Tamu dari Negeri Belanda dan Adiknya

Kemarin sore dengan diantar Ananda Ria, kami menerima tamu seorang ibu warga negara Belanda Ibu Nefi dan adiknya yang tinggal di Bogor Ibu Neli. Sebagai warga negara Belanda Ibu Nefi telah bermukim dan menikah dengan seorang Belanda selama lebih dari 30 tahun.

Dari pernikahan itu telah dilahirkan seorang anak yang sudah besar dan bekerja. Tetapi perkawinannya tidak dapat diteruskan. Sekarang sudah menikah lagi, juga dengan seorang Belanda dengan dia orang anak.

Perkawinan keduam ini dengan seorang duda yang memilikin dua orang anak. Pekerjaan suami kedua ini adalah konsultan suatu Perusahaan yang gajihnya cukup untuk keluarga dengan tiga orang anak tersebut, termasuk untuk jalan-jalan ibu Nefi ke Indonesia pulang kampung.

Ibu Nefi mempunyai sambungan dengan kami karena memiliki nenek dan kakek yang sama yaiytu Embah Muso di Pacitan yang sangat jarang kita kunjungi. Nenek motang kami di Pacitan itu menyambung silaturahmi antar keluarga. Sedang adiknya, Neli, tidak pernah meninggalkan tanah air dan menikah dengan suaminya dari Bogor. Ditanya apa tidak ingin memiliki suami orang bule, sambil senyum Ibu Neli hanya  geleng-geleng kepala saja.

Keluarga Ibu Nefi merupakan suatu keluarga yang baik sehingga apabila ada anggota keluarga ke Negeri Belanda Ibu Nefi menjadi tujuan mampir bila ada saudara yang berkunjung ke Negeri Belanda karena keramah tamahan beliau dengan suami pertama maupun suaminya yang kedua. Keluarga ibu Nefi selalu ramah menerima anggota keluarga yang datang berkunjung ke Negeri kincir angin tersebut.

Karena sudah lebih dari 40 tahun di Negeri Belanda Ibu Nefi banyak bercerita tentang hidup di Negeri yang pernah menjajah kita lebih dari 350 tahun itu.  Salah satunya adalah system asuransi Kesehatan seperti BPJS sudah sangat maju sehingga tidak ada satu keluargapun tidak terlindungi dengan system asuransi tersebut.

Belum lama ini Ibu Nefi terdeteksi kena kanker payu dara. Setelah terdeteksi kemudian dalam pemeriksaan segera diatasi tanpa operasi, maka segera dilakukan treatment tanpa ditunda-tunda dengan kemoterapi. Setelah menjalani treatment dengan pembayaran dari asuransi sampai tuntas, bahaya kanker tersebut dinyatakan dapat dibebaskan tanpa perlu memotong payu dara yang biasa dilakukan kalau terrkena kanker payu dara. Tindakan cepat karena pembiayaan ditanggung oleh asuransi menyelamatkan seorang ibu dari akibat fatal penyakit kanker yang biasanya membawa maut. Itulah sebabnya kita anjurkan agar sesegera mungkin bergabung dengan Perusahaan asuransi BPJS guna fasilitas yang sama.

Sampai malam cerita Ibu Nefi tidak ada habisnya menyatakan bahwa banyak orang Belanda yang menikah dengan orang Indonesia yang tinggal disana. Pada awalnya mereka berbahasa seperti Tarzan, tetapi lama lama bisa bicara lebih mesra dan memiliki cinta kasih campuran dengan keturunan berkulit warn warni yang menarik. Selamat menikmati liburan Ibu Nefi yang baik hati.

Haryono SuyonoComment