Dari Sampah membawa Berkah
Pagi ini kami berbincang dengan bapak Sugianto semula Ketua Posdaya Pandowoharjo yang kini berkembang menjadi Bumdes di Desa yang sama. Dengan bangga Bapak Sugianto yang semula mengelola kelompok Posdaya lestari di Pandowoharjo berusaha keras agar Desa tidak saja melihat aktifitas Posdaya oleh masyarakat di desa atau sekedar menjadi penonton pasif, tetapi hadir ikut memberi dukungan positif Gerakan yang dimulai melalui system gotong royong masyarakat tersebut. Tetapi hadirnya desa tidak boleh mematikan Gerakan masyarakat, justru ikut memberi “keresmian gerakan masyarakat” itu sebagai bagian terpadu dari desa yang aktif dan mandiri.
Dimulai dari upaya pengelolaan sampah sejak masih sebagai Posdaya, sekarang secara resmi dilakukan pengumpulan sisa sisa makanan untuk bahan pembuatan sampah organik yang akhirnya dikembalikan kepada masyarakat sebagai pupuk organik bebas zat kimia yang produk pertaniannya memiliki harga lebih tinggi disbanding produk pertanian biasa.
Bumdes sebagai lembaga berbadan hukum melakukan penjualan pupuk yang dibuat dari sampah atau sampah organik yang sangat layak dengan system distribusi yang makin luas. Penjualan sampah organik organik yang bisa keluar uang untuk mengolahnya sekarang tidak lagi. Tanaman pekarangan, Kebun bergizi di halaman rumah sebagai Tanaman Organic sangat cocok dengan pupuk buatan desa, bukan hanya untuk cari uang tetapi untuk manfaat bagi masyarakat desa.
Untuk usaha ini Bumdes memiliki dua orang tenaga kerja masing-masing bekerja delapan jam sehari menghasilkan produk yang memberi manfaat untuk masyarakat desanya.
Para pekerja itu selain mendapatkan uang pertama-tama bekerja dengan ikhlas dan membuktikan diri berfikir, belajar dan bekerja mencari keuntungan untuk manfaatkan sampah yang memberi manfaat untuk masyarakat luas dan tidak berfikir hanya menyerahkan ke tingkat kabupaten tetapi mengusahakan sendiri berpedoman “kalau kita cinta Indonesia maka kita harus membeli hasil produk dari desa. Dengan demikian masyarakat Desa berlari untuk berbagi dan mendapat keuntungan untuk kemajuan Bersama. Posdaya yang bersemangat tetap lestari menjadi Bumdes karena Kepala Desa tidak merasa ditinggalkan tetapi membawa Desa dan masyarakat Desanyahadir secara gotong royong.