Lansia Bisa Melatih Motorik Halusnya dengan Pelatihan Kain Celup

Acara Pelatihan Keterampilan Kain Celup dibuka oleh Paramitha Rusady didampingi Ully Sigar Rusady, pembina Yayasan, Dr (HC) Susianty Kawira, Ketua Yayasan, Dr Ataswarin dan Wakil Ketua Inna Pranowo.

(GEMARI.ID) - JAKARTA. Peringatan Hari Ulang Tahun Yayasan Swatisvarna yang ke-12 yang digelar di Gedung MTQ Square, Jakarta Timur, yang dihadiri oleh Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, Wening Esthyprogo, Pembina dan pengurus Yayasan ini, bukan saja dengan acara syukuran, tetapi juga mengajak ibu-ibu Lansia untuk berkumpul dan bersilatuhami.

Selain itu menurut Ketua Yayasan Swastisvarna, Dr Ataswarin Oetopo, MPd, peringatan HUT Yayasan Swastisvarna tahun ini juga diadakan pelatihan keterampilan kain celup swasti dan juga lomba permainan congklak. Yayasan sengaja penghadirkan ibu-ibu yang tergabung komunitas Lansia dari Jakarta Selatan, Mitra Yayasan, dan beberapa masyarakat atau pun organisasi penggiat Lansia dari Jakarta dan Bogor, serta beberapa penghuni apartemen MTH Square. Sabtu (11/11/2023).

Ketua Yayasan Swastisvarna, Dr Ataswarin Oetopo, MPd berkesempatan untuk berfoto bersama dengan mantan Dubes Hungaria, Wening Esthyprobo, Paramitha Rusady, Pembina Yayasan, Dr (HC) Susianty Kawira, Wakil Ketua Yayasan, Inna Pranowo dan Pengawas Yayasan, Dr Mulyono D Prawiro.

Dr Warin panggilan akrab Ketua Yayasan Swastisvarna menyampaikan, bahwa dalam rangka ulang tahun yayasan hari ini, yayasan mengadakan pelatihan keterampilan ikat celup, kemudian kami akan beri nama jumputan swasti, jadi nanti akan ada bermacam-macam teknik ikat celup. Kalau di Jawa disebut jumputan, itu pakai kelereng dijemput-jemput, kemudian juga yang dilipat-lipat, ada juga yang diikat-ikat, kemudian ditekan dengan kayu. Kalau di Jepang namanya Shibori. Tetapi bisa juga dijelujur atau dijahit, itu di Kalimantan namanya Sasirangan, sedangkan kalau di Palembang disebut Pelangi. Jadi ini merupakan kreasi kita sendiri, jelasnya.

Ketua Yayasan Swastisvarna Dr Ataswarin Oetopo, MPd saat memberi sambutan pada acara HUT Swastisvarna ke-12.

Dosen senior Universitas Negeri Jakarta ini menuturkan, bahwa tujuan dari pelatihan ini terutama untuk Lansia bisa melatih motorik halusnya, yang bisa terus bergerak, karena dia bekerja terus jari-jarinya, disamping itu juga memperkenalkan keterampilan dan kreativitas Lansia melalui kegiatan yang menyenangkan serta dapat menjadikan Lansia produktif, bahkan menambah income atau pendapatannya. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup, terutama dalam rasa mandiri, merasa bisa karena karyanya bagus, menyenangkan, bahagia, jadi hasilnya juga bisa dijual, tuturnya.

Dirinya menghimbau kepada para Lansia Indonesia, semoga dengan adanya pelatihan semacam ini mereka para Lansia lebih bersemangat, selalu sehat, lebih mandiri dan melihat bahwa Lansia bisa tetap berkarya, tetap produktif dan inovatif, bahkan mungkin mendapat suatu ilmu yang dapat menambah income mereka, dan yang paling penting saya berharap mudah-mudahan Lansia Indonesia selalu bergembira dan bahagia, pungkasnya. @mdp.

Disaksikan oleh peserta yang hadir, Paramitha Rusady melihat hasil karya para Lansia yang ikut pelatihan.

Ade SudrajatComment