Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy berkunjung pada Prof Dr Haryono Suyono

Setelah bertemu pada Rakernas BKKBN di Jakarta minggu lalu, hari Rabu kemarin Menko PMK Prof. Dr. Muhajdir Effendy didampingi Sesmenko dan staf berkunjung kepada Prof. Dr Haryono Suyono di kediaman beliau di Jl Perdatam Pasar Minggu Jakarta. Kunjungan yang dimulai sesudah Asar itu baru berakhir menjelang Magrib karena Bapak Menko akan melanjutkan  perjalanan menuju Bandara untuk perjalanan dinas ke ibu kota provinsi di luar Jawa.

Bapak Menko PMK sudah sangat kenal pada pak Haryono, terutamma sejak beliau memangku jabatan sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah di Malamg dalam berbagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata pembentukan dan operaionalisasi Pemberdayaan Keluarga melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya didesa-desa. Bahkan secara khusus Universitas Muhammadiyah di Malang, dimana beliau pernah menjabat sebagai Rektor, berhasil melakukan pemberdayaan keluarga di sekitar kampus dengan mendirikan Posdaya yang secara gotong royong bersama mahasiswa membantu mengelola pondokan dan kegiatan mahasiswa bersama masyarakat di desa-desa di sekitar kampus.

Pertemuan kemarin adalah pertemuan kedua sejak beliau menjabat sebagai Menko PMK sehingga Prof. Dr Haryono Suyono yang selama ini berjuang memperkenalkan pendekatan masyarakat dalam penyelesaian stunting, dan pernah berhasil sebelum tahun 2000, secara spontan mohon disampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi bahwa focus sasaran yang beliau berikan petunjuk dalam Rakernas BKKBN yang lalu sungguh benar karena di fokuskan pada daerah padat penduduk seperti Banten, Jabar, Jateng, dan Jatim, biarpun prosentase kasusnya relative rendah tetapi jumlah fisiknya sangat tinggi. Kalau berhasil, dampak nasionalnya dalam ariti magnitude masalah yang diselesaikan akan signifikan.

Diskusi berjalan sangat santai karena keduanya sadar bahwa penyelesaian stunting yang koordinasinya diserahkan kepada BKKBN harus dilakukan utamanya dengan pendekatan masyarakat dengan lebih banyak memberikan dorongan dan kepercayaan kepada masyarakat melakukan treatmen preventif seperti nikah pada usia dewasa cukup umur, sehat cukup gizi serta dianggap siap untuk hamil. Usaha preventif ini merupakan ranggung jawab para sesepuh di desa, utamanya kedua orang tua dan masyarakat yamg memiliki tanggung jawab dengan pengertian yang benar tentang kehamilan sehat bagi anak perempuan yang menikah. Menko menjelaskan bahwa dewasa ini sebagai Wakil Ketua Tim Pengarah, yang Ketuanya adalah Wakil Presiden, beliau setiap kali mengadakam dialog bersama para Bupati dan aparatnya secara langsung melalui system virtual tentang koordinasi penanganan masalah stunting sehingga kalau ada masalah langsung dapat diselesaikan. Kerja sama koordinasi bersama BKKBN ini menunjukkan hasil yang positif sehingga diharapkan hasilnya positif seperti ditargetkan bersama. Koordinasi yang bersifat preventirf ini dibarengi dengan penanganan secara kuratif pada tingkat Posyandu dan klinik-klinik Puskesmas yang peralatan timbangan yang ada untuk bayi makin disempurnakan agar hasil intervensi medis maupun makanan tambahan dapat dimonitor dengan baik.  A[alagi data hasil pemetaan BKKBN dewasa ini digunakan lagi guna ikut memonitor perkembangan yang positif di lapangan, suatu nilai dilapangan yang sangat positif bisa di monitor karena setiap petugas di lapangan mengikuti kemajuannya.

Diskusi yang sangat menarik penuh kekeluargaan itu diikuti mas Fajar Wiryono putra pak Haryono yang ikut mendampingi sementara sibuk memperkenalkan Kebun Bergizi di halaman rumah, di Masjid dan lainnya ke daerah-daerah melalui Yayasan Anugerah Kencana Buana.   

Diskusi yang menarik tentang penanganan stunting dengan pendekatan kemasyarakatan itu disusul dengan diskusi tentang penanganan kemiskinan yang juga dipertanggung jawabkan pada Menko PMK.  Beliau menjelaskan bahwa dewasa ini pemerintah, tanpa mengurangi usaha untuk menolong keluarga msikin pada umumnya, memberikan focus pada keluarga yang sangat mskin yang ternyata membawa hasil positif.

Bantuan yang selama ini diberikan sebagai bantuan cash  atau kontan diharapkan makin bisa diarahkan pada upaya pemberdayaan agar masyarakat makin mandiri dan hidup sejahtera dengan kekuatannya sendiri. Diharapkan agar peranan Kuliah kerja Nyata dihidupkan lagi disamping peran  PKK dalam ikut mendorong masyarakat desa belajar hidup gotong royong saling membantu antar keluarga di desa.

Pertemuan silaturahmi jadinya berlangsung seperti pertemuan sahabat lama yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan bangsa, utamanya di daerah pedesaan, bersangkut paut dengan kependudukan. Pendidikan, pengentasan kemiskinan dan utamanya stunting yang menganggu pertumbuhan anak usia dini dalam mempersiapkan diri sebagai kekuatan bangsa yang berkualitas untuk masa depan yang jaya dan sejahtera. Pertemuan diakhiri menjelang Magrib karena Bapak Menko langsung ke airport menuju Propinsi di luar Kawa untuk koordinasi langsung dengan para Buapati dan Walikota setempat. Selamat jalan dan terima kasih atas kunjungan bapak dengan staf.

Haryono SuyonoComment