Panen Aneka  Sayur Di Kebun Astuty di Loji

timl.jpg

Sejak pagi-pagi setelah selama satu Minggu melihat Bapaknya Prof. Dr. Haryono Suyono sibuk melayani berbagai Undangan Acara Webinar menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, ananda dr. Rina Mardiana  sebagai dokter Bapaknya, memberi petunjuk untuk beristirahat dan mengikuti perjalanan Pimpinan Produksi Kebun Drs. Rudi Lubis memimpin panen sayur di Kebun Ibu Astuty di Loji. Karena itu, segera setelah makan pagi, rombongan yang terdiri dari Drs. Rudi Lubis, dr. Rina Mardiana, Dra Ria Indrastuty dan Sopir Bibit yang setia membawa kita ke arah loji di Sukabumi. Sungguh sangat mengejutkan bahwa dalam situasi PPKM dewasa ini perjalanan ke arah Bogor dan Sukabumi sungguh tidak banyak bedanya dibanding hari-hari biasa. Makin mendekati jalan terpisah ke arah Puncak dan ke arah Sukabumi, jalan ke arah Puncak sangat padat tidak bedanya pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang lalu. Barangkali memang banyak keluarga yang bosan tetap tinggal di rumah dan mencoba ke luar rumah mencari hiburan dan udara segar. Sedangkan simpangan Jalan Tol ke arah Sukabumi lancar sehingga perjalanan ke Loji yang tidak jauh dari wilayah Kabupaten Bogor berjalan lancar.

sayur2.png

Sampai di Lokasi, Mas Dedy yang bertanggung jawab operasi lapangan dengan pembantunya sudah sejak pagi panen berbagai jenis sayur seperti pisang, kangkung, wortel dan lainnya. Sehingga kita langsung menyaksikan pembantu lain seorang ibu-ibu mencuci sayur yang baru dicabut bersama akar-akarnya tersebut atau memotong daun-daun yang masih menempel pada wortel yang ada. Ternyata ada yang melihat tayangan foto Pak Haryono dengan wortel masih dengan daunnya. Pada waktu perjalanan pulang ada yang ingin membeli wortel lengkap dengan daunnya seperti ditunjukkan oleh “aksi promosi pak Haryono” yang pamer wortel dengan daunnya. Padahal Mbak Ria yang memelihara kelinci perlu daun wortel itu untuk makan beberapa kelinci yang dipeliharanya di rumah.

sayur3.jpg

Pembeli wortel dengan daunnya itu terpaksa bersabar sampai pada periode berikutnya.  Bagi para pencinta Halaman rumah yang dirombak menjadi “Kebun Bergizi” tidak perlu ragu karena tanaman syur dengan sistem Organik ternyata menghasilkan sayur yang cepat bisa di jual habis melalui sistem daring dibeli oleh pencinta yang makin melimpah.

sayur4.jpg

Sesudah itu rombongan dengan diantar Drs. Rudi Lubis yang menjadi Komandan Lapangan mengajak meninjau Kebon Jagung yang diharapkan dalam satu bulan akan panen dengan baik apabila tidak ada musibah seperti tahun lalu. Pohon jagung itu dewasa ini tumbuh degan bagus sehingga harapannya bulan depan bisa panen dengan baik. Inilah salah satu rahasia kaum tani yang dipastikan cinta kepada alam lengkap dengan sinar matahari untuk tumbuh, serta tanah yang siap diolah, pupuk kandang yang baik, air yang dibutuhkan untuk tumbuh, sinar matahari dan lingkungan yang kondusif karena mengharapkan tanaman yang ditamam dengan penuh kasih sayang tumbuh dengan baik.  Memiliki jangkauan pemasaran yang menolong hasil bisa terjual dan memberi untung yang baik.

ria.png

Sambil panen, mencuci sayuran dari tanah tempat tumbuhnya, Ria dan Rina sudah langsung menghubungi langganan sayur Organik hasil panen. Melalui sistem internet, beberapa komoditas yang populer di pesan pembeli dan karena prinsip siapa cepat yang dapat, maka hampir sebagian hasil yang masih diikat dan ditimbang sudah menjadi milik pemesan. Karena itu para anggota PWRI di seluruh Indonesia yang sedang bersiap untuk menjadi Petani Kebun Bergizi kami anjurkan segera siap dan mengolah tanah halaman rumahnya. Begitu juga ibu-ibu peserta KB di Desa yang “biasanya hanya hamil” dan membiarkan  suami saja yang jadi petani, sekarang bisa menjadi Petani Sayur di halaman rumah sendiri. Kemungkinan bisa membebaskan keluarga dari kurang gizi, stunting atau lepas kemiskinan. Mudah-mudahan.

Haryono Suyono2 Comments