SELAMAT DATANG BAPAK DIRUT BPJS KESEHATAN 

bpjs1.png

 Hari ini kita beruntung Bapak Prof. dr. Ali Gufron Mukti, MSc, PhD, AAK Dirut BPJS Kesehatan hadir bersama kita. Kepada beliau dan staf kami ucapkan terima kasih bahwa seluruh jajaran staf BPJS Kesehatan yang memiliki berbagai inovasi guna mempermudah pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai negeri telah kita sosialisasikan selama hampir satu tahun. Tentu pemahaman dan aplikasi berbagai inovasi dengan sistem daring tersebut baru membuat sadar para pensiunan khususnya, tetapi karena usia sudah tua dan pemilikan alat yang sebagian sudah tua juga, belum seluruhnya tanggap dan mempermudah pelayanan. Banyak anggota PWRI justru tambah kesal karena meminta tolong anak cucunya dikatakan menambah beban berkat urusan mereka dengan guru-gurunya bertambah banyak karena sistem belajar di rumah terpaksa menjadi sangat sibuk. Namun dengan mengulang-ulang setiap bulan berbagai sistem itu, satu demi satu bisa dicerna dan menolong para anggota PWRI yang lansia. Sebagian ingin beli hape baru yang lebih canggih guna mempermudah akses sekaligus mendapat tontonan seperti wayang, cerita lama dan ilmu pengetahuan yang berebut menarik perhatian.

bpjs2.png

 Acara Webinar siang ini dimulai dengan pembukaan oleh Sekjen PWRI Drs. Djoko Sidik Pramono MM yang mengumumkan bahwa peserta hari ini adalah Ketua PWRI Provinsi Sulawesi Selatan Drs. Andi Pamadengrukka Mappanyompa, Ketua PWRI Jambi Drs Abdullah Hck dan Ketua OPI PWRI Kementerian Perindustrian Ir. Dodi Supardi. Masing-masing Ketua didampingi dan diikuti oleh anggota Pengurus yang sempat serta beberapa anggota yang mengikuti acara dari rumah masing-masing. Menurut catatan, acara yang diadakan setiap bulan itu makin mendapatkan perhatian karena selalu tetap diadakan setiap hari Senin minggu pertama.

 Selanjutnya Ketua Umum BP PWRI Pusat, Prof. Dr. Haryono Suyono mengawali paparannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Dirut sekaligus untuk diampaikan kepada para stafnya dari berbagai daerah yang dengan sabar melayani para Pengurus dan anggota PWRI dari masing-masing daerah. Ada variasi yang menarik bahwa sebagian dari mereka sudah sangat dekat dengan Pengurus Provinsi, tetapi ada juga yang masih asing, sehingga forum Webinar, yang telah diadakan beberapa kali, menjadi penyambung antara pemberi pelayanan dan Pengurus PWRI Provinsi yang menjadi jembatan penghubung guna memperlancar dan memuaskan penerima pelayanan. Sekaligus merupakan  “kursus singkat penggunaan berbagai sistem” yang bagi staf BPJS dianggap mudah. Tetapi terbukti “banyak pesan” tidak sampai dan menurut umpan balik yang ditangkap ibu Masni Rani tidak sampai kepada sasaran. Banyak anggota PWRI “masih sulit” mengakses BPJS.              

bpjs3.png

Selanjutnya Ketua Umum mengusulkan agar lebih banyak menganjurkan hidup sehat dengan secara rinci memberikan petunjuk “hidup sehat dalam era Pandemi Covid-19” yang perlu diteruskan dan diawasi dengan disiplin tinggi untuk para anggota PWRI, keluarganya dan masyarakat sekelilingnya.

Diminta oleh Ketua Umum apabila para anggota sudah di Vaksin sampai dua kali sekalipun, tetap harus disiplin tinggi karena reaksi kekebalan seseorang setelah vaksinasi tidak sama. Ada yang ,tetap memiliki daya tahan rendah, ada yang tinggi, bahkan ada yang sudah di Vaksin masih bisa kena ketularan Virus yang berubah bentuk dan lebih ganas.

bpjs4.png

 Karena peran kegiatan Webinar PWRI dan BPJS makin populer, Ketua Umum mengusulkan agar di setiap daerah dikembangkan dukungan BPJS untuk promosi hidup sehat, membantu pengembangan Kebun Bergizi agar masukan gizi bertambah baik, dan kegiatan olah raga seperti senam dan kegiatan seni sesuai kondisi aman covid-19 dapat diberikan agar tingkat kesehatan makin baik dan tidak perlu sakit, hingga menghemat dana pemerintah lewat BPJS dan dialihkan untuk membantu anggota yang sehat ikut membangun keluarganya. Gagasan ini lebih pada usaha preventif sebagai upaya penghematan dana kesehatan karena anggota tidak sakit.

