Mempersiapkan Tenaga Kerja Terampil

Prof Dr Haryono Suyono, Menko Kesra dan Taskin Kabinet Pembangunan RI

Pada waktu  asisten pribadi saya, Dr. Mulyono D Prawiro melakukan kunjungan silaturahmi pada saya yang sedang sakit di rumah saya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, saya ceritakan kepadanya bahwa Dra. Erna T Sambuaga (isteri Bapak Theo L Sambuaga) dan anak saya Dra. Ria Indrastuty dalam kepengurusan Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP) yang baru, tetap dipertanggung jawabkan membina unit kerja yang menangani persiapan tenaga kerja untuk calon pekerja baru, atau pencari pekerja yang relatif sulit mencari lapangan tempat kerja baru yang tidak mudah karena yang menganggur umumnya memiliki tingkat pendidikan sangat rendah dan keterampilan sangat minimal.

Pelatihan tenaga kerja biasa tidak banyak membawa hasil karena kebutuhan tenaga kerja sangat variatif dan tenaga pelatih belum pasti paham terhadap kebutuhan tenaga kerja atau pemilik kerja yang membutuhkan tenaga baru tersebut.  Relatif sulit menemukan kebutuhan pengusaha dan pencari kerja biarpun pencari kerja telah dibekali dengan berbagai keterampilan dan keahlian khusus.

eBerbagai tenaga pelatih telah didatangkan tatapi karena sifat pengangguran yang dihadapi beraneka ragam hasil kerjanya relatif sangat tidak seimbang, sehingga lebih banyak menjadikan unit “cost” yang menjadi beban atau tidak membuat unit ini populer. Tidak cukup tenaga untuk melakukan penelitian sebelum suatu pelatihan diadakan agar calon lebih cocok dengan kebutuhan pasar. Atau unit pelatihan ini tidak dimiliki ongkos yang memadai guna persiapan suatu kursus melayani kebutuhan aneka sektor. Dibutuhkan pekerja lapangan sukarela untuk meneliti kebutuhan pasar dan mempromosikan kebutuhan itu kepada peminat kursus yang bersifat memberi pelayanan. 

Karena yayasan YKBRP bersifat tidak cari keuntungan, maka diperlukan sumbangan pemikiran dan aksi lain dari para simpatisan seperti sumbangan pelatih yang banyak peminatnya. Haryono Suyono, Menko Kesra dan Taskin Kabinet Pembangunan RI

Mulyono PrawiroComment