Mas Teguh telah kembali di Jakarta
Mas Teguh sebelum kembali ke Jakarta memerlukan silaturahmi kepada pak Sarwadi dan isterinya yang tinggal di desa lain biarpun sama kabupatennya. Dalam silaturahmi itu anak isterinya diajak dan sempat bercengkerama di alun-alun Desa yang ada.
Seperti anak-aaak biasa anak mas Teguh yang baru berusia empat tahun telah mahir memainkan hape bapak ibunya sehingga pada suatu hari sempat mengirim pesan kepada restoran minta kirim makanan, padahal bapak ibunya tidak pesan apa-apa. Untung bisa dibatalkan karena restorannya heran bahwa pesanannya tidak seperti biasa.
Perjalanan Mas Teguh kembali ke Jakarta berjalan lamban. Dari kampungnya sampai Pekalongan mas Teguh bergantian nyopir karena pamilik travel temannya sendiri. Jalannya menuju Pekalongan lamban karena banyak pejalan dari Semarang menikmati makan malam di Rumah Makan dengan makanan tradisional yang murah meriah sepanjang pinggir jalan.
Perjalanan kemudian lancar, baru setelah sampai Kerawang kendaraan macet lagi. Perjalanan dalam iringan yang sangat padat. Mas Teguh yang jam 3.00 sudah di Kerawang baru sampai di Pengadegan jam 5.00 pagi karena para pengendara memicu kendaraannya pelahan karena ngantuk atau menikmati pemandangan malam yang sejuk. Selamat datang mas Teguh yang pagi-pagi ini langsung bertugas menggantikan pak Bibit yang ganti pulang ke Jawa mau hadir pada pernikahan adik isterinya.
Selamat untuk pak Bibit, isteri dan adiknya yang menikmati suasana lebaran sebagai pengantin baru.