Pengembangan Kebun Bergizi di daerah Kumuh Bekasi

hidro1.jpg

Dalam kondisi pandemi kerjasama segitiga antara DNIKS, yang dipimpin Tantyo Sudharmono, Yayasan Anugerah yang dipimpin Fajar Wiryono, dan Anggrek Karya Berkreasi, yang dipimpin Ibu Yuli, suatu organisasi yang mengembangkan kemampuan penduduk penyandang catat, tetap berjalan lancar. Dalam acara singkat di Kantor Yayasan Anugerah, Ketua Unit Pertanian Perkotaan DNIKS, sekaligus Ketua Yayasan Anugerah Drs Fajar Wiryono didampingi Sekretaris Yayasan Drs Rudi Lubis menyerahkan seperangkat alat sederhana untuk model pertanian “Aquaphonic” yang bisa untuk tanam sayur dan pelihara ikan kepada Ibu Yuli, Ketua “Anggrek Karya Berkreasi” dari Bekasi,  yang didampingi suami dan salah satu staf.

Alat sederhana Aquaphonic itu akan digunakan Anggrek Karya Berkreasi (KCB) yang dipimpin Ibu Yuli guna melatih dan merangsang semangat pengembangan Kebun Bergizi di Bekasi yang sedang dirintis di halaman rumah di Kampung-kampung kumuh di daerah miskin di Bekasi.

Kampung-kampung itu tanahnya memerlukan pengembangan untuk layak tanam yang lebih rumit karena berada di pinggir laut, maka alat ini bisa memberi semangat sambil meng memelihara Kebunnya. Model yang disumbangkan itu bisa direkayasa dalam bentuk lain sehingga prinsip air mengalir tingkat atas bisa dialirkan kebagian bawah di mana dipelihara ikan lele atau lainnya dengan air mengalir yang mengandung gizi cukup untuk kehidupan ikan pada bagian bawah. Aliran air d bagian atas sudah cukup untuk memberi hidup tanaman yang ditanam pada bagian atas, sedangkan residunya membawa sisa dan nutrisi dari atas yang sangat baik untuk ikan.

hidro2.jpg

Sambil menunggu pengolahan tanah yang ada di pinggir pantai, kegiatan ini bisa mengajar rakyat desa untuk memproduksi sayur dan ikan, utamanya ikan lele yang relatif ususnya pendek sehingga cepat mengeluarkan kotoran sebagai pupuk untuk tanaman di bagian atas. Kegiatan ini membuat nelayan tidak hanya tergantung pada hasil tangkapan dari laut tetapi juga produksi ikan darat. Mekanismenya sangat menarik dan sederhana.. Aiir limbah lele dengan kotorannya dari bagian bawah dialirkan ke bagian atas sebagai air berpupuk organik yanga aklan “menjadi makanan tanaman” yang sangat baik. Setelah di seapa oleh tanaman, air itu mengalir kebawah lebih bersih untuk hidup yang lebih nyaman bagi lele atau ikan.

aqua.jpg

Menurut Mas Rudfi yang banyak pengalaman, bagi pemula sayur yang di tanam dipilih yang relatif mudah seperti kangkung dan bayem agar pemain pemula belejar memelihara tanaman dengan baik. Apabila makin mahir, petani “Aquaphonic” bisa menanam “sayur buah” seperti “cabe dan lainnya” karena memerlukan pemeliharaan yang lebih sabar dan tealaten. Semoga kegiatan ini menambah variasi dari usaha industri jahitan yang telah berkembang pesat pada unit usaha yang dikelola Ibu Yuli dan menolong banyak anak muda cacat dengan sistem menjahit Masker, pakaian seragam atau jenis lain yang dibutuhkan rakyat dan pabrik di Bekasi. Kegiatan industri pertanian bisa memberi variasi yang menarik. Semoga.

Haryono SuyonoComment