Pake dan Make  membangun Rumah di Kampung

Rupanya Pake dan Make, sepasang senior berasal dari suatu Desa yang ikut anak kami di Kebagusan, dr. Rina dan Mas Rudi, sejak ibu Astuty sakit, ikut pindah bersama dr Rina dan Mas Rudi ke Perdatam. Dr Rina menjadi dokter pribadi ibunya. Pake dan Make membantu bekerja di dapur dan berkebun di halaman sempit kami. Juga di atap rumah yang diubah jadi Kebun Bergizi. Pasangan ini tidak pernah keluar rumah kecuali ikut mbak Rina belanja. diam-diam menabung pendapatan bulanannya secara ketat.  Mereka berdua juga diam tidak pernah ada tuntutan yang berarti.

 

Bangun pagi-2, istrinya, Make, goreng telur atau nasi untuk sarapan kami bertiga, termasuk untuk mereka berdua dan Satpam.  Setelah itu Pake urus Kebun, siram tanaman dan bersihkan sampah yang relatip tidak banyak.

 

Sebagai petani desa, tidak banyak yang bisa dijadikan inovasi di lahan sempit di daerah perkotaan. Kadang kami iba melihatnya, karena tidak bisa ikut membantu menginovasi kegiatan di Kebun yang sempit.  Setelah lantai 4 rumah kami di ubah oleh mas Fajar dan mas Rudi menjadi lahan Kebun Bergizi, kegiatan makin bervariasi. Memelihara dan mengganti tanaman yang tidak tumbuh subur. Pake makin sibuk dan tampak makin sehat karena tiap hari berjemur dan berkeringat.

 

Pada waktu kami sakit dan setiap waktu harus dibantu ditempatkan di atas tempat tidur, kami merasa bahwa tenaganya hampir tidak mampu menahan berat badan kami. Kami usaha cari tenaga yang lebih muda. Alhamdulillah didapat tenaga itu sehingga risiko dua orang jatuh berpelukan dapat dikurangi. Kini naik atau turun tempat tidur lebih aman. Kecuali kalau cucu datang yang langsung ingin memeluk, kita harus cari sandaran agar tidak jatuh, atau bapak ibunya ingatkan jangan main tubruk saja. Kedatangan cucu-cucu itu juga ikut menggembirakan Pake dan Make.

 

Menjelang bulan Ramadhan dua pembantu kami itu pamit libur, katanya lama. Kita tanya kenapa, apa tidak betah lagi. Ternyata ingin merapikan rumah lamanya yang tidak terawat lagi di desanya. Sungguh suatu perbuatan yang mulia merawat peninggalan leluhur untuk istirahat di masa tua. Konon kabarnya pasangan ini sibuk sekali selama bulan puasa, semoga puas melihat karya yang dibangun dengan keringatnya sendiri. Jaga Kesehatan. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment