Perubahan Struktur Demografi Indonesia
Dalam era kepemimpinan dr Suwardjono Suryaningrat (alm) struktur demografi Indonesia sejak tahun 1970 secara meyakinkan setapak demi setapak berubah. Mulai tahun 1980 dimana BKKBN makin bisa meyakinkan para Bupati ikut serta menangani program KB berkat instruksi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud, perubahan struktur demografi itu makin cepat karena setiap tahun target akseptor baru sebanyak 5.000.000 selalu dapat terpenuhi bahkan lebih.
Perubahan itu kentara sekali karena bagian bawah struktur yang membengkak gara-gara setelah perang kemerdekaan anak-anak muda menikah berebut mempunyi anak tanpa kendali, kemudian direm gara-gara mulai ikut jadi akseptor KB.
Bengkak bagian bawah itu makin tampak sehingga mulai tahun 1980 itu pak dr Suwardjo berhasil meyakinkan Presiden Soeharto bahwa program KB berada di jalan yang benar karena antara lain sebagai mantan Komandan lapangan beliau perintahkan agar Deputi Pengembangan Dr Haryono ditugas dialih kan sebagai Deputi Operasional.
Perpindahan tugas itu ikut mengantar program KB menjadi perhatian dunia sehingga pada tahun 1989 Indonesia dinyatakan oleh kalangan internasional dianggap berhasil menurunkan fertilitas sekitar 50 persen dibawah angka yang ada pada tahun 1970 sehingga PBB memberikan penghargaan UN Populayioan Awards kepada Presiden RI Bapak Soeharto dan kita semua beramai ramai pergi ke Markas PBB mengantar beliau.
Bukan itu saja tetapi struktur demografi Indonesia berubah total seperti seorang ibu yang sedang mengandung membengkak di Tengah dan diatasnya kecil karena Tingkat kematian yang tinggi semasa revolusi kemerdekaan.
Struktur itu berlanjut karena secara konsisten program KB tidak pernah kendor selalu setia mendapatkan akseptor baru yang makin muda dengan 5000000 akseptor setiap tahunnya. Bagian kecil yang tadinya ada dibawah naik dan dibawah itu bagian yang tadinya membengkak seperti ibu mengandung ikut naik menjadi bagian yang mengawali naiknya penduduk usia lanjut. Suatu keadaan yang unik yang mengantar perubahan struktur pada usia lanjut.
Selanjutnya perkembangan berlanjut sehingga penduduk usia lanjut juga berubah makin besar jumlahnya dan mewarnai struktur demografi Indonesia.
Dewasa ini bagian besar struktur yang tadinya membentuk seperti ibu hamil sudah dekat atau sebagai sampai pada usia lanjut sehingga bagian usia lanjut akan membengkak dan menjadikan bengkakan itu terjadi pada usia lanjut. Penduduk yang dulu membengkak pada usia balita akan berubah membengkak pada usia lanjut, kebalikannya.
Pak Kepala BKKBN harus waspada bahwa proram KB abad baru nanti akan berhadapan dengan phenomena bengkakan penduduk lansia yang bengkak dan dituntut penanganan kependudukan penduduk lansia bukan hanya penduduk usia kerja semata.