KEKELUARGAAN
Oetari Trilogi: Tulisan ini dibuat oleh Wirendra Tjakrawerdaja untuk memperingati 77 tahun almarhum Dr. (HC) Subiakto Tjakrawerdaja yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2021
Seri Peradaban Nusantara
“Mereka juga menemukan dalam pertempuran, kekeluargaan terdekat yang pernah mereka rasakan. Mereka menemukan tidak egoisan. Mereka menemukan bahwa mereka bisa mengasihi orang lain di lubang perlindungan mereka lebih dari diri mereka sendiri. Mereka menemukan bahwa dalam perang, manusia yang mencintai kehidupan akan memberikan hidup mereka untuk sesamanya.”
Stephen E. Ambrose ‘Band of Brothers’
Pada tanggal 23 Juli tahun 2020 fans klub sepak bola Liverpool F.C. sedunia berpesta pora merayakan keberhasilan tim bola kesayangan mereka menjuarai English Premier League (EPL) yang sebelumnya direbut 30 tahun yang lalu. Dalam wawancara setelah pertandingan, manajer tim Juergen Klopp berterima kasih kepada seluruh keluarga besar fans Liverpool di dunia yang telah setia mendukung tanpa lelah tim kesayangan mereka selama ini, “We could not make it without you all” tambah nya. Seluruh tim, manajemen, fans sedunia bahkan tukang sapu stadion seakan melupakan penderitaan mereka karena pandemi walau harus merayakan kemenangan di homeground Anfield tanpa penonton fanatik mereka.
Pahlawan mereka Mo Salah saat berfoto bersama tim dengan piala EPL membawa serta bendera negara Mesir. Mo Salah merasa bisa berhasil juara bersama Liverpool berkat doa rakyat Mesir selama ini. Rakyat Mesir pun bangga putra terbaik mereka dapat membawa tim nya juara EPL. Waktu pertama kali Mo Salah bermain untuk Liverpool, banyak fans yang skeptis bahkan mencerca kalau Mo Salah malah akan membawa sial tim bola kesayangan mereka karena dia beragama Islam. Tetapi setelah menjuarai piala UEFA Champions League tahun 2019 dan piala EPL tahun 2020, mereka menganggap Mo Salah malah membawa berkah keberuntungan dari tuhan untuk Liverpool F.C.. Menurut survey tahun 2020 fobia Islam di kota Liverpool turun sekitar 20%.
Kekeluargaan seluruh fans Liverpool F.C. membuat hal ini terjadi. Perasaan ini menembus batasan negara, batasan agama, batasan ideologi, batasan demografi dan geografi. Dengan nyanyian dan slogan “You’ll Never Walk Alone” (YNWA) mereka bersatu, kerja sama dan saling dukung dengan tim dan manajemen Liverpool F.C.. Seakan menjadi inspirasi untuk warga dunia bahwa dengan bersatu, bahu membahu dan bekerjasama selayak nya keluarga, kita semua dapat melewati badai pandemi ini dengan selamat.
Tahun 1991, sambil kuliah di Helsinki, Linus Torvalds iseng - iseng menciptakan Linux. Sebuah Operating System (OS) untuk mesin komputer open source yang bebas untuk digunakan dan di kembangkan oleh semua orang di dunia tanpa perlu bayar paten atau mengajukan izin lisensi. Saat ini Linux adalah OS paling banyak digunakan didunia. Mayoritas smartphone menggunakan OS Android yang berbasis Linux, dan diatas 90% server di dunia dijalankan menggunakan Linux. The digital world runs on Linux.
Linux adalah project open source terbesar di dunia. Ribuan programmer aktif yang berkontribusi dalam pengembangan OS tersebut. Kontributor tersebut berasal dari seluruh belahan dunia. menembus sekat - sekat suku bangsa, agama, demografi, geografi dan tanah air. Mereka tidak peduli kontributor tersebut seorang profesor atau cuma lulusan SD. Selama bisa memberikan kontribusi untuk project ini, mereka welcome. Bersatu selayak nya keluarga menciptakan OS terbaik di dunia, milik bersama dan untuk kemajuan seluruh umat manusia. Thanks to Linux, sistem pengembangan berbasis open source menjadi metode terbaik untuk pengembangan inovasi teknologi - teknologi canggih saat ini, dan berharap dapat memperkecil digital technology gap antara negara maju dan negara miskin.
Tahun 2009 Elinor Ostrom bersama dengan Oliver Williamson memenangkan penghargaan Nobel di bidang ekonomi.