Merangsang Lomba Pembangunan di Desa
Dalam setiap kunjungan ke Desa atau ke Daerah, selama ini Presiden mengadakan dialog dengan anak-anak. Ada baiknya peserta dialog itu diubah kepada orang tua dan anaknya. Pertemuan Presiden dengan orang tua dan anaknya sekaligus mewakili pertemuan dengan keluarga sehingga orang tua juga tersapa dalam pertemuan yang disaksikan oleh khalayak yang sangat banyak tersebut. Lebih-lebih pertemuan itu direkam televisi yang disiarkan secara nasional. Orang tua diharapkan bisa ikut merasa disapa Presiden berakibat meningkatnya tanggung jawab terhadap pemberdayaan anak-anak dan keluarganya.
Apalagi kalau dialog itu sekaligus mengundang masa untuk menyebut siapa diantara keluarga yang hadir memiliki keunggulan dalam bidang pertanian, industry rumah tangga atau kerajinan yang laku jual, maka panggung Presiden akan berisi kumpulan juara yang penilaiannya ditunjuk oleh rakyat banyak. Presiden bisa memberikan hadiah sepeda atau apapun kepada para juara yang dinilai secara spontan oleh rakyat tanpa basa basi Panitia yang dibentuk oleh Kepala Desa atau pejabat setempat. Spontanitas semacam ini akan membuat pertemuan dengan Presiden lebih bermakna disbanding anak-anak yang menyebut nama yang salah tetapi tetap memperoleh hadiah sepeda dari Presiden.
Forum Presiden juga bisa diisi oleh Gubernur, Bupati, Walikota atau Camat yang mengadakan pertemuan pemberdayaan bersama rakyat banyak. Kalau hal ini dilaksanakan diharapkan menimbulkan partisipasi positip yang menguntungkan proses pembangunan bersama yang gegap gempita. Bahkan praktek tersebut bisa dilaksanakan oleh pejabat pembangunan desa dalam kunjungan ke desa-desa binaannya.
Marilah membangun disertai kesiapan partisipasi masyarakat secara spontan dan luas agar hasilnya lebih besar dari yang dilaksanakan sendiri oleh apparat pemerintah.