Dramasisasi Siaran Radio yang tetap memikat

Dimasa lalu siaran melalui Radio adalah satu-satunya acara siaran komunikasi masa dimana khalayak di seluruh pelosok bisa menikmati setiap peristiwa langsung secara instan pada waktu suatu peristiwa itu terjadi. Karena banyak pemirsa yang sangat mengidolakan suatu siaran, tumbuh penyiar-penyiar dan pendukung siaran radio yang menjadi bintang dan gagasan dan suaranya sangat dinantikan oleh pendengarnya. Suara emas penyiar radio menyebabkan pada saat upacara pengantin, atau bahkan upacara resmi kenegaraan, penyiar kondang banyak diundang menjadi pangantar pengantin atau acara resmi guna menarik para tamu yang mengenalnya dari siaran radio setiap harinya.  

Di Yogyakarta ada siaran Ketoprak Mataram yang sangat terkenal disiarkan melalui Radio RRI bertahun-tahun dengan cerita yang menarik, termasuk cerita romantis yang selalu dinantikan oleh generrasi muda yang ingin belajar merayu kekasihnya. Karena berlangsung bertahun-tahun, sesungguhnya pemainnya sudah tidak muda lagi, tetapi suaranya kalau sedang merayu kekasihnya tidak berubah dan selalu menggetarkan hati pacarnya. Ada lagi cerita Panjang Butir-butir di Laut yang disponsori BKKBN sebagai bahan info KB yang sangat terkenal sehingga mengantar RRI mendapat penghargaan internasional yang membanggakan.

Setelah muncul Televisi pamor radio setapak demi setapak merosot. Tenaga-tenaga ahli dan penyiar kondang radio pada boyong ke televisi karena bisa sekaligus pamer wajah di layar televisi. Karena adanya migrasi itu radio kehilangan pamor termasuk keahlian menyajikan acara-acara berita yang dramatis dan menggerakkan emosi pendengarnya. Dewasa ini pendengar siaran radio makin terbatas pada pengendara mobil yang mendengarkan pemutaran kaset lagu-lagu merdu yang diputar studio radio pilihannya. Ada juga di desa yang masih menikmati siaran radio karena cakupan siaran televisi tidak dapat menjangkau Kawasan yang relatif terisolir dari jaringan internet.

Dengan adanya berbagai jaringan yang beraneka ragam dan menawarkan bermacam cara siaran, barangkali perlu dicoba menghidupkan kembali acara siaran radio yang gegap gempita seperti di masa lalu. Berbagai upaya siaran radio dengan variasi menarik dicoba diangkat dalam acara Sinetron Televisi Korea yang sekaligus mempertontonkan variasi acara suara dan kombinasi antar media yang menarik. Media itu adalah kombinasi antara siaran radio dan siaran media sosial yang luas sekali peredarannya. Ada siaran radio dipadukan dengan siaran gambar yang bisa disimpan dalam hp dan dilihat ulang oleh pemiliknya dari tempat tersebar tidak selalu dari kamar tamu atau kamar tidur di kediaman yang nyaman. Kombinasi itu sangat efektif dan rupanya menarik perhatian untuk dicoba di Indonesia.

Salah satu drama yang menarik adalah kecelakaan lalu lintas di musim salju dimana sebuah truk yang meluncur cepat pada waktu melintas di jalan raya yang licin dengan salju tidak bisa di rem, tetap meluncur kencang karena jalan terutup salju. Padahal pada lintasan penyeberangan itu ada seorang anak cacat tetatih tatih menyeberang jalan belum sampai di ujung yang aman. Sopir truk lain dari jurusan berbeda melihat peristiwa itu membelokkan truknya pada jalur berbeda dan menahan truk yang direm tetapi tetap meluncur karena jalan licin penuh es yang meliputinya. Truk yang meluncur dihadang truk yang lebih besar berhenti tepat pada saat yang dekat menyeberang, anak selamat dan terjadi kerusakan sedikit pada kedua kendaraan yang beradu tetapi nyawa anak cacat yang menyeberang dapat diselamatkan. Suatu misi kemanusiaan yang diprakarsai oleh sopir truk yang sangat peduli terhadap keselamatan anak cacat yang dari kedua jurusan dicoba diselamatkan oleh manusia yang tidak dikenal tetapi berhati mulia. Ekpresi kedua sopir bis dilihat dari drama dalam bentuk suara yang sangat memilukan dapat didengar dengan jelas dari siaran radio yang mengikuti siaran pandangan mata yang tidak terdengar di televisi media sosial tetapi keharuannya terdengar memilukan dari siaran radio yang mengikuti dua truk yang saling berbenturan menyelamatkan nyawa seorang bocah cacat yang berjalan tertatih tatih tanpa merasa salah atau rasa takut akan ketabrak truk. Suatu drama yang sangat menggugah emosi hasil kombinasi tehnologi komunikasi dan imaginasi yang kreatif dari ahli-ahli komunikasi masa yang bisa menghidupkan berbagai media yang bisa lestari sebagai idola masyarakat luas.

Haryono SuyonoComment