Om Dib buka Warung Kopi Loe, di Kreo, Kebayoran Lama

Setelah Warung Kopy Ibu Astuty di Cinangka menunjukkan keramaian dan hasil yang menyakinkan, Pak Dr. Sudibyo A;imoeso, pensiunan BKKBN, tergelitik membuka Warung Kopi juga. Secara kebetulan ada sebidang tanah yang beliau beli dari salah seorang pensiunan dan dia buat sebuah Gedung bertingkat dua yang menarik. Bagian bawah dibuka sebuah warung kopi dengan nama Loe yang menyajikan bermacam kopi dan makanan kecil.

Pembukaan Warung Kopi tiga hari lalu telah mulai dikunjungi anak muda dan keluarga yang tinggal di komplek Departemen Luar Negeri di Kreo Kebayoran Lama.tersebut. Para pembeli ada yang langsung minum di tempat yang dibuat nyaman itu, atau membawa kopinya pulang kerumahnya. Para pembeli berasal dari sekitar atau mereka yang belanja di sebuah Mart yang ada di sebelahnya.

Hari ini secara sengaja untuk “kampanye Pemasaran” terbuka, saudara-saudara dan keluarga Alimoeso diundang dan di daftar sebagai pembeli kopi di Warung Loe tetapi tidak bayar pada Warung Kopinya. Para tamu dicatat seakan membali tetapi uangnya tidak masuk perhitungan sehingga dalam tiga hari omset dalam hitungan pembeli di Warung ini menanjak sangat signifikan.

Para tamu dijamu kopi menurut pilihannya. Ada kopi hitam, ada kopi susu atau kopi hijau dan jenis pilihan lainnya. Kopi disajikan sebagai kopi panas atau kopi dingin sehingga sekera pembeli sungguh mendapat perhatian tinggi. Sebagai mantan pejabat BKKBN Pak Dibyo sudah harus ahli pemasaran karena biasa “menyajikan (“menjual”) pil dan spiral” kepada [asangan usia subur. Suatu pengalaman yang bisa diterapkan hampir untuk jualan apa saja.

Nilai harga segelas kopi di Warung Loe jauh lebih murah disbanding kopi yang biasa kita beli di Airport manakala kita menunggu untuk boarding. Melihat dari rasa nikmat kopi dan harga yang dipatok kemungkinan besar lo[I Loe akan laris manis  seperti Warung Kopi Astuty di Kebun Bergizi Cinangka yang sangat laris.

Untuk menyambut tamu-tamu anggota keluarga hari ini disediakan Nasi uduk, kurap dan ayam goreng yang dibuat oleh keluarga Pacitan sehingga bagi mereka yang asli dari Pacitan, nasi uduk dan ayam goreng yang disajikan itu sungguh menjadi nostalgia. Tertapi bagi anak-anak yang lahir dan besar di Jakarta pasti tidak ada rasa nostalgianya. Pengalaman ini mesti juga menjadi perhatian agar sajian ekstra bisa menambah daya tarik untuk pembeli kopinya.

Di lantai dua ada tempat yang luas untuk pesta ulang tahun dan keperluan keluarga lainnya. Lantai dua ini sengaja terbuka sehingga satu saluran naik perlu diperhitungkan untuk kapasitas yang melimpah berbarengan agar tertampung aman. Apalagi kalu pengunjung lebih banyak dan waktunya bersamaan. Kita ucapkan selamat atas pembukaan Warung Kopi Loe. Apabila ingin melihat Kebun Bergizi dengan tanaman langka dan Warung Kopi Astuty silahkan kunjungi Kebun Astuty dengan Warung Kopinya di Cinangka yang bervariasi dngan tempat yang nyaman.  

Haryono SuyonoComment