Rencana Melenyapkan Nakula Sedewa

Kebencian Raja Astina Suyudono kepada keluarga Pendowo tidak pernah mengendor. Upaya melenyapkan keluarga Pendowo yang dimulai dari tokoh utamanya Raden Werkudoro dan Raden Janoko selalu gagal. Patih Sengkuni dan Pendita Durna beralih strategi dengan menugasi Kurawa mencari jalan lebih dahulu membunuh keluarga Pendowo yang termuda, yaitu Raden Nakula dan Raden Sedewa. Maka dicari akal dan ditugasi Kurawa mencari jalan dan akal bagaimana melenyapkan dua anggota keluarga Pendowo termuda tersebut. Maka kemudian dituduhkan bahwa kedua anak kembar itu mencuri Keris Pusaka Udan Mas.

Untuk menguatkan tuduhan itu sebagai tanda simpati kepada keluarga Pendowo Raja Astina menggelar pertemuan akbar keluarga Pendowo dan Kurawa di Istana Astina. Tetapi undangan untuk Raja Kresna dan lainnya dibuat terlambat satu hari sehingga pada saat pertemuan isinya adalah keluarga Astina dan orang luarnya hanya Raja Baladewo saja.

Dalam pertemuan besar itu Patih Sengkuni dan Pendita Durna, atas informasi yang mereka terima, yakin menuduh Raden Nakula dan Raden Sedewa sebagai pencuri Keris Pusaka tersebut. Tetapi Raja Bisma dan Raja Baladewa tidak setuju bahkan menentang bahwa tidak mungkin kedua saudara kembar itu mencuri pusaka tersebut. Terjadi perdebatan seru dan akhirnya Patih Sengkuni mengusulkan suatu “pemungutan suara” untuk menentukan siapa yang memihak pada tuduhan dan siapa yang tidak setuju.

Tentu saja pemenangnya adalah bahwa tuduhan itu benar sehingga dicarilah kedua Saudara kembar tersebut. Prabu Baolodewo marah besar dan menanyakan kenapa adiknya Pranu Kreno tidak hadir pada peralatan besar di Astina. Secara kkbetulan pada waktu Prabu Bolodewo kembali bertemu Prabu Kresna yang dalam perjalanan ke Astina untuk menghadiri pertemuan yang diadakan satu hari sebelumnya.

Rupanya sengaja undangam kepada kedua sesepuh itu dibuat selisih harinya agar tidak hadir dalam pertemuan itu. Prabu Baladewo marah besar dan meninggalkan ruang pertemuan untuk pergi mengadu kepada Raja Puntadewa di Ngamarto. Ditengah jalan bertemu Raja Kresna yang akan hadir pada pertemuan di Astina yang sudah selesai tersebut.

Di tempat terpisah keris pusaka itu diserahkan kepada Resi Bisma yang menyamar sebagai seorang pendeta dengan santrinya oleh seorang satria dari Astino Raden Burisrowo yang ternyata sebagai pencuri keris pusaka terrsebut.

Kemudian oleh Resi Bismo keris tersebut dikemablikan kepada yang punya sehingga tuduhan kepada dua saudara kembar itu tidak terbukti, Maka buyarlah rencana Raja Astina untuk menangkap kedua saudara kembar tersebut, sehingga rencana membunuh keluarga Pendawa dimulai dari dua yang paling muda juga gagal.

Haryono SuyonoComment