Kejahatan di Dunia Maya: Waspada Love Scam
Dunia internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Internet telah merubah banyak hal: Komunikasi yang lebih efisien dan murah, keterhubungan dengan dunia luar secara masif, sumber informasi untuk banyak hal yang melimpah, hiburan, pembelajaran, aneka pilihan media, baik media komersial maupun media sosial, yang memperkaya pengalaman hidup kita.
Seperti halnya dalam banyak kemajuan yang sudah dicapai umat manusia, maka selalu ada sisi gelap yang dimanfaatkan oleh para kriminal yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah rayuan maut dalam bentuk love scam, melalui berbagai media sosial, termasuk email. Bentuk komunikasinya selama hubungan berlangsung adalah berupa saling mengirim pesan tertulis, tanpa tatap muka video. Jadi sebenarnya tidak saling melihat satu sama lain.
Love scam yang juga dikenal sebagai romance scam merupakan jenis penipuan di dunia maya (internet) dimana sang kriminal penipu mencoba memanipulasi korban secara emosional melalui pendekatan hubungan romantis palsu (dalam bentuk pertemanan yang intim atau percintaan). Para kriminal penipu ini umumnya beroperasi melalui platform media online, seperti media sosial, aplikasi pesan, email dan tentunya juga aplikasi kencan.
Mereka mencari korban yang rentan secara emosional, baik pria maupun wanita, yang sedang dalam kesendirian, kesepian, ditinggal atau pisah pasangan, mengalami masalah dengan pasangan, atau mereka yang sedang mendambakan kehadiran pasangan cinta atau persahabatan intim. Orang-orang dalam kondisi seperti itu rentan tergoda dengan rayuan cinta, yang seolah-olah menjadi pelipur atau penyelamat. Tujuan para penipu ini tentu saja mendapatkan uang dari korban, dengan berbagai cara bujuk rayu yang bisa membikin korban terlena.
Kalau di media sosial ada seseorang yang seolah-olah tertarik dengan kita, dengan memperlihatkan photo diri pria ganteng atau wanita sangat cantik, maka hati-hati. Pelaku biasanya menampilkan photo-photo menarik (cantik/ganteng) seolah-olah dirinya. Padahal itu photo-photo orang lain yang dipalsukan. Tentu saja pelaku dengan photo ganteng mencari korban wanita dan pelaku dengan photo super cantik mencari korban pria.
Biasanya korban yang polos atau lugu bisa percaya begitu saja, apalagi dengan muncul dengan tampang ganteng (bagi korban wanita) atau tampang cantik (di mata korban pria). Penipu-penipu ini bertebaran di dunia maya. Bisa memperkenalkan seolah-olah dirinya seorang putri pengusaha yang sibuk, seorang dokter, pengusaha, bahkan mahasiswa atau mahasiswi. Penipu-penipu ini bisa mengatasnamakan orang asing (dengan wajah Barat/Eropa, atau Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat sampai Timur Tengah), tapi bisa juga memperkenalkan dirinya sebagai orang dari dalam negeri sendiri.
Begitu korban terlena dengan rayuan, seolah-olah sudah menjadi begitu dekat, seperti seorang kekasih. Maka praktek meminta uang dengan berbagai alasan yang memelas bisa diajukan. Dompetnya ketinggalan, dan minta bantuan untuk ditransfer dulu karena dalam perjalanan, alasan sakit darurat, uang muka usaha, macam-macam.
Para penipu ini menghindari untuk komunikasi tatap muka melalui video. Ini bisa dipahami, karena kedok mereka bisa ketahuan. Biasanya mereka punya cara untuk menghindar komunikasi video. Mulai dari alasan teknis, sampai alasan sedang dalam perjalanan. Tentunya mereka menghindari itu untuk mencegah praktek penipuan mereka akan diketahui. Jadi, tanda utama love scam salah satunya mereka menghindari komunikasi video. Padahal banyak korban yang berharap dan penasaran untuk komunikasi langsung dengan ‘sang kekasih’ itu. Maklum korban bisa dimabuk rindu.
Ada film internasional yang menceritakan love scam ini, namun saya belum sempat nonton. Tapi cerita film ini menunjukkan bahwa praktek love scam ini telah merebak ke seluruh dunia dengan korban terlena cinta palsu atau pertemanan intim palsu yang tidak sedikit. Love scam adalah kejahatan global.
Meskipun begitu, tentu saja ada juga situs pencarian jodoh yang benar, dan membantu kliennya. Saya mendapatkan kenyataan beberapa teman yang saya kenal mendapatkan jodoh internasional mereka dari situs pencarian jodoh di internet. Mereka menikah, kini tinggal di Australia dan ada juga yang tinggal dengan pasangannya di Amerika Serikat. Teman saya pengguna situs ini yang sudah mendapatkan jodohnya bilang bahwa biasanya di situs pencarian jodoh yang benar komunikasi lebih terbuka, termasuk adanya pertemuan dan percakapan video, sebelum pertemuan off line.
Tapi untuk kasus love scam ini, hanya perlu kewaspadaan, dan jangan mudah terlena dengan rayuan gombal dari pria atau wanita yang photonya sangat menarik di dunia maya. Realita belum tentu seperti imajinasi indah dunia maya.
(Aam Bastaman. Dari berbagai sumber)