Lahirnya Raden Broto Seno
Konon putera Raja Astino yang kedua Pandu Dewayana dilahirkan dalam keadaan yang aneh. Bayi yang kedua dari Raja Astina tersebut dilahirkan dalam keadaan terbungkus. Ditunggu beberapa saat bungkus itu tidak terbuka tetapi makin membesar. Untuk menahan malu dan menghindarkan kerajaan dari berbagai hambatan diperintahkan agar bayi dalam kedaan terbungkus itu dibawa ke hutan dan dipelihara di hutan dengan baik.
Di hutan rupanya tidak terjadi perubahan, bayi dalam bungkus makin membesar biarpun tidak ada yang memberi makanan. Bumhkus itu bisa berguling ke kiri kanan dengan bebas dan tidak ada sato kewan yang berani menganggu maupun merobek bungkus tersebut. Bahkan bungkus yang berguling ke kiri kanan itu tidak terganggu sama sekali.
Kelahiran anak kedua ini disusul kelahiran anak ketiga secara normal dalam wujud sebagai satria yang diberi nama Arjuna. Anak ketiga ini lahir dan tumbuh dengan baik serta selama tumbuh kembang itu didampingi Ki Lurah Semar dan anak-anaknya. Kemudian Bersama Ki Kurah Semar ditugasi momong kakaknya di hutan.
Konon di Kahyangn ada seekor Gajah Seno yang menuntut mati dan ditempatkan di surga. Menurut Bethara Guru seekor Gajah atau binatang tidak disediakan surga tetapi bisa mendapat penghargaan pada waktu meninggal dunia kalau berjasa pada umat manusia.
Gajah Seno diberi kesempatan berjasa pada manusia bila bisa memecahkan bungkus anak Prabu Pandu yang sudah berusia 15 tahun.
Gajah Seno sangat gembira dan dengan semangat dan antusiame tinggi berusaha memecahkan bungkus tersebut sampai sampai kedua taringnya tercabut oleh anak Pandu dalam bungkus tersebut. Taring gajah Seno masuk dalam tubuh putra raja Pandu.
Nampak bahwa bungkus akan terpecahkan, maka Betara Surya manjing kedalam bungkus memberi pakaian kepada anak Pandu dalam bungkus agar kalau terbuka ridak lagi telanjang karena sudah berusia 15 tahun.
Begitu bungkus terbuka maka Gajah dibunuh olah putra raja Pandu dan tubuhnya manjing pada tubuh putra Pandu yang sudah berpakaian rapi dan disambut oleh Bathara Narada serta diberi nama Brata Seno, mengambil nama Gajah Seno yang membantu membuka selubungnya.
Ananda Brata Seno segera dihadapkan pada Raja Destarata pengganti Raja Pandu dan oleh beliau diberi tugas membuka Alas Wanamarta agar bisa menjadi tempat keluarga Pandawa yang nyaman.
Brata Seno muda dan Permadi membuka Alas Wanamarta itu sebagai kerajaan tempat keluarga Pandawa berkembang dengan baik karena tenyata sudah 1000 tahun Alas itu berkembang sebagai kerajaan Jin yang tidak terbuka dan dibangun tanpa tampak mata dengan baik.