Strategi ke-3: Dukungan keluarga dan Masyarakat Sekitar
Strategi berikutnya adalah diperlukannya dukungan anggota keluarga dan masyarakat sekitar terhadap anak gadis tersebut. Istimewa dari bapaknya yang harus mengalah terhadap anak perempuan atas pelayannan yang diterima dari ibunya. Biasanya seorang isteri memdahulukan kepentingan suaminya terlebih dulu baru kepentingan anak-anaknya. Dalam hal memiliki anak perempuan maka kepentingan anak perempuan harus dinomor satukan, lebih-lebih pada saat anak perempuan itu tumbuh pada usia diatas lima tahun agar tumbuh sebagai seorang gadis yang tingkat gizinya tinggi.
Anak gadisnya setelah usia lima tahun perlu mendapat perhatian agar tumbuh dengan baik, mulai muncul pertumbuhan payu daranya dan merasakan bahwa seseorang adalah anak peremuan. Merasa malu kalau mau kencing sembarangan karena berbeda dengan anak laki-laki yang bisa buka celana dan menarik alat kelaminnya sebagai alat kencingnya keluar. Sedangkan seorang anak perempuan tidak bisa melakukan hal itu sehingga terpaksa membuka celananya.
Dukungan internal tersebut berlanjut pada dukungan eksternal yaitu dukungan dari masyarakat di luar lingkungan keluarganya. Seorang gadis perlu mendapat kehormatan dari tetangganya sehingga tidak disepelekan. Bahkan tetangganyan bisa memperlakukan seorang gadis untuk membantu kesibukan tetangganya di dalam dapur membantu masak dan mendapat jatah makanan terlebih dulu disbanding anggota keluarga lainnya.
Bantuan internal pada tetangga itu lebih bersifat internal sehingga menumbuhkan rasa simpati tetangga untuk berbagi makanan ekstra kepada anak gadis tetangganya. Hal ini akan berakibat anak gadis tetangganya memperoleh simpati sehingga juga akan menambah nilai gizi anak gadis itu dari tretangganya.
Kesimpulan kita adalah bahwa seorang anak gadis perlu mendapat dukungan dar keluarga sendiri maupun dari keluarga tetangganya. Dukungan itu adalah agar anak gadis itu tumbuh sehat dan cukup mendapat gizi dalam makanan yang masuk dalam tubuhnya sehingga kalau menikah berada dalam keadaan sehat dan bisa menampung seorang bayi yang sehat lahir dan batinnya.