Membangun Universitas Masa Depan

Pada hari Selasa 28 November 2023 Rektor Universitas Trilogi Prof Pramono Hari Adi MSc  melantik pejabat struktural, para Dekan dan Ketua Prodi dalam lingkungan Universitas Trilogi yang sedang menanjak. Diantara para pejabat yang dilantik terdapat seorang pjabat Perencanaan yang diharapkan mengembangkan dua jenis perencanaan untuk secara mikro ikut mmbantu Rektor dan para wakil Rektor menyusun perencanaan untuk masa depan Trilogi.

Secara makro membantu Rektor, para wakil Rektor bersama berbagai Perguruan Tinggi lain menyusun strategi jangka panjang pengembangan Universitas masa depan dalam menghadapi tantangan Indonesia menghadapi seabad usia negara Ri yang modern dan maju sejajar dengan negara-ngara maju lainnya.

Seperti kita ketahui, Universitas Trilogi sejak pendiriannya membawa tiga tagline terpadu Entrepreneur, Kolaborasi dan Kemandirian yang akhirnya bisa diartikan bahwa Perguruan Tinggi kit aitu bertekad membangun Manusia inovatif, cerdas dan berbudaya dinamis tanpa meninggalkan jati diri bangsa melalui pengembangan sifat kolaboratif dengan tujuan kemandiran berbasis kerjasama gotong royong yang dinamis dengan saling berbagi untuk maju bersama.

Proses panjang tersebut menghendaki konitmen jangka panjang yang tidak pernah kendor menghadapi tantangan berat sepanjang perkembangannya. Oleh karena itu komitmen yang tinggi perlu dipupuk dengan semangat menggebu yang dihibur dengan hasil kecil-kecil yang secara konsisten dianggap sebagai bagian kumulatif yang akan besar dikemudian hari. Seperti pepatah “sedikit demi sedikit akhirnya menjadi bukit”.

Kepercayaan menilai yang sedikit sebagai bagian yang besar tersebut merupakan bagian komitmen positif jangka panjang yang sungguh sangat dibutuhkan agar semangat yang baru muncul tidak tenggelam karena adanya bayangan kabur yang nampak sebagai selimut tebal yang menggoda.

Bagian perencanaan perlu membantu Rektor, Wakil Rektor dan rekan-rekan dari berbagai Perguruan Tinggi sahabt yang ingin maju unntuk mmbangun kolaborasi dan kerja sama yang dinamik membangun Perguruan Tinggi masa depan yang dinamik dan sanggup menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk membangun bangsa dan negara dalam tantangan yang makin kompleks.

Seseorang yang mengawal suatu “perubahan sosial berjangka panjang” perlu tabah pada godaan instan yang memberi janji indah tanpa dasar. Karena itu perlu perhatian khusus pada tahapan dan demensi waktu yang wajar pada setiap segmen perubahan yang terjadi. Tahapan demi tahapan perlu dilalui tanpa nafsu untuk melompat lompat kecuali dengan alasan kuat dan dukungan meyakinkan. Apa lagi kalau dukungan itu tidak bersifat kolaboratif, hampir pasti bisa jebol atau mandeg di Tengah jalan.

Suatu entrepreneur didukung kolaboratif yang dinamis perlu diwaspadai apakah dukungan itu cukup tinggi berkelanjutan atau bersifat Lestari atau sustanable. Kalau tidak maka bisa jadi kita akan kehabisan nafas ditengah jalan dan sama sekali tidak bisa menyelesaikan putaran yang sangat menentukan pada tahapan berikut yang lebih penting. Karena itu perlu perhatian ganda pada aspek “sustinability” guna menjamin kelanjutan suatu proses agar tidak menghambat pikiran masa depan yang mengantisipasi kedatangan tahap penting selanjutnya. 

Karena itu perlu adanya pengelompokan prioritas yang dinamik agar tidak terkecoh pada munculnya lakon-lakon tidak penting yang kelihatan penting padahal justru menghambat atau mengganggu proses pengembangan yang dikehendaki. Keberlanjutan yang harmonis menjadi jaminan keberlanjutan yang mulus.

Pada akhirnya keberlanjutan yang mulus itu akan berkembang sebagai bagian dari “proses pembudayaan” yang berkembang lancar dan berjalan secara mandiri. Atau bergerak dengan berbagai system kombinasi yang unsur-unsurnya memadukan diri secara natural dan sukar kita kendalikan lagi. Inilah bagian dari Perguruan Tinggi masa depan yang selalu bergerak mendahului jamannya dan siap berubah sesuai dinamika mendahului jamannya.

Komponen pengatur perubahan tersebut bisa terbawa arus dan bisa juga “dibawa arus” sesuai skenario awal atau berubah sesuai dinamika perubahan yang tercipta atau berkat kombinasi perubahan yang trrjadi. Akhirnya akan tercipta kondisi yang dicita-citakan sebagai masyarakat yang mandiri secara dinamis. Mudah-mudahan semua ini mampu mewarnai keadaan Republik Indonesia pada ulang tahun kemerdekaan yang ke 100 pada tahun 2045 mendatang.

Haryono SuyonoComment