Bahagia Bersama Keluarga pada Hari Ulang Tahun

hut1.jpg

Secara spontan tanpa undangan dan sangat rahasia seluruh keluarga, anak-anak, menantu, cucu dan cicit pada sore hari Kamis tanggal 6 Mei, bertepatan dengan hari tahun Bapak dan kakeknya berdatangan untuk berbuka bersama. Alangkah bahagia bahwa bapaknya yang hampir satu tahun ini ditinggal ibu Astuty menghadap Sang Khalik, kedatangan anak-anak, cucu dan cicit secara spontan memberikan kegembiraan yang sangat mengharukan. Secara rahasia, tanpa sepengetahuan bapaknya, di atas meja ruang kuliah HSC terpampang hiasan bunga dan kue ulang tahun siap untuk menunggu Azan di potong bersama anak-anak untuk awal atau akhir makan berbuka.

hut2.png

Keterkejutan ini dimulai beberapa menit sebelum waktu Azan, cucu terkecil Aurora membangunkan kakeknya dari istirahat tidur siang karena kecapaian sepanjang pagi hari memeriksakan mata ke Rumah Sakit. Anak-anak yang secara spontan berdatangan dengan cucu dan cicit yang tidak diundang bapaknya karena seluruh pagi hari pergi ke dokter mata di Jakarta. Selama beberapa hari terakhir pandangan mata untuk melihat huruf di komputer terasa kabur sehingga kebiasaan menulis artikel atau laporan guna mengisi Web Gemari.id sering salah ketik karena hurufnya terganti huruf di sebelahnya.  Tetapi alhamdulillah  tidak ada gangguan otak guna mengingat rentetan peristiwa yang dirangkai menjadi kisah “mirip sejarah” atau rentetan peristiwa yang bagi generasi muda bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga, yang baik diteruskan dan kurang baik bisa diganti dengan langkah yang lebih baik.

hut3.jpg

Anak-anak dan menantu serta cucu dan cicit setelah Azan langsung minum dan makan dengan sangat meriah biarpun makanannya berasal dari bawaan masing-masing dan masakan dr Rina yang setiap tahun hafal Saudara-saudara selalu datang pada waktu ibu atau bapaknya berulang tahun kecuali berhalangan karena ada keperluan lainnya.

hut4.jpg

Baru setelah makan buka selesai, setlah sholad Mahgrib, semua berkumpul di sekitar meja yang sudah siap dengan kue yang dihiasi lilin untuk siap ditiup oleh cicit yang sejak lama menunggu sekitar kue yang datang secara spontan dari para sahabat untuk dipotong. Sungguh terasa bahagia dan nikmat mendengar laporan bahwa kue yang akan dipotong lebih dari satu yang datang dari sumbangan spontan para sahabat. Setelah lilin ditiup oleh dua orang cicit, maka kemudian dipotong dan dibagikan kepada semua yang hadir. Satu kue saja sudah lebih dari cukup untuk seluruh yang hadir.  Kata anak-anak kue lainnya akan disumbangkan kepada beberapa Panti Asuhan agar bersama-sama ikut menikmati kebahagiaan yang kita rasakan bersama.  Suatu gagasan yang langsung disetujui oleh seluruh anak-anak yang merasakan kebahagiaan bapaknya. Kira sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia kebahagiaan dan nikmat yang kita terima bersama.

hut5.jpg

Setalah itu para cucu mengatur agar diambil foto dengan latar belakang nenek yang sudah meninggal. Agar kita tetap merasa seakan bersama nenek tercinta. Sungguh sangat mengharukan karena cinta anak cucu yang tetap merasa nenek seakan masih bersama kita semua.

Satu persatu anak dengan suami atau istri berfoto. Terpampamg foto anak pertama Ria, anak-anak dan cucu terkecil yang dengan penuh kasih sayang memeluk bapak dan kakeknya. Masih banyak foto lain dipajang di Face Book bisa ikut merasakan kebahagiaan dalam masa pandemi dewasa ini. Mohon doa restu bapak ibu sekalian, baik yang mengirim ucapan selamat ulang tahun atau tidak karena kehilangan nomor hape atau tanggal ulang tahun, Semoga kita tetap dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,. Aamiin YRA.