Promosi Kuliah Merdeka Anugerah-PWRI-Trilogi Menarik Minat Melimpah
Pada hari Senin 15 Maret Kulian Promotif yang digagas tiga lembaga, Yayasan Anugerah, PWRI dan Universitas Trilogi yang diselenggarakan dengan dukungan Kementerian Pertanian tentang promosi Kebun Bergizi menarik minat yang luar biasa. Acara yang dibuka secara singkat Ketua Umum PWRI, Pembina Universitas Trilogi dan Yayasan Anugerah Prof. Dr. Haryono Suyono dikuti tidak kurang dari 240 peserta dari seluruh Indonesia tanpa ada yang keluar sampai acara selesai.
Acara Webinar ini diselenggarakan oleh Yayasan Anugerah dengan Pemandu Acara Dra. Masni Rani MSc, Ketua Wredatama PB PWRI berjalan lancar. Karena sifatnya promosi awal Drs. Fajar Wiryono yang memulai presentasi dengan pameran Kebun Bergizi di atap Kantor HSC di Jakarta merambah kearah pengembangan Kebun Bergizi di Jakarta Selatan dengan sponsor Pemerintah Kota dimana warga RT RWnya getol mengubah halaman rumahnya menjadi Kebun Bergizi. Konon karena kemajuan tersebut telah menarik Ibu Walikota, Ibu Gubernur dan para Pimpinan PKK meninjau kegiatan di HSC serta merangsang setiap RT RW di seluruh wilayah. Apabila tidak ada aral melintang mereka bercita-cita maju ke forium nasional mengikuti Lomba Pengembangan Kebun Beergizi di halaman rumah atau semacamnya guna memperebutkan kejuaraan Lomba tingkat nasional.
Acara Webinar yang menarik itu dilanjutkan dengan presentasi Ibu Dr. inanpi Hidayati, Dekan Fakultas Agoroindustri Universitas Trilogi di Jakarta dengan menguraikan perkembangan Kebun Bergizi yang dikembangkan beliau di Tuban dari seluas 400 m2 menjadi sekitar 17 ha yang kemudian berkembang menjadi ajang Agrowisata yang membiayai pemeliharaan pengembangan kebun secara mandiri di Kabupaten Tuban. Apalagi Kabupaten ini penduduknya menjadi kaya raya karena mendapat rejeki nomplok dari tanah airnya. Hampir pasti klu Dekan dari Program Studi Agroindustri yang secara pribadi mengembangkan Kebun Bergizi seperti itu, dalam waktu dekat pasti mempengaruhi jumlah mahasiswa yang masuk Universitas Trilogi yang insya Allah akan melambung tinggi karena yang diajarkan bukan omong kosong atau isapan jempol tetapi teori yang bisa dipraktikkan secara nyata dengan komitmen, kasih sayang dan konsisten di lapangan.
Prentasi ketiga diberikan oleh Ibu Ir. Emi Sugiartini MP dari Kementerian Pertanian yang semua Dirjennya memberikan dukungan yang sangat tinggi terhadap gerakan yang kita akselerasikan bersama. Sebagai pejabat yang bertanggung jawab Ibu Emi dengan membawa contoh sayur mayur haasil Kebun Beregizi menguraian oanjang lebar dari awal hingg akhir kegiatan Kebun Beregizi. Kami akan meminta agar Kuliah mendatang Ibu Emi setapak demi setapak menguraikan agar “mahasiswa awam” yang minatnya meluap dari seluruh Indonesia bisa mencontoh dan mahir mempempraktikkan kuliah Meredeka yang kita adakan. Kalau kuliah Ibu Emi bisa disimak dengan baik akan membuat seluruh peserta langsung mahir dan bisa membuka Kebun Bergizi. Karena itu bahan kulaih akan segera kami usahakan di tyang dalam YouTube Hartyono Suyono agar bisa disimak secara pelahan dan berulang-ulang oleh para peminat yang melimpah kemarin.
Dapat kami tambahkan bahwa apabila keadaan bertambah baik dan serangan Virus dapat dkendalikan, kami telah mempersiapkan Laboratorium Lapangan antara lain pada Kebun Nenek di Bogor yang biasanya digunakan untuk Pertemuan Pelatihan Masyarakat. Pada Kebun ini dapat dilihat dengan jelas berbagai tanaman yang sangat cocok untuk Kebun Bergizi.
