Penghargaan Tahunan World Peace Organization

Suatu Tim mewakili Ketua Umum WPO  HE  Bambang Herry Purnomo SH, MH. dipimpin oleh Marshal (Purn) Dr. I Nyoman Tri Sutanto disertai empat anggota Pimpinan lain dari Gerakan World Peace Organization (WPO) hari Kamis pagi tanggal 10 Agustus datang ke kediaman Jl Perdatam no 4 Jakarta menyampaikan keputusan Pimpinan Organisasi tersebut tentang Penghargaan Tahunan WPO 2023. Penghaargaan resmi akan dilakukan pada tanggal 27 Agustus nanti dalam upacara nasional di Jakarta.

Para tamu diterima secara akrab oleh Bapak Haryono dan berbincang tentang kegiatan mengembangkan gagasan perdamian dunia melalui kegiatan perdamian dunia dalam bidang Kesehatan, Pendidikan, dan kesejahteraan pada umumnya ke seluruh penjuru dunia.

Disamping berkunjung ke berbagai daerah, WPO menyuarakan kegiatan tersebut Pimpinan Organisasi mengadakan hubungan baik pada berbagai Organisasi dunia mengenai kegiatan yang direncanakan.  

Tahun ini Organisasi ini bermaksud mencatat berbagai kegiatan yang menonjol diberbagai penjuru dunia, termasuk utamanya di Indonesia, dengan memberikan Penghargaan tahunan WPO.

Aktivitas tahunan yang dilaksanakan antara lain ikut menyambut hari Raya agama Budha yang tahun ini umumnya datang dari Thailand dan mengadakan kunjungan ke Candi Borobudur. Begitu juga mengadakan Gerakan bersama masyarakat di derah-daerah di seluruh Indonesia.

Di sarankan ikut Gerakan Kesehatan mencegah anak stunting dengan menganjurkan Kebun Bergizi di sekitar rumah masing-masing agar ibu-ibu muda yang menikah dapat makanan dan sayur bergizi dari halaman rumahnya. Dianjurkan juga Pendidikan anak Perempuan setinggi tingginya agar tidak ada ibu yang buta aksara. Dan akhirnya mengusahakan agar semua anak Perempuan bekerja agar tidak tergantung pada suaminya semata, perhatian yang tinggi pada penduduk lanjut usia agar mereka tetap tangguh dan memberi perhatian pada anak cucu tiga geneerasi dibawahnya, sehingga seluruh keluarga berada dalam keadaan damai karena ibu, bapak bekerja dan sesepuhnya tetap memberi perhatian kepada tiga generasi dibawahnya, sehingga dalam mencari sesuap nasi untuk seluruh dilakukan dengan ceria karena ada saling harga mengharhgai dari semua anggota keluarga yang bahagia.

Hari perdamian dunia terjadi karena setiap keluarga bekerja dan damai di rumah masing-masing sehingga seluruh masyarakat damai karena terdiri dari keluarga yang sibuk bekerja dan sanggup menciptakan nialai-nilai luhur budaya bangsa berupa seni dan hiburan yang memberi rasa tenteram, damai penuh rasa bahagia dan sejahtera karena didukung kompak oleh seluruh keluarga.

Haryono SuyonoComment