Mahasiswa Doktor yang saya Uji sudah Pensiun

Salah satu mahasiswa yang saya uji dan memberikan nilai bagus pada Universtas Airlangga guna menadapatkan gelar Akademis Doktor beberapa tahun lalu, bulan ini memasuki masa pensiun. Sebagai pegawai BKKBN, beliau pernah menjabat sebagai Kepala BKKBN Jawa Timur dengan berhasil. Keberhasilan itu mengantar yang bersangkutan memangku jabatan sebagai Deputy BKKBN Pusat sampai pensiun dalam era BKKBN dipimpin Doktor dr Hasyo Wardoyo dewasa ini. Untung ada atuaran baru bahwa seseoranga yang pensiun bisa dipertahankan untuk kepentinhan negara. Untuk itu ada empat orang pejabat eselon I lainnya setelah pension diangkat sebagai pegawai fungsional tingkat tinggi ditugasi membantu Kepala BKKBN berbagi pengalaman selama berkecimpung dalam BKKBN yang panjang dan berhasil.

Ibu Doktor Dani Bersama Ibu Anie Suryaningrum dari Penmot BKKBN Hari Senin siang kemarin datang silaturahmi menceritakan datangnya masa pensiun tetapi tetap di BKKBN untuk lima tahun mendatang. Saya menanggapi secara spontan bahwa saya mulai mengabdi dalam pembangunan keluarga sejak jaman pak Ali Sadikin dan tidak pernah berhenti sampai hari ini.  Resmi diawali sebagai Kepala Unit Penelitian pada jaman Ibu dr Koen Mastiono diserahi tugas memimpim Proyek KB DKI pada jaman pak Ali Sadikin, dua kali menjabat Deputy BKKBN pada jaman pak dr Suwardjono jadi Kepala BKKBN. Keberhasilan mencipt pendekatan masyarakat untuk suksesnya KB najdikan Presiden Soeharto terkagum kagum dan menyerahkan tanggung jawab memimpin program KB sebagai Kepala BKKBN selama 17 tahun. Setelah itu beliau memberi keperdcayaan sebagai Menteri Kependudukn sampai akhirnya dipensiun sebagai Menko Kesra dan Taskin, rasanya seperti tugas seumur hidup yang mulia memgabdi pada pembangunan Keluarga yang Bahagia dan sejahtera.

Sebagai Kepala BKKBN Jatim Ibu Dani berhasil mempertahankan Propinsi Jatim sebagai propinsi andalan yang secara konsisten memiliki jumlah akseptor yang stabil dan naik terus guna mencapai penduduk yang tumbuh seimbang. Kepemimpinan beliau cukup disegani rekan-rekan sesama Kepala BKKBN karena Propinsi Jatim terkenal sebagai Propinsi produsen pemimpin program KB secara nasional.  

Pengalaman sebagai Kepala yang berhasil di Jatim membawanya ke Jakarta sebagai Deputi yang karena pengaruh rekan-rekan Deputy lainnya bukan membawa BKKBN sebagai lembaga operasional untuk maju perang dengan kekuatan maha dahsyar bersama masyarakat luas, tetapi terbawa Bersama rekan-rekan  sesame Seputy lain seakan BKKBN adalah Lembaga Dakwah yang mengajarkan teori KB dan nuansa Kependudukan yang kpnpn diperlukan dunia pada saat ini. Beliau terperangkap pada kegiatan mengisi “kuliah kependudukan” dengan teori yang digalinya dari literatur dunia yang diuiis ahli teori jangka panjang yang menonjolkan dunia dengan penghuni yang saling berlomba menguasai dunia.  

Sebagai Deputy dengan latar belakang Doktor Kesehatan Masyarakat Unair tang jagoan beliau mencoba memperkenalkan ilmu dan lapisannya yang perlu digarao tetapi terkesan beliau berjuang sendirian kurang mampu mengajak rekan-rekannya menjadi pasukan bersama yang berjuang untuk suatu tujuan dengan berani mati demi tujuan suci yang menjadi cita-cita dan tujuan bersama. Gagasan itu dibawanya sampai pensiun dengan harapan lima tahun sebagai staf fungsional yang bebas bergerak bisa diwujudkan sebagai legenda yang membawa kekuatan tenaga dalam keluarga Indonesia jaya yang maha dahsyat

Karena itu saya ajak beliau mengembangkan acara Webinar Bersama empat tenaga senior lain agar cita-cita dan gagasan gemilang itu bisa diramu menjadi sajian enak dimakan dan mendiorong pertumbuhan keluarga yang secata filosofis “kaya gizi” dan sanggup maju bersama ikut mengisi Republik Indonesia yang besar dan kuat di masa datang. Semoga bu Doktor Dani bisa menjadi penyulut cita-cita besar tersebut

Haryono SuyonoComment