Membangun Keluarga bebas Stunting
Menjelang dilantiknya Presidan baru Bapak Prabowo Subiantao pada bulan Oktober nanti ada baiknya BKKBN fan Lembaga lain yang bergerak dalam penagnan masalah stunting bergerak bersama untuk memanfaatkan program makan grtais bagi penduduk Indonesia yang konon diaeduakan anggaran lebih dari 70 triliion. Tugas mengkoordinasikan penanganan srunting karus bergerak dengan lincah memperkenalkan pendekatan masyarakat dengan mrngerahkan PLKB bergerak Kembali bersama bidan dan keluarga di desa-desa.
Presideb Peabowo pasti sangat hormat pada mantan Presiden Soehartao yang berhasil memberi kesempatan pada rakyat untuk ikut berjuang bersama TNI sampai ke desa-desa. Rakyat desa pasti dengan mudah bisa mengenali keluarga mana yang rawan terkena stunting dan dengan rekayasa sederhana bisa dikurangi dengan usaha keluarga memperbaiki gizi dengn membuat kebun bergizi.
Rakyat dipersiapkan oleh bidan desa dan PLKB untuk secara ilmiah nebgadakan intervensi kepada krluarga rawan stuniing, termasuk minta bantuan guru Paud dan huru tanan kanak-kanak. Perhatian itu tidak saja pada stunting yang ada di Paud tetapi juga dilihat pada anak-anak yang selalu keluar dari bangkunya untuk membaca tulisan gurunya di papan tulis karena kurang terang. Anak-anak itu pasti menderita kurang jelas oada jarak dalam kelas. Perlu juga guru SD mengadakan rotasi anak-anak yang duuk paling depan dengan yang duduk paling belakang agar ada Latihan membaca jarak jauh,
Anak-anak Perempuan di SMP SMA kalau perlu tidak saja dijatah makan sekali di sekolah tetapi makan dua kali dengan mrngambil jatah orang kaya di desa untuk dibagi kepada abak keluarga miskin agar niiai gizinya bertambah baik dan siap menikah dalam keadaan cukup bergizi. Atau dengan pimpinan PKK di Desa setiap ke;uarga mampu di desa tidak mengambil jatah makan siang gratis dan sepakat memberikan jatahnya untu keluarga balia miskin atau kelayarga dengan anak gadis usia dewasa yang sedang di SMP atau SMA agar anak-anak gadis itu siapkan dirinya cukup makan dengan gizi ringgi agar pada say menikah usia 19 tahun sehat dan bergizi memadai sehingga kalau hamil tidak melahirkan anak berat nadannya kurang dari 3 kg atau stunting..
Arau inu2 PKK mengadakan Gerakan di Desa mengumpulkan kelarga mampu untuk bersama sama mengambi amak asuh keluarga miskin dengan anak be;ota atau keluarga miskin dengan anak gadis usia SMP dan SMA dipersiapkan tambah gizi dengan makanan ekstra atau kebun bergizi.