Menghidupkan Kembali Pemasaran Sosial
Istilah pemasaran adalah istilah yang sangat populer di kalangan para ekonom, Istilah tersebut menjadi kekuatan yang kemudian menjadi senjata ampuh untuk menjual barang dan mendapatkan untung sebesar-besarnya dari produk yang dijual menggunakan strategi dan tehnik pemasaran yang jitu.
Di kalangan para ekonom tehnik-tehnik pemasran sosial menggunakan berbagai tehnik mempengaruhi motivasi public guna menggiring mereka menyukai suatu produk dan kemudian beramai ramai mencoba produk trrsebut untuk digunakan. Apabila puas dengan percobaan penggunaan tersebut diharapkan khalayak menjadi pelanggan yang setia.
Dalam Ilmu Sosiologi, khususnya menyangkut teori perubahan sosial dikenal juga proses adopsi terhadap penemuan baru, bisa produk baru, yang kemudian bisa berakhir pada penerimaan produk tersebut sehingga terjadi perubahan sosial yang melalui proses adopsi.
Suatu adopsi yang berlepanjangan bisa mengarah pada terjadinya perubahan sosial atau terkenal dengan istilah social change.
Teori sosiologi tersebut pernah digunakan untuk “menjual gagasan” KB di Indonesia dengan judul “Social Marketing” untuk alat KB Kondom dengan judul Kondom 25.
Pengalaman “menjual Kondom 25” yang dicobakan oleh Prof. Dr Masri Singarimbun dari Universitas Gajah Mada tersebyt tersebut dilanjutkan dengan “menjual pil KB Lingkaran Biru” oleh Prof. Dr Haryono Suyono dari BKKBN dengan sangat berhasil. Ada baiknya pengalaman tersebut diulang dan dijadikan program rutin karena banyak sekali keuntungannya.