Sungguh Asyik Belajar Menjadi Petani

terlihat tiga mahasiswa Universitas Gunadarma belajar bertani di Haryono Suyono Center

GEMARI.ID-JAKARTA. Tiga orang mahasiswa dari Universitas Gunadarma yang dipimpin oleh Prof. Dr. E.S. Margianti SE, MM yang terkenal sebagai Perguruan Tinggi di Jakarta, sebagai pemuda kota, biarpun mungkin asalnya dari desa, bisa mengundang ketawa, demikian dikatakan Prof Dr Haryono Suyono di kediamannya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan belum lama ini.

Lebih lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin di era Orde Baru ini menjelaskan, mungkin karena pendampingya bukan dosen Universitas Gunadarma yang mengajar menulis program computer “step by step”, setiap langkah ada instruksinya. Pak Ciswadi tidak memberi instruksi lengkap. Pada waktu mencangkul tanah sebenarnya tujuannya adalah membalik tanah digemburkan agar tambah subur, bukan lainnya. Tetapi sang Mahasiswa, karena instrukasi tidak lengkap itu mencangkul dan memindahkan hasil cangkulannya sehingga tanahnya yang mau dijadikan media tanam botak, terpaksa harus dikembalikan lagi, jelasnya.

Selanjutnya Haryono mengatakan, kasus lain lebih menarik, seperti mencium isteri, harus dirayu dulu, tidak langsung cium. Karena itu tanah yang mau ditanami perlu dirayu, diaduk digemburkan agar sisa akar dari tanaman lain sebelumnya dihilangkan. Tanah itu menjadi murni siap menerima bibit baru, jadi penggemburan tanah adalah membersihkan tanah agar tidak ada sisa dari tanaman sebelumnya. Sama saja rayuan kepada isteri agar bebas dari pikiran macam-macam dan hanya menikmati ciuman berdua, lanjut Haryono.

Pak Ciswadi yang menerima mandat mengajar dari mas Fajar dan mas Rudi karena polosnya setiap hari mengolah media tanam dan selalu siap dengan pakaian seadanya tidak membayangkan bahwa mahasiswa masih lengkap dengan bawaan ransel yang melekat di tubuhnya. Begitu mencangkul, maka ransel itu ikut tumpah ke tanah hasil cangkulannya. Rupanya ransel tidak terikat erat seperti ransel TNI yang tetap melekat ditubuhnya bagaimanapun gerak prajurit yang rumit, katanya.

Sungguh anak muda kota tidak mudah menjadi petani desa yang segala sesuatunya sudah “taken” seakan otomatis semua langkahnya sudah mapan. Untuk yang mau belajar bagaimana petani kita mengambil “program” yang melekat dalam tubuh dan otaknya menyediakan makanan dan sayuran untuk kita semua. Selamat untuk tiga mahasiswa dari Universitas Gunadarma, pungkasnya.

Haryono SuyonoComment