Vaksinasi Covid-19 yang Kedua berlanjut, tetapi tetap Hati-hati ikuti Protokol Kesehatan

vaksin21.jpg

Sampai hari ini kegiatan Vaksinasi untuk Covid-19 masih berjalan lancar di semua tempat. Salah satunya di Kompleks Pusat Pelatihan di Jalan Hang Jebat Jakarta. Beberapa waktu lalu tempat Vaksinasi di Jalan Hang Jebat itu di khususkan untuk para lansia. Pertama kali dilakukan Vaksinasi di tempat ini mantan Menteri Prof. Dr. Subroto, mantan Menteri Prof. Dr. Emil Salim dan mantan Menko Prof Dr. Haryono Suyono yang pada saat kegiatan itu sempat dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI. Ketiga beliau itu melakukan vaksinasi pertama bersama ratusan mungkin ribuan penduduk lanjut usia pegawai negeri dari berbagai Kementerian yang mendapat undangan dari berbagai kalangan.

Rombongan ketiga mantan Menteri itu juga telah melakukan Vaksinasi bersama para peserta penduduk lansia yang sama-sama mendapatkan Vaksinasi pertama. Sampai pada periode Vaksinasi  kedua tersebut suasana tetap ceria, barangkali para lansia yang merasa takut tidak ke luar rumah, pada saat Vaksinasi memperoleh kesempatan keluar rumah dengan pengawalan anak atau cucunya. Ada yang berjalan gagah seperti anak muda, rambut tetap hitam karena di semir, banyak yang rambutnya putih dan berwibawa. Ada yang terpaksa duduk di kursi roda karena sudah sulit untuk berjalan biarpun dibantu dengan tongkat. Semuanya sangat menarik karena secara kebetulan masing-masing bertemu dengan rekan lamanya yang sangat jarang bertemu. Ada yang segera terlibat dalam pembicaraan santai sambil menunggu giliran. Topik pembicaraan umumnya mengenang masa lalu dan pertanyaan tentang jumlah cucu dan cicit yang menjadi keindahan yang menyenangkan.

vaksin22.jpg

Pada saat kita bertiga melakukan Vaksinasi kedua dari Pimpinan Operasional diberikan kebijaksanaan baru yang menarik yang memberikan keuntungan kepada para pengantar yang memperoleh kesempatan menerima Vaksinasi. Suatu hadiah yang menguntungkan biarpun umumnya masih muda, berkah yang menarik bagi anak-anak atau anggota keluarga muda yang sangat baik hati dan ikhlas mengantar orang tua atau sesepuh yang tidak bisa atau tidak berani jalan sendiri. Itulah barangkali pertimbangan yang baik  dari penyelenggara. Padahal pada jaman muda, para orang sepuh ke mana-mana jalan sendiri, termasuk gerilya mencari pacar atau “wajib kunjung pacar” secara rutin.

Kebijakan ini, bagi kami berlaku untuk Mas Rudi yang memperoleh Vaksinasi pertama karena sebelumnya belum ada kebijakan tersebut. dr. Rina memperoleh kesempatan tersebut tatkala mengantar pamannya. Apakah kesempatan Vaksinasi itu berlaku di semua tempat tidak diketahui, tetapi kebijakan ini akan merangsang para penduduk lanjut usia yang risikonya tinggi bisa diantar ke tempat vaksinasi. Sekaligus mengamankan anak muda yang kelihatan risikonya rendah tetapi bisa menjadi “pembawa virus” yang untuk diri sendiri bisa ditahan karena memiliki daya tahan tinggi, sehingga tidak fatal, kalau tidak tahan bisa  menyebabkan mala petaka yang sangat merugikan anak muda atau pekerja potensial. Kasus seperti ini sangat berbahaya untuk orang lain yang tidak memiliki daya tahan yang bisa menahan penularan. Pembawa virus tersebut bisa tidak kelihatan seperti seseorang yang kena serangan kecuali kalau diperiksa secara medis, tetapi berbahaya bisa menularkan kepada orang lain.

vaksin23.jpg

 Salah satu yang selalu diingatkan adalah bahwa biarpun sudah dua kali mendapat Vaksinasi, kita tetap harus ikuti protokol kesehatan dengan disiplin tinggi, tertib. Sebabnya adalah bahwa daya tahan tubuh kita terhadap virus, setelah di vaksin, tumbuh dalam badan tidak dalam irama yang sama. Pertumbuhan daya tahan tidak otomatis cepat dan tidak sama untuk setiap orang. Vaksinasi merupakan perangsang. Seperti perangsang pada umumnya ada yang segera terangsang, ada yang lamban dan ada pula yang tidak terangsang. Seperti pada jaman muda, seorang pemuda melihat seorang gadis segera sangat tertarik, tetapi ada pria lain yang tidak tertarik. Rangsangan bagi setiap orang ditanggapi oleh tubuh manusia berbeda-beda. Karena itu para lansia dan siapa saja yang sudah mendapat Vaksinasi perlu tetap mematuhi protokol kesehatan secara tertib, mencuci tangan, menggunakan masker, mengambil jarak yang memadai, tidak bergerombol, tidak perlu keluar rumah apabila tidak sangat penting dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.  

Pengantar yang untuk pertama kali mendapat suntikan vaksin di Pusat Pendidikan Kesehatan di Hang Jebat hari Sabtu yang libur, pada hari Senin disebar ke berbagai Puskesmas. Ada yang di Kebayoran Lama atau bahkan di Kantor Kementerian Kesehatan. Di harapkan bahwa pelaksanaan yang menyebar di tempat-tempat umum tersebut tidak dikembalikan semua ke klinik dengan berbagai alasan karena akan memperlambat selesainya vaksinasi secara masal. Semoga kita mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin YRA.