Kebun Astuty Sebagai Wahana Kasih Sayang

keas1.jpg

Selama masa Pandemi sejak awal tahun 2020 Kebun Astury Haryono peninggalan Almarhumah Ibu Astuty Haryono di Cinangka mengalami renovasi secara besar-besaran agar Kebun dengan sekitar 20 pohon langka dan tidak kurang dari 100 pohon lainnya itu membawa manfaat besar untuk masyarakat banyak seperti di cita-citakan oleh almarhumah. Kebun yang memiliki pohon dan tanaman langka tidak kurang dari 100 macam itu dewasa ini memiliki Kopi Nenek yang menyajikan aneka minuman kopi, teh, dan bermacam kue dan makanan kecil ringan serta makan pagi dan makan siang terdiri dari makanan favorit yang paling menjadi pilihan pelanggan.

keas2.png

Kecuali tempat yang nyaman dalam Rumah Betawi modern yang sejuk, ada juga pilihan makan di tengah Kebun yang memberikan rasa nikmat karena bisa melihat anak-anak tetap berlari lari di Kebun yang luas. Bahkan anak-anak bisa bermain tanpa takut jatuh karena setelah renovasi anak-anak bisa berjalan pada jalan beton yang mulus berkeliling Kebon, bahkan bisa naik sepeda tanpa harus mengangkat sepedanya karena seluruh jalan saling bersambung seperti jalan tol. Sementara belum di pasang pintu tol karena baru selesai renovasi, ada kemungkinan di masa depan diberi tiket sumbangan pemeliharaan.

Sementara anak-anak bermain, baik dalam “ajang plorotan atau ajang goyang” para orang tua bisa duduk santai berdua menikmat kopi dan makanan kecil dengan variasi yang menarik. Kalau anak-anak agak bosan dengan permainan, termasuk “panjat tebing” sederhana tidak lebih dari dua meter sebagai perkenalkan “kesulitan naik pegang tali” yang curam, anak-anak dilatih percaya diri untuk kokoh berpegang pada tali kalau ingin selamat sampai ke puncak, biarpun tidak lebih dari dua meter. Pada percobaan pertama “biasanya orang tua” mengikuti dengan rasa kawatir, tetapi pada ulangan dan atau ulangan berikutnya, orang tua makin yakin bahwa anak-anaknya yang berusia di bawah lima tahun, jauh lebih percaya diri dibanding orang tuanya.

keas3.png

Orang tua, kakek dan nenek awalnya mengamati dengan rasa kawatir, tetapi melihat anak dan cucunya yang berani, maka nyali ortu dan kakeknya bisa makin tenang dan berharap anak dan cucunya bisa menghadapi masa depannya jauh lebih dinamis dan berhasil dibandingkan dirinya. Kebun Astuty merupakan suatu wahana bagi anak-anak untuk belajar dari Kebun, ayam, kelinci, kambing dan ikan yang dipelihara dalam Kebun yang makin lengkap itu.

keas4.png

Kesempatan kedua yang menarik adalah bagi pasangan muda dengan satu atau dua anak. Anak pertama biasanya suah lancar berjalan, yang kedua dituntun kakaknya atau masih didorong oleh kedua orang tuanya, berjalan di “jalan tol” sekitar kebun sungguh sangat menarik. Kedua orang tuanya bisa sangat romantis berdua mengingat masa pacaran,  seakan mengenang kebersamaan masa muda di tengah kebun dan kedamaian karena saling perhatian pada anak-anaknya serta melihat anak-anak saling menolong sesamanya. Sungguh kebersamaan yang belum tentu bisa terulang di masa tua karena kepentingan yang saling berbeda. Apalagi kalau ibu yang mendorong dan bapaknya yang masih muda mengambil gambar vidio dengan hape cnggih model sekarang. Suatu momentum yang bagi “ortu jaman dulu” tidak sempat memiliki kesempatan seperti itu.

Apalagi kalau cicit itu kemudian mendekat kepada “kakeknya dan mencium disertai senyum yang manis” sungguh Kebun Nenek Astuty merupakan wahana yang tidak terkesan “di rumah” tetapi di tempat yang sangat romantis dan menyegarkan. Karena itu kepada keluarga muda diundang untuk memanfaatkan kesempatan pada hari Sabtu dan minggu membawa anak-anak berkunjung ke Kenbun Astuty di Cinangka. Tidak dipungut bayaran denagan diusiplin Protokol Kesehatan yang ketat. Semoga menyeangkan.  

Haryono SuyonoComment