Melihat Kebun Laladon Prof. Dr. Susilo Arifin dan Ibu di Bogor

ari1.jpg

Bersama Drs Rudi Lubis, dr. Rina Mardiana pada Liburan 11 Maret, bertepatan dengan Peringatan Supersemar, kami manfaatkan berkunjung pada Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin MS dan Ibu Dr. Ir. Nurhayati Arifin MSc kedua-duanya dosen IPB yang selama tahun 2010 sampai 2015 saat Yayasan Anugerah Kencana Buana membantu Yayasan Damandiri melatih tanaga dari berbagai Perguruan Tinggi, pejabat Kecamatan dan desa dari seluruh Indonesia mengikuti pelatihan Kebun Bergizi dan Posdaya pada Pusat Pelatihan HSC di Jakarta. Kunjungan yang bersifat kekeluargaan dan silaturahmi itu mendapat sambutan yang sangat akrab.

Sebagai Guru Besar yang selalu mengajar teori dan praktek Kebun Bergizi kepada para peserta yang datang dari berbagai Perguruan Tinggi dan pejabat lapangan dari seluruh Indonesia, secara langsung kedua pasangan yang “sangat sopan bergaya Jepang” karena sama-sama mendapatkan gelar Doktor dari Jepang itu, memberikan sambutan gaya Jepang dan suguhan buah-buahan yang dipetik dari Kebun Bergizi dari halaman rumah beliau di bagian belakang. Suatu halaman yang tidak terlalu luas tetapi dihuni dan ditanami sejak tahun 1998 itu dengan ratusan jenis tanaman yang siap untuk sarapan pagi dan makan siang. Konon Prof. Susilo Arifin yang ahli Kebun ini sejak beberpa lama tidak lagi makan nasi sejak diganti dengan buah-nuahan tetapi menjadikan keduanya tetap muda seperti pengantin baru saja.

ari2.jpg

Sejak Yayasan Anugerah tidak lagi melatih tenaga dari berbagai Perguruan Tinggi dan desa seperti sedia kala, lebih-lebih karena adanya Pandemi Covid-19, kini guna memenuhi permintaan masyarakat agar meneruskan kegiatan masa lalu dengan model pelatihan sistem daring. Yayasan Anugerah bekerja sama dengan PB PWRI, Universitas Trilogi, Kementerian Pertanian dan berbagai Perguruan Tinggi lainnya, sedang merancang pengadaan Pelatihan Kebun Bergizi pada halaman rumah, di halaman sekolah, di halaman Masjid, di halaman Pesantren dan tempat-tempat lain yang memungkinkan tanaman sayur dan buah-buahan dapat tumbuh, termasuk pada atap rumah seperti halnya pada Kantor HSC di Jalan Pengadegan di Jakarta dan tempat-tempat lain di Jakarta Selatan.

Rancangan pelatihan awal sebagai program contoh yang bersifat promotif akan segara dimulai. Gagasan ini selain mendapat dukungan penuh Rektor Universitas Trilogi karena Perguruan Tinggi yang sedang menanjak ini kecuali memiliki Program Studi Agroindustri, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Design Produk serta Tata Laksana Usaha dan Keuangan Perbankan secara lengkap, juga sangat peduli terhadap upaya pemberdayaan masyarakat dan keluarga.

ari3.jpg

Rencana kegiatan ini telah dilaporkan secara Daring kepada para Dirjen di lingkungan Kementerian Pertanian, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegah serta mendapatkan doa restunya karena bersifat pendidikan informal bahkan layaknya seperti “kuliah Merdeka” yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sehingga diharapkan berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia segara mengadopsi gagasan ini sebagai Gerakan Masyarakat meningkatkan kagiatan penyediaan bahan pangan secara luas dan bergizi guna memperkuat daya tahan tubuh keluarga Indonesia agar ikut mencegah penularan berbagai penyakit, utamanya merebaknya Virus Covid-19.

Menaggapi gagasan yang sangat menguntungkan para pensiunan, para Kepala Sekolah, Pengasuh Masjid dan Pesantren, para keluarga yang anak-anaknya dewasa ini belajar dari rumah, serta peminat pertanian perkotaan tersebut, Prof. Dr. Susilo Arifin serta Ibu secara spontan menyatakan kesediaan beliau untuk sekali kali menjadi Guru Besar tamu memberikan sumbangan pengalaman beliau berdua selama ini untuk kepentingan kemajuan rakyat banyak. Alhamdulillah.

Haryono SuyonoComment