Hujan Angin Terbangkan beberapa Tanaman Kebun Bergizi

Anak kami Fajar Wiryono dan cucu Lola yang libur sejak pagi telah datang menggantikan dr Rina yang konsultasi dengan dokternya di Singapore. Andaikan terlambat sedikit saja, pasti akan disiram hujan lebat disertai angin keras yang melanda Jakarta, dan konon daerah-daerah lainnya. Sesampai di Perdatam. Lola langsung peluk kakeknya karena sudah agak lama tidak berkunjung sibuk dengan pelajarannya yang makin padat. Bapaknya mas Fajar langsung ke kamarnya pada tingkat tiga berdampingan dengan Kebun Bergizi nenek Astuty yang sangat rimbun.

Tidak berapa lama turun hujan yang sangat deras disertai dengan angin kencang. Mula-mula hujan ini dipandang enteng karena dianggap siang itu mas Teguh, mas Toha dan Pak Sarwadi bebas siram tanaman di atas atap Gedung HSC yang penuh tanaman dan selalu perlu pemeliharaan penuh kasih sayang.

Tidak disangka hujan kali ini tidak sekedar mengirim air secara kencang, tetapi disertai gemelegar guruh seakan ada serangan maha dahsyat ke bumi pertiwi. Tidak berapa lama guruh itu disertai dengan bertiupnya angin kencang menggoncang tanaman dii Kebun. Beberapa pot tanaman ambruk rata dengan tanah media tanam yang ada. Rupanya angin makin kencang dan beberapa pohon terbang dengan akarnya mendarat dari Gedung lantai tiga ke bumi. Ada beberapa yang trerbangnya agak jauh dari pinggiran tembok lantai tiga dan menimpa genting tetangga, sungguh kami tidak sangka bahwa ada Kebun Tebang, bukan hanya Kebun Bergizi. Tentu sesudah reda kami segera meminta maaf kepada tetangga yang gentingnya berubah hijau karena ada pohon yang menutupinya.

Ada pelajaran yang kami petik dari hujan lebat kemarin. Pohon sayur yang pendek dan rimbun hanya tebongkar dari akarnya tetapi pohon yang besar tebongkar sampai ke pokok yang paling dalam dan terbang jauh karena tertimpa angin kencang. Disamping itu, dari lantai tiga, setelah hujan reda, mas Fajar melihat sekeliling ternyata ada rumah yang atapnya diterbangkan angin pindah ke tempat lain. Yang punya atap secara gotong royong mengambil dan mengembalikan atap trrsebut.

Artinya para pemimpin atau orang kaya akan menderita lebih hebat dari orang miskin yang sederhana, Kesederhanaan itu mengurangi akibat fisik yang Nampak tetapi penderitaannya sama saja berat dan mematikan. Ya Tuhan Yang Maha Kuasa kami berserah kepadamu atas segala musibah yang menimpa kami dan para tetangga yang atap rumahnya diterbangkan angin dan hujan mahaderas itu. Ampunkan kami ya Tuhan Yang Maha Murah.

Haryono SuyonoComment