak mbak Ria, Mas Fajar, mas Rudi, dr. Rina serta para sahabat lain beramai-ramai mengadakan program rehabilitasi secara besar-besaran atas “Kebun Nenek” di Cinangka, perbatasan Jakarta Bogor. Kita juga berhubungan dengan Bapak Dirjen Hortikultura memohon bantuan untuk mengembangkan Kebun itu menjadi ajang agro turisme sebagai perluasan dari ajang pendidikan melalui kemah setiap hari Jumat sampai hari Minggu atau hari-hari liburan yang selama ini telah berjalan. Kegiatan lain yang direncanakan adalah penyelenggaraan “PAUD ALAM” sebagai pelaksanaan gerakan “Sekolah Merdeka” atau “Kampus Merdeka” dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim MA, MBA yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk belajar dari sesama teman dan lingkungan alam sekitar.
Dalam suasana bulan suci Ramadhan dan mengenang Almarhumah ibu Astuty Haryono, kami dan anak-anak yang tahu bapaknya merasa sepi karena untuk pertama kali dalam sejarah tidak didampingi oleh ibu, yang selalu sangat sibuk pada bulan Ramadhan menyiapkan zakat dan hadiah lebaran bagi para sahabat dan masyarakat sekitar.
Read More