Potong Kambing untuk Selamatan

Acara potong sapi dan kambing minggu lalu mengingatkan saya acara potong kambing gimbal untuk mengantar selamatan kelahiran ponakan kami tuty. Beberapa hari sebelumnya almarhum mas Sumargo dan mbakyu Sugiatin membujuk saya untuk merelakan kambing gimbal laki-laki milik dan pelihraan sya dipotong sengai syarat mengantar selamatan ponakan yang baru lahir Tuty Indrastuty agar hidupnya sehat dan Sejahtera. Kepada saya dijanjikan baju baru dan akan diganti kambing baru yang lebih muda.

Tebtu saya yang baru jelas lima SD murut saja karena ibu saya bu Siti Padmirah menjamin bahwa saya akan dibeikan kambing baru yang lebih lincah dan lebih muda. Dan sejak itu saya selalu dekat dengan si gembel ini seakan tidak bisa dipisahkan. Pada hari H saat kambing digiring dimuka rumah kami di Pucang sewu saya selalu dekat sampai kambing diserahkan kepda juru potong yang siap dengan pisau besarnya.

Sampai sekarang saya masih ingat kambing yang besar dan kokoh itu dibanting roboh dan dengan cekatan tukang potong itu menebas lehernya yang menyemprotkan darah yang ditampung olrh petugas kampung yang telah ditunjuk. Saya menangis melihat drama yang memililukan tersebut.

Kalau tahu kambing-kambing betina yang biasa bercinta dalam satu kendang atau kambing betina tetangga yang datang untuk bercinta pasti juga akan sangat sedih melihat jagoannya disembelih dimuka krumunan keluarga dan tetangga yang akan memotong dan memasak  dagingnya yang gemuk

Maka sore harinya kita dengan tetangga mengadakan selmatan dengan sjian sate dan gule si gembel yang paginya dipotong dalam upacra untuk ponakan Tuty yang hidupnya penuh dunamika seperti si gembel yang dipotong pagi tersebut.

Ananda Tuty pernah jadi pegawai Pertamina dan dgang pohon hias yang dibelinya di Bangkok dengan mondar mandir endiri k Bangkok dan meninggal dunia seperti bapaknya karena serangan jantung.

Haryono SuyonoComment