Lingkungan Fasilitas Kesehatan Umum Mulai Memasuki Budaya Baru
Dalam hari-hari akhir bulan Ramadhan, sebagai rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sengaja menuntaskan pemeriksaan kesehatan pada beberapa fasilitas Umum seperti tempat Vaksinasi Covid-19, RSCM dan fasilitas RS Mata di Jakarta. Kami berkeliling ke berbagai fasilitas itu sesungguhnya harus dilakukan sejak lima atau sejak sepuluh tahun yang lalu. Kami selalu tunda dengan alasan sangat sibuk melayani kepentingan rakyat. Ananda dr. Rina yang menjaga Ibunya sejak sakit sampai dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mau memberi ampun terlambat seperti ibunya. Kami harus segera mengikuti petunjuknya agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara tuntas, yang kurang baik diperbaiki sebagai rasa syukur dan sayang pada anugerah Ilahi. Kami menganjurkan para sahabat melakukan hal yang sama dan memelihara anugerah Ilahi tersebut dengan baik agar bisa mengabdi untuk waktu yang panjang pada usaha kemanusiaan yang penuh kasih sayang.
Karena itu dalam bulan penuh berkah ini, kami segera melakukan tes darah pada laboratorium untuk melihat secara tuntas sistem tubuh yang kurang terpelihara untuk segera diperbaiki bila ada kelainan. Prasangka ini terbukti benar, biarpun pada umumnya semua sistem bagus tetapi ada gejala pada beberapa komponen karena usia lanjut. Beberapa komponen itu perlu konsultasi pada dokter ahli. Menurut dokter spesialis, penanganan intervensi itu diperlukan agar penurunan fungsi bisa diperlambat, atau penurunan itu “lebih landai”. Intervensi itu dilakukan melalui pemberian obat untuk waktu tertentu. Usaha ini sesungguhnya bisa diatur sejak lima atau sepuluh tahun lalu atau bahkan sejak usia muda.
Di bagian lain pada tahun 2013, mata yang banyak digunakan untuk membaca dan menulis cara-cara upaya pemberdayaan keluarga mengalami kekaburan sehingga biarpun kaca mata sudah sangat tebal tidak memadai. Banyak kegiatan membaca dan menulis terganggu. Pada tahun itu mata sebelah kanan dilakukan operasi dengan sistem laser. Sesungguhnya “bagian kiri harus segera menyusul dioperasi”, tetapi karena dengan satu saja yang dioperasi telah terjadi perbaikan luar biasa, operasi kedua ditunda terus. Dalam tes, kelihatan mulai terjadi gangguan membaca dan salah ketik dalam menulis artikel, tulisan ilmiah atau membuat power point untuk penyajian banyak acara Webinar yang bersifat nasional atau internasional. Dengan petunjuk yang tegas dari para dokter di jaman era-4.0 ini, akan dilakukan intervensi dengan memberikan perbaikan pada bagian ini. Kami melihat bahwa dalam era-4.0 segala sesuatu telah memasuki era yang serba cepat.
Selama berkonsultasi dari satu ruang dokter ke ruang lain serta menunggu pelayanan, kami melihat suasana sekeliling fasilitas kesehatan di berbagai rumah sakit tersebut. Dari segi penataan ruang terkesan makin rapi dan eratnya hubungan antara satu pelayanan dengan pelayanan lain. Pasien tidak harus mondar-mandir guna mendapatkan pelayanan yang berkaitan, sehingga seperti nafas era-4.0, segala sesuatu telah diatur agar berjalan bisa berjalan cepat.
Para petugas yang memberikan pelayanan semua menggunakan perlindungan terhadap bahaya Covid-19 dengan mengenakan Masker. Tempat duduk untuk menunggu diberi jarak dengan menyilang tanda X pada kursi yang dianjurkan tidak diduduki, sehingga pasien dan pengantarnya bisa duduk dengan aman karena tidak saling berdekatan. Tingkah laku para petugas, yang sebagian tentu berpuasa, kelihatan cerah tidak menakutkan sehingga tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah tatkala diukur dengan alat yang makin canggih, tidak perlu lengan dibalut balut seperti dulu.
Tidak saja para petugas taat mematuhi protokol kesehatan, para tamu pasien dan pengantarnya tidak ada yang tidak patuh pada protokol kesehatan, suatu disiplin baru yang makin membudaya dalam masyarakat kita. Petugas makin ramah. Biarpun ada banyak tanda-tanda petunjuk, seorang petugas pembersih lantai ruang tunggu yang kebetulan sedang tugas di depan lift secara spontan menanya pada seorang tamu yang terlihat agak bingung. Tanpa membuka Masker dengan sopan menunjukkan arah yang dikehendaki tamu yang sedang bingung tersebut. Suatu kerja kompak dan cepat sampai ke tingkat petugas pembersih lantai yang spontan bertindak sebagai petunjuk arah memperjelas petunjuk tertulis yang terpampang. Rupanya budaya baru yang dirangsang Covid-19 makin mempertebal rasa peduli sesama, persatuan dan gotong royong antar warga bangsa yang makin berbudaya.
Tingkah laku para petugas itu berlanjut tatkala jedah untuk sholad. Para petugas pria dan wanita membawa kelengkapan alat ibadah masing-masing secara lengkap ditangan, tidak ada penggunaan alat ibadah secara umum guna menghindari penyebaran Covid-19 yang bisa terbawa oleh pelaku sebelumnya. Suatu kebiasaan baru atau aturan masa pandemi yang bijaksana. Yang lebih menarik dari budaya baru adalah adanya kebiasaan yang tidak luntur, menghormati ibadah sebagai terlihat pada wajah-wajah yang berbondong. Mereka bersama melakukan kewajiban dengan wajah senyum membuktikan tidak ada paksaan melakukan kewajiban tersebut. Era-4.0 biarpun dituntut cepat dan profesional, memberikan hormat pada penghargaan dan kenikmatan pada kewajiban keagamaannya.
Pada saat beberapa karyawan terlihat hendak pulang karena berganti giliran, senyum manis menghiasi wajah mereka karena pada masing-masing tangannya dibawa kresek yang seragam, mungkin hadiah lebaran yang diberikan oleh pusat pelayanan jauh hari sebelum lebaran tiba. Semoga hadiah yang dibawa dalam kresek seragam itu disertai amplop hadiah lebaran untuk keperluan lainnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri, disertai rasa terima kasih, semoga fasilitas kesehatan makin taat melaksanakan semua protokol kesehatan, bekerja profesional dan cepat. Mohon maaf lahir bathin. Aamiin.