bpjs5.png

Selanjutnya Dirut Prof. dr. Ali Gufron Mukti, MSc, PhD, AAK menanggapi paparan Ketua Umum menyatakan komitmennya yang kuat bahwa BPJS akhir-akhir ini melakukan efisiensi secara besar-besaran sehingga kalau di tahun lalu masih defisit, saat ini sudah mulai surplus. Sebagai contoh kegiatan verifikasi yang biasa dilakukan dalam suatu ruangan besar oleh 300 pegawai, dewasa ini dilakukan dengan sistem modern hanya oleh sepuluh orang saja. Para anggota PWRI dapat dilayani ke Rumah Sakit dengan perjanjian sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama sebelum bertemu seorang dokter, mencegah “bergerombol” yang dianggap berbahaya untuk musim pandemi Covid-19 yang berbahaya. Dirut juga sangat simpati atas usul pengembangan Kebun Bergizi bahkan secara pribadi telah menanam “tanaman kelor” yang ternyata daunnya sangat segar untuk membuat sayur bobor yang enak untuk makan bersama keluarga. Kelor yang mengandung vitamin sangat tinggi itu ternyata telah ditanam untuk para anggota PWRI Sulsel yang bibitnya sengaja dibawa oleh Ketua Umum dalam kunjungan ke daerah.

bpjsg.png

Lebih lanjut beliau menjelaskan langkah-langkah mempermudah pelayanan untuk para pensiunan dengan berbagai inovasi yang makin luas dengan daya pelayanan yang makin mudah sehingga para pensiunan yang menjadi pelanggan BPJS bisa berkonsultasi dengan dokter secara on-line tidak perlu datang ke pusat Pelayanan di Klinik atau Rumah Sakit. Dengan demikian biaya pelayanan dapat dipangkas, BPJS tidak perlu harus defisit tetapi para pelanggan puas karena penyakitnya dapat disembuhkan. Apalagi kalau daya tahan tubuh yang dibantu dengan vaksinasi dapat diperkuat dengan banyak vitamin dari Kebun Bergizi, unggas dan perasaan yang nyaman karena dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang tenteram, penuh canda dan lingkungan yang bersih dan asri.   

bpjs7.png

Ibu Dra Masni Rani MSc yang biasa memiliki puluhan catatan “protes keras para anggotanya”, karena berbagai masalahnya banyak yang telah disampaikan dalam pertemuan-pertemuan bulanan di masa lalu, volume protes kerasnya makin melunak. Banyak keluhan masa lalu sudah mendapat tanggapan ditangani secara sistematis dan banyak masalah yang disampaikan sedang ditangani oleh kerja sama antara BPJS dengan Pusat Kesehatan Masyarakat di tingkat Kecamatan. Kita juga harus sabar karena para petugas kesehatan sangat terganggu dengan serangan Virus Covid-19 yang memakan banyak potensi di lapangan.

 Acara dilanjutkan dengan laporan dua Provinsi dan dari OPI PWRI Kementerian Perindustrian mewakili tingkat pusat. Setelah itu dilanjutkan penjelasan dari BPJS Kesehatan yang dilakukan dr. Kristi yang masih muda tetapi lincah dengan penyajiannya yang lengkap dan jelas. Diceritakan juga berbagai sistem guna mempermudah pelayanan serta wewenang daerah untuk menolong agar pelayanan yang terasa mengganggu dapat dipermudah sehingga anggota yang sakit dapat ditolong dan yang sehat tetap sehat serta membantu generasi muda melanjutkan pembangunan.

bpjs8.png

 Dari OPI Kementerian Perindustrian dilaporkan banyak kegiatan yang pembiayaannya ditanggung secara gotong royong antar anggota. Alangkah baiknya apabila dari OPI lain banyak dilakukan kegiatan gotong royong seperti itu sehingga kekompakan natar anggota tetap dapat dipelihara.

Waktu dua jam terasa sangat singkat sehingga kesempatan tanya jawab terpaksa dipotong untuk acara bulan depan. Kita harapkan acara ini makin menarik dan menolong para anggota PWRI dan memudahkan kalangan BPJS melakukan tugasnya dengan baik. Kedua pihak berjanji akan menindak lanjuti berbagai hal yang dapat meningkatkan kesehatan anggota, memotong halangan, meningkatkan rfisiensi dan akhirnya membuat para lansia yang telah berjuang mempertahankan Negara RI yang kita cintai ini tetap bisa membantu anak cucu dan cicitnya berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara yang sangat dicintainya. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment