Hari Lansia Internasional

Hari ini bertempat di Aula BKKBN Pusat Organisasi Lansia Peduli Pimpinan dr. Joko Rusmoro dan Drs Dedi memperingati Hari Lansia Sedunia. Hari lansia sedunia diawali tanggal 14 Desember 1990 dimana PBB menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Lansia sedunia. Penetapan itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan dunia yang diambil di Viena pada bulan Desember 1982 yang mengadopsi adanya Hari Lansia sedunia.

Alasannya antara lain bahwa sejak tahun 2020 jumlah lansia sedunia melebihi jumlah anak balita sedunia. Dunia berbalik dimana penduduk lanjut usia sednia jumlahnya melebihi jumlah penduduk balita yang ada. Padahal produksi balita terrus berlangsung, sedangkan untuk memjadi penduduk lansia harus berjuang agar tidak meninggal dunia sehingga jumlahnya makin bertambah tinggi.

Peringatan hari ini dihadiri oleh Kepala BKKBN, Dr. dr. Hasto Wardoyo SpOK, Pembina Prof Dr Haryono Suyono, Ketua Umum dr Joko Rusmoro, para Deputy BKKBN dan staf serta lebih dari 100 bapak ibu undangan pata lansia, termasuk Ibu Benny Murdani, isteri almarhum Jendral Beny Murdani mantan Panglima TNI ABRI, serta peserta lain, umumnya ibu-ibu yang Sebagian main musik angklung dan memainkan tari lansia. Para undangan ibu-ibu tersebut saling akrab karena biasa mengadakan tour lansia peduli disertai bhakti spsial ke daerah-daerah yang dikunjunginya sebagai rasa solidaritas sesame anak bangsa, wujud rasa peduli kepada masyarakat luas.

Sepertimdiketahui, penetapan Hari Lanjut Usia sedunia yang didahului dengan Hasil Pertemuan di Viena, Vienna International Plan of Action on Ageing, Pertemuan itu mengadopsi keputusannya tahun 1982 sebagai Keputusan World Assembly on Ageing yang disebar luaskan untuk mendapat dukungan dunia. Akhirnya pada akhir yahun   1990, pada Pertemuan Global PBB, keputusan Hari Lansia sedunia iyu disyahkan sebagai Hari Lansia sedunia. Indonesia ikut memberi dukungan dengan Pertemuan di Istana Wakil Presiden RI, atas prakarsa Yayasan Damandiri, yang semula akan dihadiri Presiden SBY, di laksanakan oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr Budiono yang melahirkan Organisasi Lansia Peduli pada masyarakat luas sampai saat ini.

Lebih lamjut perlu diperhatikan bahwa dalam tiga puluh tahun mendatang atau sekitar tahun 2050, jumlah penduduk lansia di seluruh dunia akan brlipat tiga kali mencapai jumlah sekitar 1,5 milyar, yaitu dalam tahun 2o50 mendatang. Karena itu tidak pantas kalau kita hanya membudayakan moto  “peduli lansia” tetapi perlu dikembangkan moto lain yang lebih dinamis yaitu “lansia peduli” kepada sesama anggota masysrakat luas yang belum menikmati hidup sejahterra dan panjang usia. Karena itu lansia yang memiliki banyak waktu dan pilihan tempat kerja yang lebih bebas perlu menggunakan technologi digital yang lebih bersahabat bagi lansia untuk mengembangkan jiwa peduli terhadap sesama anggota masyarakat luas, utamanya yang belukm menikmati kesejahteraan dan hidup yang Bahagia. BKKBN perlu mengambil pimpinan untuk pemerataan kualitas kehidupan keluarga yang makin sejahtera.

Haryono SuyonoComment