Menikmati Hari Libur dan hari Natal yang ceria

Menjelang hari Natal pada hari Sabtu sore kemarin suasana hari Natal sudah sangat ramai. Kami adakan sample survet on lne secara acak dengan sample para sahabat di seluruh Indonesia. Kami menyapa sahabat yang beragama Kristiani maupun yang beragama Islam. Sungguh hasilnya sangat menggembirakan variasi jawaban saudara dan sahabat tersebut. Ada yang suami isteri pergi ke Madura karena ada sahabatnya sedang menikmati hari kibur dengan melangsungkan pernikahan. Ada yang sengaja dari Jakarta membawa keluarganya ke Bandung untuk wisata kuliner di beberapa Restoran yang tersebar di Bandung dengan makanan yang namanya populer. Rasanya, karena makan bersama, yang merasa eunak berteriak enak, maka yang merasa biasa saja, mendadak ikut merasa enak dan bergabung menjadi terpengaruh makanannya menjadi eunak. Ada yang jauh pulang kampung dari Surabaya naik kereta api menuju Jakarta. Mahasiswi pulang kampung ini mau bikin kejutan pada adik-adiknya di Jakarta lupa menjawab pertanyaan yang disambung “on line” dalam chating bersama sehingga cerita sepanjang perjalanan di kereta di dengar oleh adiknya yang berbalik akan membuat kejutan untuk kakaknya yang libur kuliah.

Hari Minggu semestinya lebih ramai. Sejak pagi Jakarta hujan sehingga membuat “malas” untuk bangun pagi bepergian menikmati hari libur. Anak terkecil dr. Rina yang menjadi pengawal di rumah, pagi-pagi sudah bertanya siang ini pengin makan apa. Temannya “dr Desi” yang mondok di rumah dan semalam menemani makan malam sudah kami tanya besuk pengin makan apa. Jawabannya berbelit-belit akhirnya menyebut makanan populer sate dan gule. Jadi siang ini dalam suasana hujan kita akan makan sate dan gule untuk hari Minggu, hari Natal dan hari libur,  dibawah hujan yang belum berhenti. Hari libur biarpun tetap di rumah, akan menikmati sate dan gule. Siapa kepingin gabung dipersilahkan.

Hari Minggu seperti hari ini biasanya menjadi hari para cucu dan cicit berkumpul di rumah. Tetapi salah satu cicit kami ikut pembantu pulang kampung. Cerita hariannya sungguh sangat membesarkan hati karena anak kelas satu SD itu berada dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan rumah yang padat di Jakarta. Setiap pagi ada saja dikirim berita betapa dia melihat kebiasaan di desa yang berbeda dengan kebiasaan di kota Jakarta. Tidak terlihat ada rasa bosan dan pengalaman itu menyibukannya sehingga tidak terlihat rasa kangen pada ibu baoak atau kakek neneknya. Suatu acara pulang kampung yang bisa diatur untuk anak-anak kota ke Desa. Hari Natal penuh rasa damai dan cinta tanah air dan warga masyarakatnya, Selamat Hari Natal bagi saudara dan sahabat yang merayakan dan salam untuk saudara lainnya.

Haryono SuyonoComment