Strategi ke-4: Gizi Keluarga
Strategi yang keempat adalah Gizi Keluarga, utamanya keluarga yang memiliki anak perempuan. Perhatian dan focus pada anak perempuan sangat penting karena hanya kaum perempuan saja yang hamil, sedangkan anak lelaki tidak hamil.
Secara kebetulan dalam hubungan dengan gizi ini, mas Fajar Wiryono Ketua Haryono Sytono Centrer, setelah menjenguk anaknya Mas Bima yang sedang melakukan persiapan KKN bersama taman-temannya Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melanjutkan perjalanan ke Bali. Di Bali bertemu kawan-kawannya dari berbagai kelompok, termasuik mereka yang mengetahui bahwa mas Fajar merupakan salah satu penggemar tehnik tanam menanam dengan penggunaan pupuk alam atau pertanian Organik. Teman temannya mengusulkan agar mas Fajar berbagi ilmu tentang tanaman Organik kepada kelompok pemuda dan kaum ibu di Desa.
Maka teman Mas Fajar, antara lain Bapak I Gege Bagus Arsana dan bapak ketut Haryana tokoh tokoh pertanian organik di Bali segara melakukan persiapan kilat agar mas Fajar berbagi ilmu dan pengalaman pada kelompok di Desa yang dipilih. Mas Fajar sesunguhnya agak segan karena tidak membawa bahan-bahan presentasi berupa slide atau alat peraga lainnya. Namun rekannya meyakinkan bahwa sejak periode Covid-19 masyarakat Bali sudah biasa menggunakan internet sehingga dengan mudah bisa menggunakan bahan yang diunggah dalam You Tube atau media sosial lainnya.
Akhirnya dengan percaya diri, Mas Fajar dibawa ke Desa dan diterima oleh Kepala Desa setempat Bapak Nyoman Jero Subrata berikut tokoh adat setempat sekaligus kelompok pemuda/i petani muda, kelompok wanita tani, Kelompok Tani Dewi Sri Amertha Agung, dan pelaku usaha kuliner di sekitar Banjar Geriana di Karangasem, di kaki gunung Agung. Acara spontan rekan mas Fajar itu ternyata mendapat sambutan yang meriah, barangkali disebutkan bahwa Mas Fajar adalah tokoh yang selama ini berkeliling Indonesia memperkenalkan dan giat menganjurkan pertanian Organik yang makin maju dan digemari khalayak yang makin luas.
Mas Fajar Wiryono dari Haryono Suyono Center hatinya berbunga-bunga karena tanpa direncanakan hari itu secara tidak sengaja mendapat sambutan yang meriah. Mas Fajar dengan semangat menggebu langsung berpidato memperkenalkan pertanian Organik dan mengajak masyarakat yang biasanya beternak sapi menjadi pretani sayur yang bisa menjadi santapan keluatga, utamanya yang memiliki anak perempauan agar masukan gizi untuk anggotanya tinggi. Lebih dari itu sayur Organik sangat digemari para turis yang mulai berdatangan di daerah tersebut ayau nahkan bisa menjadi model cara menanam sayur Organik di Banjar atau di Desa-desa di Bali.
Daerah ini biasanya masyarakatnya beternak sapi tetapi karena musim Covid sapinya dijual. pertanian yang ada adalah tanaman salak yang tidak memerlukan pemeliharaan seperti sayur organic sehingga pelatihan yang diadakan akan merubah cara hidup masyarakat peternak itu menjadi masyarakat petani dan peternak dengan kombinasi yang bisa memanfaatkan tanah yang subur karena limbah gunung Agung yang membuat tanah di Desa tersebut subur. Lebih dari itu Desa yang dikunjungi dan berlatih menanam sayur Organik itu bisa menjadi Desa modil yang diikuti Banjar atau Desa lainnya.