Dian Slamet hampir Ketinggalan Pesawat
Heri ini Dian Slamet bersama Bapaknya Pak Slamet Dan suaminya, Witjak, datang berlebaran membawa cerita unik perjalanannya ke Negeri Belanda. Minggu lalu Dian Slamet menemani Anak perempuannya yang sedang studi di Negari Belanda. Studi ini adalah bagian dari kerja sama Universitas Indonesia dan Perguruan tinggi di negeri Belanda untuk memberikan gelar ganda, gelar Universitas di Indonesia dan gelar mitranya di Negara Kincir Angin tersebut. Dalam suasana Pasca Covid-19 aturan naik pesawat terbang dari Jakarta ke beberapa kota di Eropa atau negara lain sedang disesuaikan hampir setiap hari. Yang kadang bingung bukan penumpang pesawat tetapi petugas lapangan yang melakukan kontrol surat keterangan yang harus dimiliki oleh calon penumpang. Dalam keadaan gawat beberapa waktu lalu seorang penumpang harus sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin. Kemudian ada tambahan lagi harus memperoleh cek lain yang berlaku satu kali dua puluh empat jam atau suntikan pengaman lainnya. Sehingga seseorang yang mau pergi keluar negeri perlu melakukan berbagai suntikan imunisasi secara lengkap dan persyaratan medis lain agar tidak menyebarkan virus Corona kepada penumpang lain yang sehat di dalam pesawat.
Prosedur ini membuat penumpang angkutan umum, khususnya pesawat terbang, menjadi sibuk melengkapi dokumen sebelum berangkat naik kendaraan menuju daerah yang dituju. Di samping itu perlu juga diketahui tempat-tempat untuk mendapatkan pelayanan umum yang sebagian gratis dan sebagian lain dikenakan biaya, di dalam maupun di li luar negeri.
Pada waktu berangkat ke Negeri Belanda segal sesuatu berjalan lancar karena sebagai pejabat senior banyak teman-teman memberi petunjuk dan menolong, semua berjalan lancar. Barangkali, sebagian sudah lancar berangkat, bisa tidak perlu tambahan beberapa persyaratan lain pada waktu kembali ke tanah air. Ternyata tidak benar. Beberapa keterangan tentang imunisasi, dan pengecekan lain yang berlaku 24 jam masih diperlukan. Tempat pelayanan tidak di airport tetapi di fasilitas kesehatan yang tidak selalu dekat, atau bahkan jauh dari airport atau fasilitas umum lainnya, lebih-lebih kondisi serangan Covid Corona sudah mengendur.
Dia terkejut pada waktu kontrol untuk kembali ke tanah air. Di samping sudah dua kali imunisasi seseorang calon penumpang harus memiliki keterangan medis lain yang berlaku 24 jam dan keterangan lainnya. Untung di negara maju, jumlah fasilitasnya makin jarang berhubung situasi tidak gawat lagi. Kepepet waktu, Dian yang ahli informasi, terpaksa kerja keras mencari fasilitas serba cepat dan menjamin. Kombinasi keahlian komunikasi digital dan kecepatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersebar di tempat-tepat yang makin terbatas itu menolongnya bisa pulang ke Jakarta dengan aman dan nyaman. Peringatan bagi setiap warga yang ingin ke luar negeri dan kembali ke Jakarta.