Dosen Trilogi Terjun ke SMA Kenalkan Program Unggulan
Hari Kamis kemarin Dosen Universitas Trilogi Dr Inanpi Hidayati S, SP, MSi, mantan Dekan Bioindustri sekaligus pemilik suatu Perkebunan buah di Tuban, bersama rekan-rekannya mengadakan kunjungan ke SMKN 63 di Jakarta. Mantan dekan itu mengadakan dialog dengan sekitar 250 pelajar kelas tiga SMKN 63 tersebut dengan siswa lainnya bercerita tentang Kebun dan berkebun yang membawa manfaat memelihara tanah air Indonesia yang subur memberi manfaat dan keuntungan untuk masyarakat luas.
Cerita Dr Inanpi itu bukan isapan jempol semata, karena sebagai seorang intelektual pertanian beliau memiliki Kebun yang luas di Tuban yang ditabanami sayur dan buah-buahan termasuk belimbing madu yang enak dan laku jual di beberapa kota termasuk di Jakarta.
Sebagai Doktor Pertanian beliau hafal betul bahwa seperti manusia, Kebun perlu dipelihara, dirawat, dipersiapkan agar layak umtuk ditanami dengan mendapatkan cukup vitamin untuk penghuninya dan sinar matahari yang cukup, agar tanaman tumbuh subur di lahan yang diatur siap menampung tanaman yang memberi hasil bagi penanam serta mereka yang dengan kasih sayang bekerja keras membantunya.
Sementara itu Dr Dina Nurul Fitria, SE, MT, CSCA, CRP Kaprodi Agribisnis yang baru sedang merencanakan suatu Webinar membahas apa yang ditawarkan oleh Universitas Triologi yang diasuhnya bersama para pakar pertanian yang ingin mengajak remaja kota mendalami bisnis pertanian tidak kalah dengan usaha bisnis lainnya di Indonesia. Beliau berkeyakinan bahwa keluarga petani yang melimpah apabila kemampuan intelektualnya diasah bisa menjadi “petani berdasi” yang mampu menggunakan tanah yang tidak luas lagi menjadi lahan siap tanam serta menghasilkan produk pertanian yang ditanam di lahan subur pada lahan efisien yang produktif.
Dr Dina juga memiliki gagasan mengajak pelajar SMA menggelar lomba menanam di lahan penduduk di sekitar sekolah atau di sekitar kediaman masing-masing sebagai “petani kota berkebun” sehingga Jakarta dan sekitarnya menjadi lahan hijau bukan karena tanaman liar atau cat kimia tetapi penuh tanaman sayur dan buah yang hasilnya menambah nilai gizi anggota keluarganya. Alhasil bukan hanya sayur dan buah tetapi kasus stunting yang akhir-akhir ini menjadi perhatian publik akan hilang sehingga anak cucu kelak akan mempelajari stunting dari cerita sejarah yang tidak ada lagi peninggalan hidup untuk dilihat secara fisik lagi.
Cerita kegiatan Universitas Trilogi itu merambah kepada beberapa program studi lain yang menurut Rektornya yang berasal dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, akan muncul dengan berbagai kegiatan sebagai bekal dan model intrepreneur, pembangunan kerjasama dan dukungan kemandirian masyarakat luas. Semoga.