Menggagas Pemberdayaan Keluarga di Rumah Susun
Pagi ini bertempat di Universitas Trilogi, Pembina Perguruan Tinggi terkenal ini Prof Dr Haryono Suyono menerima tamu Bapak Ade T. Sukmono, salah seorang penghuni Rumah Susun Kalibata City7 yang disertai Bapak Sandi Edison Ketua Kominitas Warga Kalibata City, Ibu Sabina Lubis, Ketua RT 004 RW 09, dan Ibu Fatriya, pengurus Posyandu Melati 4, yang mengambil prakarsa untuk mengembangkan persatuan dan kesatuan keluarga penghuni rumah susun yang sangat besar tersebut. Kedatangan mereka adalah untuk mengembangkan tukar pikiran membangun kegiatan bersama antara penghuni rumah susun yang terdiri sekitar 18 tower dengan penghuni setiap tower sekitar 850 keluarga tersebut.
Turut menerima tamu tersebut adalah Ibu Dr. Roostriawahti MSi Ketua Prodi PAUD Universitas Trilogi dan Dr. Mulyono D Prawiro sehingga kepada para tamu pertama-tama diingatkan bahwa para penghuni umumnya keluarga muda yang bekerja sehingga disarankan agar dalam lingkungan rumah susun didirikan unit untuk titipan anak di bawah usia tiga tahun agar selama kedua orang tuanya bekerja, anak-anak bisa diasuh tenaga yang cinta anak dan berpengalaman. Lebih dari itu di dalam kompleks didirikan PAUD sehingga selama orang tuanya bekerja anak-anak balita dapat bermain dalam PAUD. Kalau perlu Bunda PAUD dapat dikirim dari Universitas Trilogi, baik dari mahasiswa atau yang sudah selesai dengan pendidikan Sarjana PAUD pada Universitas Trilogi.
Bagi tenaga-tenaga muda penghuni yang belum mendapatkan gelar Sarjana bisa diadakan kelas khusus di waktu malam hari, hari Sabtu dan Minggu guna mendapatkan gelar Sarjana melalui kuliah malam dan hari Sabtu dan Minggu. Bagi yang sudah mendapatkan gelar S1 bisa disediakan kesempatan untuk mendapatkan gelar S2 melalui kuliah khusus yang waktunya bisa diatur bersama Universitas Trilogi yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Kegiatan latihan lain misalnya dalam berkebun di halaman sempit dapat diberikan kepada para penghuni dalam lingkungan Rumah susun melalui Yayasan Anugerah yang letaknya tidak jauh dari rumah susun atau secara khusus pada tempat yang disediakan di rumah susun. Kebun di halaman itu bisa menghijaukan rumah susun dan sekaligus menyegarkan suasana rumah susun yang mereka huni. Pelatihan lain berupa industri perumahan bisa diadakan dengan para instruktur yang didatangkan ke tempat pelatihan di rumah susun.
Untuk keperluan kegiatan sosial lain disarankan agar keluarga rumah susun memberi kesempatan kepada keluarga di desa-desa tidak jauh dar rumah susun sebagai mitra binaan dan pemberdayaan sehingga kegiatan keluarga muda di rumah susun bermitra dengan keluarga di desa atau di rumah-rumah keluarga lain yang tinggal tidak jauh dari rumah susun. Secara santai keluarga rumah susun memanfaatkan rekreasi di Kebun Astuty di Cinangka guna menghibur anak-anak dan keluarga dikala santai pada hari Sabtu dan Minggu dengan udara segar sambil melihat Kebun dan mengenal berbagai jenis tanaman langka, sayur, biah dan pemandangan lain tanpa jarak yang jauh.
Posyandu yang sudah ada bisa dikembangkan menjadi “model Posyandu” untuk keluarga rumah susun misalnya dengan melatih ibu-ibu muda mendapatkan ketrampilan untuk menghasilakan olahan berbagai bahan baku yang ada menjadi hasil produksi yang bisa dijual melalaui sistem on line atau dititipkan pada Mall yang ada di Kompleks Rumah susun di Kali Bata.
Pertemuan yang akrab itu akhirnya menyepakati kerja sama antara Universitas Trilogi dengan masyarakat penghuni rumah susun yang akan diresmikan bersama Rektor dan jajarannya. Dalam waktu singkat akan diadakan pertemuan antara Pimpinan Penghuni Rumah Susun dengan para Pimpinan Program Studi untuk mengatur secara teknis kerja sama antara kedua belah pihak sebagai pengantar kerja sama yang akan segera diresmikan. Semoga maksud baik kedua belah pihak mendapat restu dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kesejahteraan bersama Aamiin YRA.