Membangun Gerakan KB Mandiri

Dalam keadaan kesertaan KB yang tinggi, dimana partisipasi masyarakat mulai meningkat tidak saja dalam ikut KB, tetapi juga dalam penyediaan kontrasepsi, mulai tahun 1980-an BKKBN mencoba mengetahui apakah masyarakat Indonesia siap membangun Gerakan KB Mandiri. Kampanye dijajagi melalui wawancara dengan ramuan tontonan televisi dengan mengundang tokoh-toloh dan ilmuan dari daerah untuk mengetahui pendapat mereka.

Televisi RI di Yogyakarta. Semarang dan Surabaya, untuk beberapa tahun, juga TVRI di Jakarta untuk beberapa bulan, menggelar acara dialog sebagai tontonan yang menarik tentang KB. Sambutan masyarakat yang diundang ke Studio Televisi sangat antusias yang langsung disiarkan ke public sehingga menggaungkan dampak partisipasi positif yang tinggif.

Sesudah itu dengan dukungan Lembaga Donor US AID dikembangkan paket Kontrasetif Pil dengan nama Pil KB Lingkaran Biru. Pil kontrasesi yang basa dikonsumsi masyarakat itu di bungkus rapi serta diberi merek Lingkaran Biru dan dikenlakan kepada masyarakat dengan dukungan pemasaran seakan komoditas yang mewah biarpun dipatok dengan harga rendah.

Kampanye tersebut memberi penghargaan pada “pembeli kontrasepasi” Sebagai “pahlawan kemandiran KB”, suatu kebanggaan yang didukung dengan kampanye besar besaran. Akiabatnya khalayak yang biasa minum Pil KB akan merasa terhormat bisa membeli pil KB Limhkaran Biru dengan mudah tidak perlu antri di Puskesmas atau klinik KB karena makin mudah mendapatkan re supply obat KB yang dikonsumsinya setiap hari.

Bahkan mereka yang mampu kemudahan minta pelayanan sama dengan kulitas Pil yang lebih baik sehingga muncul lingkaran Emas KB denagn paket berwarna emas dan harga lebih tinggi biarpun sesungguhnya isi Pil KB-nya sama. Pendekatan dengan komoditas berbeda dan sasaran berbeda tersebut meningkatkan jumlah peserta KB Mandiri, sehingga mengurangi jumlah Pil KB yang perlu disediakan pemerintah. Dengan demikian mulai tahun 1990-an anggaran untuk membeli Pil KB dapat dikurangi biarpun jumlah peserta KB terus meningkat.

Haryono SuyonoComment