Perawatan Mata dengan baik pada Jakarta Eye Center

jec.jpg

Seperti direncanakan, sejak pagi-pagi kami, diantar oleh Mas Fajar dan dr. Rina, berangkat menuju Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng untuk pemeriksaan mata melanjutkan pemeriksaan yang dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Perjalanan ke Jalan Menteng sangat sibuk seperti sebelum Pandemi. Sepeda motor yang jumlahnya sangat banyak seakan tidak mau kalah dengan mobil yang jumlahnya juga padat. Biarpun jalan mobil saling berdekatan dengan jarak sempit, sepeda motor selalu menyelip tanpa rasa takut. Mereka seakan bertindak sebagai pegawai dengan disiplin tinggi tidak mau terlambat datang di kantornya. Sungguh membesarkan hati kalau mereka juga memiliki kinerja yang tinggi pula.j

Sambil menunggu dokter Johan Arief Martua Maruarar Hutauruk SpM (K) datang, kita lihat para staf dengan seragam ungu mondar-mandir sibuk melakukan persiapan agar acara hari ini berjalan lancar. Lebaran ruapanya memberi semangat. Kesibukan  membuktikan bahwa libur Hari Lebaran tidak bikin kita malas, sehingga meja pemeriksaan pertama berjalan lancar untuk kemudian diteruskan menunggu dokter datang.

Sebelum dokter datang kami dipersilahkan masuk Ruang Pemeriksaan Dokter lengkap dengan peralatan Laser. Suatu alat kecil dengan model seperti mesin pemeriksaan mata biasa. Di dinding kamar terpampang poster betapa hebatnya mesin kecil ini yang konon bahwa bisa menghasilkan perubahan dalam nano seconds, suatu janji yang menggembirakan bagi pasien yang bisa bahasa Inggris.

hst.jpg
rina2.jpeg

Perawatan Mata dengan baik pada Jakarta Eye CenterDokter langsung duduk di belakang alat canggih tersebut dan seperti biasa kami diperintahkan mendekat, tempel dagu pada mesin dan membuka mata selama dokter melihatnya dari alat yang dipegangnya dengan penuh kepercayaan. Sambil membuka mata, mengedip dan membukanya lagi, kami mengingat bahwa untuk pertama kali kami memeriksa mata di awal tahun 2000 dari Dr. Loet Affandi staf senior Yayasan Damandiri yang telah mendapat perawatan terdahulu. Sejak itu kami memeriksakan mata dan menerima koreksi pada mata kanan. Kini konsentrasi pada mata kiri yang melihat seakan ada mega yang menutup penglihatan sehingga kalau membaca huruf dan kalimat dalam komputer terasa terganggu.Perawatan Mata dengan baik pada Jakarta Eye CenterDokter yang kelihatan sudah sangat mahir dengan alat di hadapannya segera melakukan tugas dengan meyakinkan. Seorang suster menunggu di sampingnya, siap menerima perintah sewaktu-waktu ada yang diperlukan. Alhamdulillah dokter yang asyik melakukan tugas itu tidak memerlukan bantuan.

Rupanya dr. Rina tidak kuat menahan keinginannya untuk melihat lebih dekat sehingga dia menempel pada suster melihat dokter mulai melakukan tratment pada mata sebelah kiri  yang terganggu.

rinad.jpeg

Satu dua tiga empat kali dilakukan semburan sinar laser pada mata dan dalam beberapa detik selesailah treatment dengan sinar lacer tersebut. Suster membisikkan tidak ada pantangan makan. Dokter memberi tahu bahwa kami perlu datang untuk kontrol dalam dua minggu mendatang, semoga hasilnya positif, dapat melihat lebih jelas guna menulis isi Web yang makin terkenal “gemari.id”.

Kami sangat berterima kasih pada dokter yang memberikan “pelayanan gratis” kepada pasien pensiunan Menko Kesra, yang mungkin dokter tersebut semasa mudanya adalah pejuang KB seperti banyak dokter senior pada umumnya. Terima kasih dokter semoga rejeki melimpah dari pasien lainnya dan dokter tetap sehat wal’afiat melayani masyarakat yang sangat membutuhkan. Aamiin YRA.