Dies Natalis STIKes Mitra RIA Husada Jakarta

(GEMARI.ID) - JAKARTA. Hari ini Rabu, 8 Nopember 2023 diadakan Dies Natalis STIKes Mitra RIA Husada Jakarta yang ke duapuluh. Usia layaknya sebagai gadis cantik yang dewasa ini dipimpin oleh Ibu Dr Danti Anwar MA. Usia 20 tahun merupakan seorang gadis yang boleh dianggap matang untuk berumah tangga. Sekolah Tinggi ini memiliki dosen yang berpengalaman, mahasiswa yang terjun ke lapangan kerja menunjukkan karya dan kinerja yang teruji dan membanggakan. Di dalamnya terdapat tenaga pembantu pelayanan akademis yang terampil membantu lembaga mengelola perguruan tinggi ini dengan baik.

STIKes Mitra RIA Husada Jakarta ini setiap tahun telah menghasilkan sekitar 150 lulusan Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat dan Kebidanan yang terserap Lembaga Masyarakat dengan baik sehingga membuat para dosen dan pengasuhnya merasa bangga.

Para mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada Jakarta di Cibubur telah membawa para pendirinya almarhumah Ibu Tien Soeharto yang sudah mendahului kita pasti merasa bangga dan sangat terhormat. Setiap mahasiswa yang diwisuda dari program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kebidanan dan Kebidanan Profesi yang datang dari seluruh penjuru tanah air pasti mengenang sekolah tinggi ini dengan bangga.

Para mahasiswa yang mengambil studi ilmu kebidanan dan profesi bidan termasuk para tenaga yang terampil dari berbagai daerah yang di masa lalu merupakan suatu favorit dari Ibu Tien Soeharto pendiri sekolah tinggi tersebut.

Pendirian sekolah tinggi dengan produksi bidan dan bidan profesi itu yang semula sekadar melengkapi tenaga bidan di daerah telah makin maju menjadi penyedia tenaga bidan professional yang bermutu sekaligus merupakan upaya pendorong peningkatan mutu tenaga bidan yang ada dengan harapan tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan serta tingkat kematian bayi dan anak-anak menurun secara drastis.

Sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan mutu bidan secara umum agar pelayanan yang diberikan memberi kepuasan dan mengamankan kesehatan dan mutu bayi yang dilahirkan.

Oleh karena itu, Prof Dr Haryono Suyono selaku Pembina yang memberikan sambutan pada saat wisuda memberi petunjuk agar para nahasiswa, lulusan Sekolah Bidan dan lulusan Sekolah Kesehatan Masyarakat memberikan masukan agar bisa diteruskan kepada para dosen, para pembantu dibelakang layar dan mahasiswa sebagai masukan menghadapi masyarakat yang makin maju disertai permintaan yang makin berkualitas dengan variasi yang makin beraneka ragam.

Selanjutnya, para lulusan tersebut diharapkan otomatis memberi masukan kepada ibu hamil atau publik yang dilayaninya dalam membangun kesehatan yang berbasis masyarakat makin luas, dinamis dan modern yang makin penuh tantangan secara langsung.

Sejarahnya, sekolah kesehatan masyarakat dimaksud agar pelayanan yang disediakan pemerintah makin luas dan makin memadai. Dalam keadaan masyarakat makin banyak pilihannya, maka kesehatan masyarakat akan harus makin maju, menjadi pendamping masyarakat untuk bisa memilih yang terbaik yang ada dalam masyarakat luas. Tenaga yang disediakan harus mampu dan akrab dengan berbagai pelayanan yang makin maju serta makin bervariasi sehingga masyarakat pemakai jasa pelayanan kesehatan merasa makin nyaman dan makin bebas memilih tampa tekanan.

Kesehatan untuk publik yang bervariasi itu dikawal lebih akrab sehingga variasi yang berkembang tidak dianggap sebagai saingan tetapi memberi pilihan yang makin luas kepada masyarakat luas. Sikap dan tingkah laku masyarakat yang berubah makin maju tidak disalahkan karena tidak lagi mengandalkan hanya kepada pelayanan pemerintah tetapi dituntun dengan sopan untuk memilih pelayanan yang terbaik menuurut selera yang makin maju.

Dewasa ini masyarakat yang makin maju, program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat perlu mengikui kemajuan jaman tersebut. Di banyak cabang kasus kesehatan masyarakat memerlukan tenaga yang mampu memberi dukungan atau pendampingan terhadap pelayanan kesehatan prerventif, kadang kesehatan kuratif awal, kepada masyatakat luas. Tidak perlu “memerintah anggota masyarakat” untuk “see your doctor” saja karena anggota masyarakat luas melakukan konsultasi pada berbagai ilmu yang terbuka untuk umum melalui berbagai media internet.

Para lulusan STIKes Mitra RIA Husada Jakarta bisa menjadi pelopor dari “pelayanan kesehatan” atau “pelayanan kebidanan” yang dua duanya  “berbasis masyarakat”. Ini semua perlu dimulai dari sistem pendidikan di dalam lingkungan STIKes Mitra RIA Husada Jakarta. Kurikulum perlu disesuaikan dengan kemajuan masyarakat dan demand atau permintaan baru yang muncul sehingga para lulusan bisa ikut mengadakan perubahan yang diperlukan dalam lingkungan mereka bekerja sehingga ikut menjadi agen perubahan sosial di kalangan masyarakat luas.

Dalam acara Dies Natalis yang anggun ini disamping sambutan Ketua Pembina, tampil pula menyampaikan sambutan Ketua STIKes Mitra RIA Husada Jakarta Dr Danti Anwar MA serta Ketua Umum Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan Ibu Dr dr Sri Kusumawardani yang diwakili memberikan sambuatan apresiasi. HS

Haryono SuyonoComment