Andi Julia Rifiana : Silahkan Berpuasa Asal Dalam Kontrol Yang Baik dan Silahkan Membatalkan Bila Diabetesnya Tidak Terkontrol

Dr dr Andi Julia Rifiana, M.Kes saat tampil sebagai pembicara pada Webinar Ramadhan yang diselanggarakan oleh PDPOTJI

GEMARI.ID-JAKARTA. Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) hari ini menggelar acara Webinar Ramadhan dengan menampilkan dr. Martin Ayuningtyas, M.Kes,Sp.GK dan Dr dr Andi Julia Rifiana, M.Kes sebagai pembicara pada webinar yang diikut oleh banyak orang dari seluruh Indonesia, terutama masyarakat yang mengindap penyakit Diabetes. Seminar ini mengupas bagaimana seorang penderita diabetes dapat melakukan ibadah puasa dengan baik dan aman. Sabtu (09-04/2022).

Dr dr Andi Julia Rifiana, M.Kes sebagai Dosen di Universitas Nasional Jakarta dan juga sebagai Ketua Unit Kerja Badan Penyelenggara STIKes Mitra RIA Husada Jakarta dalam paparannya menjelaskan, bahwa penderita Diabetes Melitus itu boleh saja berpuasa, tidak ada yang melarang, karena itu merupakan hak azasi manusia, orang per orang untuk beribadah, tetapi harus diperhatikan kondisi, mungkin mulut bisa berkata bahwa kondisi kita kuat, tetapi sistem fisiologi tubuh kita tidak bisa menyesuaikan dengan itu, jadi di bulan ramadhan banyak resiko-resiko yang kita hadapi, tidak ada cukup air yang masuk dalam tubuh kita, kalau tidak hati-hati kita bisa masuk dalam kondisi dehidrasi, atau bila insulinnya tidak bekerja dengan baik maka akan terjadi hipoglikomi, katanya.

Lebih lanjut ia menyarankan, bila Bapak/ibu yang merasa tubuhnya tidak stabil, lebih baik mengalah, karena Allah maha tahu dan Allah memahami segalanya, bukannya kita tidak berpuasa lalu tidak patuh pada ajaran Allah, seperti Nabi anjurkan, tetapi Allah juga tahu bahwa Bapak/Ibu dalam kondisi yang tidak baik, lanjutnya.

Disamping itu Dosen Universitas Nasional ini menjelaskan, kalau kita menjalankan puasa dengan benar dan menjalan ibadah, harus tetap disiplin dan mematuhi aturan-aturan, biasanya justru puasa ini menjadi challenge atau tantangan bagi penderita diabetes memperbaiki apa yang ada dalam tubuhnya, tetapi kalau tubuh kita tidak kuat, lebih baik mengalah untuk sebentar dan untuk kebaikan diri kita sendiri, jelasnya.

Dia mengingatkan kepada Bapak/ibu yang ingin berpuasa, silahkan berpuasa asal dalam kontrol yang baik. Sekali lagi bukannya Bapak/Ibu tidak boleh berpuasa, tetapi harus ada penyesuaian nutrisi dan fisik, pengaturan dosis obat yang tepat, jangan lupa memantau gula darah sendiri dan yang paling penting kalau ada bunyi alarm kita harus mengetahui kapan harus membatalkan puasa. Jadi jangan dipaksakan terus berpuasa, kalau dipaksa maka Bapak/Ibu akan dalam kondisi yang berat, penderita diabetes itu mempunyai resiko komplikasi, untuk itu jangan ragu untuk membatalkan puasa jika memang efek samping diabetesnya tidak terkontrol, pungkasnya. @MDP.

Mulyono PrawiroComment