Patih Gondomono kena Tipu Muslihat Sengkuni

Malapetaka berkelanjutan yang menimpa Negara Astino dimulai sejak Sengkuni merebut kekuasaan sebagai pejabat Patih Negara Astino yang semula dijabat oleh Patih Gondomono yang sakti.

Raja Pringgodani yang ditolong Raja Astino, berkirim surat tanda terima kasih. Surat itu dicegat Sengkuni dan diganti sebagai surat tantangan dari Raja Pringodani kepada Raja Astino.

Surat asli dicegat dengan alasan bahwa Raja Astina menugasi Sengkuni untuk menerima sgala surat secara tidak langsung. Tetapi surat itu diganti menjadi surat tantangan.

Patih Gondomono tidak percata bahwa Raja Pringgodani berani menantang dan ingin mnegecek sendiri ke Pringgodani senidirian agar tidak menimbulkan syak wasangka. Kesempatan itu digunakan oleh Sengkuni, adik dari isteri Destarata adiknya Raja Pandu dari Astino, untuk merencanakan kejahatan berupa kepungan terhadap Patih Gondomono yang melaju ke Raja Pringgodani.

Dilaporkan kepada Raja Pandu bahwa Patih Gondomono mati karena dibunuh oleh pasukan Pringgodani sehingga Raja Pandu murka, menunjuk Sengkuni sebagai Patih baru mengganti Gondomono, dan menyerang Kerajaan Pringgodani.

Sementara itu Gondomono pulang ke Astino mendapati isterinya telah bunuh diri karena dirayu Sengkuni yang melapor bahwa Gomdomono telah meninggal dunia. Isterinya menolak lamaran Sengkuni dan bunuh diri. Gondomono ngamuk tetapi dikeroyok Sengkuni dan wafat. Peperangan dengan Pringgodani berlangsung dan Kerajaan Astino unggul menjadi negara besar dengan kuasa tinggi dan patihnya Sengkuni yang naik kedudukan secara licik. Periode itu sebagai awal dari Kerajaan Astino yang selalu melakukan reka yasa pendekatan kotor dan manisipulatif.

Haryono SuyonoComment