Mengawali Perang Besar Barata Yudha Jayabinangun

Setelah tigakali utusan Pandowo untuk berunding dengan Korawa gagal, terakhir Prabu Kresno, maka tidak dapat dielakkan Perang Besar Barata Yudha Jayabinangun akan pecah. Raja Astina Kurupati menggelar Pertemuan Besar dengan para sesepuh lengkap, Resi Bisma, mertua Raja Kurupati Prabu Salyo, Pendita Durna, Patih Sengkuni, Narpati Basukarno dan kerabat lainnya. Dalam Pertemuan itu disepakati Panglima {erang dari Astina adalah Resi Bisma dengan Panglima Pengapit Prabu Salyo dan Pendita Durna, suatu kombinasi yang luar biasa.

Dari pihak Pandowo masih tenang dan belum bergerak secara signifikan.

Pada pertumpahan darah awal, pasukan Kurawa mengajukan pasukan simpatisan Raja-raja yang memiliki dendam terhadap keluarga Pandowo, termasuk keluarga Raja Boga yang dibunuh oleh Brotoseno karena suka makan daging manusia rakyatnya sendiri. Serta lain-lain yang merupakan pendendam yang ingin membalas dendam dam bergabung dengan pasukan Korawa.

Setelah itu Prabu Kresno yang melihat Brotoseno dan Arjuna agak segan menghadapi Panglima Perang Astina Resi Bisma, sesepuh Pendowo dan Begawan Durna sebagai guru mereka, mulai mencari calon Panglima Perang. Pilihan jatuh pada Dewi Srikandi yang siap bertempur sebagai Panglima Perang

Pada saat kedua Panglima berhadapan, isteri Resi Bismo yang sudah ada di Surga membantu Dewi Srikandi agar Resi Bismo segera bergabung di Surga dengan dirinya sehingga Dewi Srikandi memenangkan perang tersebut. Resi Bismo gugur tetapi belum mau meninggal dunia biarpun tidak lagi ikut bertempur karena sudah meninggal dunia, menunggu sampai waktu yang tepat sambil melihat pertempuran selama Perrang Besar Barata Yudha.

Awal perang besar itu dianggap dimenangkan oleh kelompok Pandowo sehingga Prabu Suyudono marah besar tidak mau merawat Resi Bismo yang telah membela negaranya sebagai Panglima Perang yang Tangguh., Keluarga Pandawa beramai ramai merawat jenazah Resi Bisma yang juga termasuk kerabat dekatnya. Dewi Srikandi dianggap sebagai Pahlawan eanita sepanjang jaman di kalangan keluarga Pandawa.

Haryono SuyonoComment