Beberapa hari lalu kami ikut “panen bayem” yang terdiri dari bayem warna hijau dan bayem warna setengah merah. Seumur-umur saya hanya tahu bahwa bayem warnanya hijau, ternyata ada bayem warna merah yang sama-sama menariknya. Bairpun saya orang desa dari Pacitan, karena di didik ibu bapak sebagai orang kota, baru sekali ini melihat cara panen bayem dengan mencabut seakar-akarnya.
Ternyata menanam bayem relatif mudah, yaitu dengan menebar bibit pada media tanam yang telah dipersiapkan, sehingga anak-anak SD dan SMP yang belajar di rumah, setelah halaman rumah dipersiapkan dengan pupuk kompos organik yang dibuat dari sampah dan kotoran kambing atau ayam, seorang anak SD atau SMP sebelum belajar dari gurunya dengan sistem daring, hampir pasti bisa menebar bibit bayem. Dalam waktu singkat bisa menuai hasilnya untuk makan enak. Yang pasti bayem itu memimiliki nilai gizi yang tinggi. Padahal bibit bayem bisa di beli di tempat-tempat penjual bibit, bahkan bisa dipesan pada Pusat Pelatihan HSC di Jakarta yang siap membantu membelikan dan mengirim kepada mereka yang siap ikut dalam Gerakan Kebun Bergizi di halaman rumah masing-masing. Bertani dengan sistem modern tidak perlu bersusah payah ke sawah, cukup di halaman rumah masing-masing, berkeringat, berjemur, sehat dan akhirnya makan enak.
Seperti kita ketahui, sejak Yayasan Anugerah tidak lagi melatih tenaga dari berbagai Perguruan Tinggi dan desa, lebih-lebih karena adanya Pandemi Covid-19, guna memenuhi permintaan masyarakat agar meneruskan kegiatan masa lalu, melalui model pelatihan sistem daring. Yayasan Anugerah bekerja sama dengan PB PWRI, Universitas Trilogi, Kementerian Pertanian dan berbagai Perguruan Tinggi lainnya, sedang merancang pengadaan Pelatihan Kebun Bergizi pada halaman rumah, di halaman sekolah, di halaman Masjid, di halaman Pesantren dan tempat-tempat lain yang memungkinkan tanaman sayur dan buah-buahan dapat tumbuh, termasuk pada atap rumah seperti halnya pada Kantor HSC di Jalan Pengadegan di Jakarta dan tempat-tempat lain di Jakarta Selatan.
Rancangan pelatihan awal yang baru saja kita laksanakan adalah program contoh yang bersifat promotif. Gagasan ini selain mendapat dukungan penuh Rektor Universitas Trilogi karena Perguruan Tinggi yang sedang menanjak ini, kecuali memiliki Program Studi Agroindustri, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Design Produk serta Tata Laksana Usaha dan Keuangan Perbankan secara lengkap, juga peduli terhadap upaya pemberdayaan masyarakat dan keluarga.
Rencana kegiatan ini telah dilaporkan secara Daring kepada para Dirjen di lingkungan Kementerian Pertanian, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegah serta mendapatkan doa restunya karena bersifat pendidikan informal bahkan layaknya seperti “kuliah Merdeka” yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sehingga diharapkan berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia segera mengadopsi gagasan ini sebagai Gerakan Masyarakat meningkatkan penyediaan bahan pangan secara luas dan bergizi guna memperkuat daya tahan tubuh keluarga Indonesia agar makin kuat mencegah penularan berbagai penyakit, utamanya merebaknya Virus Covid-19.
Menanggapi gagasan yang sangat menguntungkan para pensiunan, para Kepala Sekolah, Pengasuh Masjid dan Pesantren, para keluarga yang anak-anaknya dewasa ini belajar dari rumah, serta peminat pertanian perkotaan tersebut, Prof. Dr. Susilo Arifin, istri beliau Ibu Dr. Ir. Nurhayati Arifin menyatakan kesediaan beliau untuk sekali kali menjadi Guru Besar tamu memberikan sumbangan pengalaman beliau berdua untuk kepentingan kemajuan rakyat banyak. Dari lingkungan Universitas Trilogi para Dosen, utamanya dipimpin Dekannya Ibu Dr. inanpi Hidayati kemarin telah memberikan uraian yang sangat menarik. Setelah kita tayangkan kemarin, makin banyak Perguruan Tinggi ingin bergabung dalam gerakan Tanaman Halaman guna menghasilkan tanaman yang luas cakupannya dan kita bergerak secara gotong royong meningkatkan nilai gizi penduduk kita dengan cara bertani pada halaman rumah kita masing-masing. Mudah-mudahan mendapat Ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin YRA.