Mengisi Hari Libur Keluarga

Pada saat kita gencar-gencarnya mengusahakan agar setiap keluatga berusaha mamiliki amak dengan jumlah yang sedikit, idealnya dua orang, sebagai pengganti bapak ibunya, timbul banyak gagasan baru guna meningkatkan motivasi orang tua untuk makin cinta kepada jumlah anak yang sedikit itu.

Bapak Silalahi, Menpan RI pada masa Presidennya almarhum Pak Harto, menggagas efisiensi agar pegawai negeri diliburkan pada hari Sabtu dengan alasan efisiensi pemakaian listrik karena umumnya pegawai negeri bekerja setengah hari dan sebagian kecil kerja lembur di kantor sampai sore. Usul itu ditolak oleh Presiden RI pak Harto waktu itu.

Gagasan itu sampai pada Pimpinan BKKBN, khususnya Prof Dr Haryono Suyono, yang segra mengemasnya dan menyampaikan kembali dalam bentuk lain kepada Presiden.  Olahan baru itu tidak menyebut penghematan Listrik atau lainnya tetapi membuat hari libur pada hari Sabtu itu digunakan oleh kedua orang tua untuk menghibur anak anak mereka yang hanya dua orang agar kecintaan anak kepada orang tuanya makin tinggi.

Usul itu diterima oleh Presiden RI sehingga sampai sekarang hari Sabtu sekolah dan kantor-kantor diliburkan dengan harapan orang tua yang pegawai negeri, srkolah libur agar digunakan hari libur itu untuk menghibur dua orang anaknya. Suatu Keputusan yang sekaligus menghemat pengeluaran negara atas Listrik dan lain di kantor uang pnegguanaannya ngi pegawai sangat minimal karena yang masuk kantor pada hari Sabtu sedikit,

Tempat hiburan di sekitar Jakarta adalah Warung Kopi Astuty di Cinangka dimana anak-anak muda bisa berkemah pada hari Sabtu dan Minggu dengan fasitas yang menarik. Ada juga Kebun di Loji, perbatsan antara Bogor Sukabumi, dengan fasilitas yang sangat ideal.

Haryono SuyonoComment