Pengetik Konsep Pertama Pemberdayaan KB

Dra Wiwiek Pratiwi bersama sahabatnya saat berkunjung di kediaman Prof Dr Haryono Suyono

Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri, pada silaturahmi Lebaran tahun ini datang ke rumah saya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, yaitu Dra. Wiwiek Pratiwi bersama temannya, yang di tahun 1973 ditugaskan sebagai staf Sekretariat pada Deputi I Bidang Penelitian dan Pelaporan BKKBN yang mengurusi Koordinasi Biro Pelaporan dan Penelitian. Suatu Jabatan yang dicari-cari untuk menampung saya yang baru saja kembali dari Amerika dengan gelar Doktor dalam Bidang Perubahan Sosial yang pada waktu itu belum ada di Indonesia. Pada kesempatan yang sama saya kembali ke BPS diserahi tugas mengkoordinasikan Statistik Kesejahteraan Sosial yang segera keluar dengan konsep diterbitkannya Buku Laporan Tahunan Buku Statistik Kesejahteraan Sosial dengan bantuan seorang petugas yang rajin, mungil dan cantik yaitu Ibu Tetik.

Kedua gadis belia itu adalah petugas yang sangat bersemangat dan rajin. Dra Wiwiek Pratiwi memiliki tugas tidak saja mengumpulkan data sebagai staf Biro Pelaporan tetapi “mengetik konsep-konsep” proposal untuk Lembaga-lembaga Donor Internasional seperti US AID dan UNFPA tentang Pendekatan KB berbasis masyarakat dan keluarga yang digagas Dr Haryono Suyono sebagai Sosiolog muda waktu itu. Konsep-konsep itu ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Konsep-konsep yang ditulis dalam bahasa Inggris diajukan kepada US AID dan UNFPA untuk dipelajari, diedit dan dirapikan Bahasa Inggrisnya. Sampai di BKKBN konsep itu dengan editing kembali diketik ulang oleh Dra Wiwiek Pratiwi pada kertas kop surat BKKBN untuk dikirim ke Lembaga Donor secara resmi. Biarpun Wiwiek punya kelebihan bisa mengetik dengan mesin ketik listrik IBM, tetapi belum ada komputer yang bila salah tidak perlu diulang semuanya, cukup yang salah diketik saja yang diulang. Kualitas ketikan Wiwiek sangat tinggi, akurasinya juga tinggi. Karena itu dalam Panitia Rapat Kerja dia selalu masuk anggota untuk mengetik naskah penting dengan rapi.

Dengan kemampuan itu Wiwiek sempat ditugaskan di beberapa Biro dalam lingkungan BKKBN dan selalu mendapat apresiasi tinggi.  Untuk proposal kepada Donor Agency ketikannya juga sangat dihargai karena rapi dan hampir tidak ada salah ketik. Kemampuan itu merupakan bekal untuk pergi ke luar negeri manakala anaknya bertugas ke luar negeri yaitu di Ohio, Amerika Serikat, dimana saya pernah menari Fragmen Janoko Cakil bersama seorang rekan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam acara kunjungan ke Universitas Ohio.    

Haryono SuyonoComment